"Sendirian berarti kamu menjauhi teman yang buruk. Tapi, memiliki teman yang baik itu lebih baik daripada sendirian". –Umar bin Khattab
.
.
.
.
.
.
-0O0-
Sholat Maghrib akan dilaksanakan sebentar lagi. Sedangkan, Sasuke dan Naruto masih berada di kantin. Siapa yang mengusulkan untuk berada disana? Naruto. Dia memaksa Sasuke untuk tetap menemaninya memakan Indomie Favorite -nya itu. Sasuke berdecak kesal disaat Shikamaru dan Sai memilih meninggalkan Naruto bersama dirinya. Untung saja, Sasuke sempat mandi sore tadinya. Naruto seketika, menolehkan pandangannya kepada Sasuke yang sedang menopang dagunya sekaligus memutar-mutar sedotan di dalam gelas. Sepertinya pria, itu sedang bosan?
"Hei, Sasuke."
Sasuke bergumam menjawab panggilan Naruto. Dia merenung. Biasanya, di jam seperti ini dia selalu bersama dengan temannya di Cafe. Tapi, sekarang? Tidak lagi. Ah, betapa rindunya ia dengan Handphone canggih miliknya tersebut. Bahkan, saking larut dalam pikirannya tersebut. Sasuke tak tahu jika Naruto sudah menghabiskan Indomie miliknya dan sedang memanggil-manggil Sasuke.
"--uke!"
"-Suke!"
"Sasuke!"
Sasuke sedikit tersentak disaat Naruto menepuk keras bahunya. Ia menepis tangan tersebut dengan cepat.
"Apa?" Tanya Sasuke kesal.
"Kenapa, si? Daritadi dipanggil ga nyahut-nyahut." Balas Naruto tak kalah kesal.
Sasuke menggerutkan keningnya, kenapa dia yang disalahkan sekarang oleh pria rubah ini?
"Apa maksudmu!?"
Seketika Naruto, melongo disaat Sasuke meneriaki lebih tepatnya membentak dirinya. Pria ini sedang marahkah? Dia tidak datang bulan bukan?
"Hei, Tenang kau sedang tidak datang bulan bukan Sasu-" ucapan Naruto terpotong ketika Sasuke mendekatkan wajahnya yang sudah memerah menahan amarah ke hadapan Naruto.
"AKU TIDAK PEREMPUAN USURATHONKACHI!"
Naruto memilih memejamkan matanya, lalu memundurkan kedua bahu Sasuke dengan kedua tangannya dengan pelan. Ia ingin bersikal profesional kali ini, biarkan semua orang menganggap dirinya hebat kali ini. Ya, andaikan ada orang disini.
Lalu, Naruto menatap Sasuke yang sedang menatap dirinya datar.
"Apa tadi?" Tanya Naruto balik dengan nada tenang.
Sasuke menggerutkan keningnya. "Usurathonkachi." Tekan Sasuke.
Naruto mengangguk lalu menghadap kedepan sejenak. Menatap langit yang sebentar lagi akan menjadi hitam dan dipenuhi bintang-bintang yang berhamburan di atas sana seperti cintaku kepadamu.
Setelah itu, dia kembali menatap Sasuke dengan raut yang membuat Sasuke kesal. Belum saja Sasuke membuka mulutnya untuk mengeluarkan kesalnya, Naruto terlebih dahulu mengeluarkan suaranya.
"Usurathonkachi?"
Entah keberapa kali Sasuke menggerutkan keningnya heran kepada Naruto, apa yang ada dipikiran pria itu? Dia tak tahu arti dari kata itu kah?
"Hn."
Tampak dihadapan Sasuke, Naruto sedang memejamkan mata dengan memengangi dagunya. Pria bodoh ini memikirkan sesuatu bukan? Sasuke mendecih di dalam hatinya. Pria bodoh seperti dia bisa berpikir juga ternyata.
"Kenapa, kau tidak tahu arti kata tersebut?" Akhirnya Sasuke memilih untuk mengesampingkan emosinya. Tak ingin berlarut dalam amarah, lagipula sebentar lagi akan masuk waktu Sholat Maghrib dan mereka-- tidak, ia dan Pria bodoh ini masih disini.
Naruto menggeleng,
Benar bukan tebakan Sasuke? Dia tak tahu arti kata tersebut. Sepertinya, Naruto akan tahu karna, itu adalah bahasa jepang.
"Pantas saja kamu tak tahu."
"..."
"Bahasa ini sangat mudah dipahami arti dari kata itu adalah "Pecundang."'
"..."
"Paham?"
Tak ada jawaban dari sang empu, Sasuke segera mengalihkan perhatiannya kepada Naruto.
"Aku yakin kamu tahu bahasanya bukan?" Tanya Sasuke bersabar.
Naruto menggeleng.
"Ga bisa bahasa inggris."
DUAGH!
BRUK DUAGH!
-♡♡♡-
"Berilah ribuan kesempatan bagi musuhmu untuk bisa menjadi temanmu, namun jangan berikan satu kesempatan pun pada temanmu untuk menjadi musuhmu."
.
.
.
.
.
.
Nah, special chapter ini tentang Sasuke ama Naruto aja ya xixi.
Btw chapter selanjutnya bakal kelanjutan dari 2 chapter kemaren ya! -<3See u next chapter ❤
Note : berharap tidak ada silent readers! Setidaknya hargai Author karna sudah mengetik story ini. Author tidak mengemis meminta vote cuman pengen kalian Menghargai aja. Terima kasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mondok [COMPLETE]✔
Short Story#Sasusaku fanfic! (Belum aku revisi) Fugaku dan Mikoto sudah lelah untuk mengajari Sasuke supaya tak menjadi lelaki yang nakal. Mereka ingin Sasuke menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara menyekolahkan Sasuke di pondok Pesantren! Selain mempelaj...