Listen me ( Special Chapter SasuSaku )

720 90 37
                                    

"Rugi sekali jika seorang pria melepas wanita yang cantik akhlaknya, hanya demi mengejar wanita yang cantik wajahnya."

.

.

.

.

.

-0O0-

Sakura bersama Nabila berjalan menuju toilet bersama-sama, biasanya akan ada Ino disini, tapi karna gadis itu sedang mengalami masa-masa sensitifnya mereka tak ingin membuat kekacauan seperti saat dulu.

"Sak, kamu tunggu bentar ya. Jangan pergi dulu." Ucap Nabila, dan masuk kedalam salah satu WC khusus perempuan, Nabila juga tidak lupa membaca doa sebelum memasuki WC tersebut.

5 menit kemudian...

Ceklek~

Sakura mendongkakkan kepalanya saat merasa ada suara pintu terbuka, memang saat ini adalah waktu untuk sholat Isya berjamaah. Tetapi, tidak ada salahnya bukan membersikan diri dari najis sebelum berwudhu?

"Sudah?" Tanya Sakura.

"Ya, kamu udah berwudhu?"

"Udah, sehabis mandi tadi."

Sakura berjalan mendekati Nabila yang sedang membenahi kerudungnya sehabis melakukan wudhu. Melihat ada yang miring, Sakura membantu Nabila untuk membenarkan kerudungnya tersebut.

"Nah, sudah. Ayo kita ke musholla." Ajak Sakura tersenyum sembari mengambil tangan Nabila untuk digenggam. Jangan jijik atau apa, kalian juga akan menemui di dunia nyata jika para cewe selalu berjalan berdampingan bahkan mengenggan satu sama lain. Jangan heran!

"Sakura." Panggil Nabila, walau sedang berjalan Nabila tetap berbicara dengan Sakura. "Ya?" Tanya Sakura tanpa menolehkan kepalanya.

"Sasuke itu.. sepertinya dia suka sama kamu." Mendengar ucapan Nabila sukses membuat langkahnya terhenti.

Ia menolehkan kepalanya menatap sahabat karibnya yang hampir bersamanya selama 3 tahun lamanya.

"H-ha?" Tanya Sakura tak mengerti.

Nabila menghela nafas, Sakura memang selalu seperti ini. Banyak pemuda yang menyukainya, tapi ia kadang tak peka atau mencoba tak peduli, Nabila dan Ino sempat bertanya kenapa, Sakura tak mencoba membalas perasaan pemuda yang menyatakan perasaanya kepada Sakura. Tapi, Sakura menjawab, jika ia ingin fokus belajar dan membenarkan akhlaknya terlebih dahulu.

"Ya, sejak kemarin aku dan Ino memperhatikan tingkahnya yang salah tingkah itu."

"Kemarin?"

"Ya, dan ini adalah kesempatan bagus! Sasuke dia tampan."

Sakura terkekeh pelan, ia kemudian memengangi kedua bahu sahabatnya. "Tampan belum berarti iman dan takwanya kuat!" Ucap Sakura sembari tersenyum lebar.

Nabila mengerucuti bibirnya. "Ya, ya, kamu benar." Ucap Nabila. "Tapi, setidaknya coba dekati dia. Jika memang dia salah tingkah atau gugup didepanmu, maka dia memang benar-benar suka denganmu Sakura!" Sambung Nabila bersemangat.

Mondok [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang