Do not hesitate!

613 76 19
                                    

"Hati yang paling berani adalah yang tetap dekat dengan Allah (Tuhan), bahkan ketika sedang sakit."

.

.

.

.

.

.

-0O0-

"Nah, ada yang ingin ditanyakan ananda sekalian?" tanya seorang wanita yang berada tepat di depan papan tulis, tersebut. Ia baru saja menjelaskan pelajaran yang berkaitan dengan Tauhid dan bahasa Arab.

"Tidak ada, Ustazdah Kurenai!"

Wanita yang bernama Kurenai, tersebut lantas tersenyum lebar. "Baiklah, jika tak ada. Ustadzah akan memberikan beberapa tugas untuk kalian semua dan harus dikumpulkan malam ini setelah Sholat Isya. Bisa?" tanyanya.

"..."

"Bisa... atau tidak? Hmm?"

"Ehm..."

"Yasudah, kalau begitu. Ustadzah akan memberikan tugas lain, yai--" ucapan Kurenai terpotong oleh suara seorang gadis.

Gadis itu mengangkat tangannya sembari mengatakan,

"Kami bisa, nanti malam akan diselesaikan!" ucap gadis yang bernama Sakura tersebut, sontak semua siswa yang berada di kelas itu menorehkan perhatiannya kepada Sakura. Apa yang dipikirkan gadis itu? Tugas yang diberikan Kurenai selalu susah dan sulit. Pikir mereka serempak.

Kurenai mengangkat satu alisnya, "Kamu yakin?" tanya Kurenai memastikan.

Sakura mengangguk,

Deg!

Mereka semua yang berada di dalam kelas yang berstatus siswa tersebut berkeringat dingin. Hey! Kalian pikir tugas menghafal kosa kata bahasa arab itu sangat mudah seperti kalian menghafal bahasa inggris? Oh, jangan lupakan jika Kurenai akan memberikan tugas Tauhid juga kepada mereka. Skakmat!

Kalian berpikir semua orang gelisah? Kalian salah besar!

Pemuda berambut hitam sedang memejamkan matanya seolah tak ingin diganggu oleh siapapun. Coba saja, kalian tanyakan pelajaran apa yang diterangkan oleh Kurenai tadi pada Uchiha Sasuke itu! Pasti ia akan bergumam saja.

"Sasuke! Ntar kerja sama mau?" tawar Naruto yang duduk di depannya saat ini.

"Hn."

"Sas!"

"Hn."

"SASUKE!"

"Naruto?! Kenapa kamu berteriak? Tidak dengar apa yang saya ucapkan tadi?!" Kurenai lansung memberikan tatapan tajam kepada Naruto. Ya, Naruto sudah terkenal di pondok ini. Ia termasuk salah satu santri yang selalu membuat masalah tak heran jika ia selalu di kenal oleh seluruh warga pondok ini.

Sasuke menyeringai kepada Naruto yang tampak sedang kelagapan. Dengan tersenyum simpul, ia kembali memejamkan matanya tak lama setelah itu, ia membuka matanya saat mendengar tak ada lagi suara dari Kurenai dan ocehan Naruto. Hm, sepertinya Kurenai menyuruh Naruto membawakan lembaran hafalan mereka tadi sepertinya. Tapi, apakah mereka sudah diberikan tugas? Astaga. Uchiha Sasuke, kemana telingamu? Sasuke menghela nafas pelan, ia mengedarkan pandangannya menatap Shikamaru dan Sai, tetapi nihil. Shikamaru yang tertidur pulas, Sai yang sedang membaca buku novel favorite miliknya, Kiba yang asik menggoda dan menjahili para cewe, Chouji yang fokus memakan keripik miliknya, Nabila yang sedang berbicara berdua dengan Ino, Tenten yang sedang memainkan penanya. Kepada siapa lagi ia akan bertanya?

Mondok [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang