Fate

634 69 10
                                    

 "Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya adalah yang selalu memperbaiki dirinya."

.

.

.

.

.

-0O0-

Setelah makan malam dengan keluarganya dan sedikit berbincang mengenai kehidupan Sasuke, pengalaman, kesannya pertama di lingkungan pondok Pesantren. Tak hayal juga, Itachi yang kadang menggodanya memberi tahu siapa gadis yang bernama Sakura tersebut. Sasuke hanya menatap datar Itachi yang selalu memberikan ocehan garing juga godaan Sakura kepadanya.

Sasuke kembali, menuju kamarnya. Sebenarnya ia hari ini, memiliki janji dengan genknya, Akatsuki. Mereka menyuruh Sasuke berkumpul, sekaligus merayakan kepulangan Sasuke dengan mengadakan acara kecil-kecillan. Tentu saja, Sasuke tak kan pernah menolak acara tersebut. Apalagi, acara itu khusus untuknya.

Sedikit lagi, ia akan berhasil keluar dari mansion miliknya melewati jendela kamar, bisa saja dia keluar dengan cepat. Tapi, sepertinya keberuntungan tak berada di pihaknya.

"Sasuke! Astagfirullah, kamu mau kemana nak?" tanya Mikoto yang masuk kedalam kamar Sasuke dengan membawa sajadah sholat yang Sasuke pastikan pasti itu untuk dirinya melaksanakan Sholat Maghrib.

Sasuke yang sudah berada di dekat jendela-pun membulatkan matanya. Ia sepertinya,lupa mengunci pintu kamarnya. 'Sial!' Batin Sasuke.

Mikoto segera, mendekati anaknya tersebut menahannya supaya tak melompat dari jendela. Mikoto sempat kaget awalnya melihat Sasuke dengan tas kecil yang ia sandangkan di bahunya, juga menggunakan hoddie berwarna hitam pekat.

"Kamu mau, kemana? Ini udah adzan loh! Sasuke, jawab ibu!" Suara Mikoto sedikit terdengar membentak di telinga Sasuke. Tak hanya itu, Mikoto segera menarik lengan Sasuke supaya ia bisa menutup dan mengunci jendela tersebut, supaya Sasuke tak kabur. "Kamu mau kemana lagi!" Mikoto membalikkan badannya menatap Sasuke yang sedang mengalihkan tatapan yang ia berikan padanya.

"Jawab ibu, saat bertanya denganmu Sasuke!"

"..."

"Tatap ibu, nak..."

Mendengar suara lirih, Sasuke segera menatap cepat Mikoto yang menatapnya sendu. Mikoto segera mendekati Sasuke. Ia lalu, memegang kedua bahu Sasuke. "Jawab, ibu. Mau kemana dirimu? Kamu saja bahkan belum melaksanakan perintah Allah."

"..."

"Sasuke, jawab pertanyaan ibu untuk terakhir ini."

Sasuke memberanikan diri, menatap mata kelam sang ibu, ia bisa melihat kekecewaan dari dalam mata kelam ibunya. "Kamu mau, pergi sama kelompok itu lagi?" tanya Mikoto.

Dengan, menghela nafas pelan Sasuke mengangguk.

Tak dapat dipungkiri. Hati Mikoto seakan sedikit terisris disaat, sang anak lebih memilih urusan dunia daripada urusan Akhirat. Dan juga, ia pikir Sasuke sudah meninggalkan kelompok akatsuki tersebut.

Tak mendengar ucapan dari Mikoto, Sasuke lantas mendongkakkan kepalanya, dan menemukan mata kelam milik sang ibu sudah sedikit berair. "I-ibu?"

Mikoto berdiri, ia melepaskan kedua tangannya yang menggenggam bahu Sasuke. "Ibu, sudah memberikan Sajadah sholat buat kamu. Sholat sekarang sebelum waktu Maghrib habis." Ucapnya ingin pergi menuju, pintu keluar.

Mondok [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang