9

2.5K 242 17
                                    

HAPPY READING

Airin yang sedang makan ikan dengan khidmat pun hanya menaikkan satu alisnya.

"Sewaktu gue lagi di restoran dan lagi jam istirahat gue nonton televisi, berita tentang lo kecelakaan masuk ke sungai sampe trending. Kasian banget nasib lo"

Airin mendelik tajam membuat Aldo terkekeh "Haha sorry. Tapi emang benar! Terus lo diberitain katanya lo koma dan udah 1 bulan lo belum sadar."

Eh tunggu! 1 bulan? Bahkan dia di dunia ini belom ada 1 bulan.

"Ceritain yang jelas anjir! Jangan setengah setengah."

"Dengerin dulu makanya gue ngomong. Hufftt...yang pasti semenjak lo koma 1 bulan. Nggak ada lagi media yang ngasih tahu tentang lo. Gue si skip aja nggak nyari berita lo, lo pikir gue wartawan apa?!"

"Nggak punya hati lo jadi human."

Aldo yang mengedikan bahunya acuh "Gue mau pergi lagi, mau cari cewek cakep. Lo mau ikut?" Ajak Aldo.

Airin yang masih asik ngegado tulang ikan pun hanya berdeham pelan.

"Gue tinggal aja deh. Lo kan tuan putri kerajaan. Nanti di sangka gue nyulik lo lagi!"

Airin yang sekaan tersadar pun tersedak kembali "Ketiga kali mati lu" Ucap Aldo tajam.

"Gue lupa anjir! Astaga! Gue yakin nih pasti di istana gempar. Duh, gue pulang duluan ya Al. Em--atau Lo mau ikut gue? Ikut aja ya! Gue nggak ada teman soalnya. Nanti gue tinggal bilang ke ayah sama abang abang gue buat nerima lo tinggal di istana." Ucap Airin dengan puppy eyes nya membuat Aldo gemas.

"Gue pengen Rin, tapi..takdir nggak ngizinin." Cicitnya.

"Anjir lo kaya jodoh aja segala takdir takdir. Udah ayo! Tenang aja ada gue. Lo bilang katanya mau nyari yang bening bening kan? Santuy di istana gue banyak yang bening bening kok."

"Lagian gue nggak ngerasain susah nya lo di dunia ini. Beruntung nya gue yang anak kaisar, lah Lo? Ah udahlah ayo kita berangkat!" Lalu Airin menggenggam tangan Aldo untuk berteloportasi.

•,•

"Sudahlah kak. Kita tunggu saja semoga para prajurit dapat menemukan Meimei kita." Ucap Pangeran Wenhua menenangkan Pangeran Huanran yang sudah meminum arak hingga mabuk.

Pangeran Huanran hanya diam tanpa menjawab ribuan kali kalimat menenangkan dari sang adik. Walaupun jauh di lubuk hati Pangeran Wenhua, ia juga masih sangat marah. Tapi ia memiliki firasat kalau Meimei nya itu pasti tidak terjadi apa-apa.

"A-apa aku tidak pantas menjadi seorang kakak Wen'er?"

"Siapa yang bilang tidak pantas? Biar nanti aku hajar mulut orang itu sampai sobek!"

Pangeran Huanran dan Pangeran Wenhua terkejut. Astaga, Meimei nya kembali. Mereka berdua dengan cepat menghampiri Airin dan memeluk nya dengan erat, bahkan membuat nafas Airin sesak.

"Le-lepas!"

Seakan tersadar Mereka berdua melepaskan pelukannya dan mengecek keadaan Airin apakah Meimei nya baik-baik saja atau tidak. Airin yang merasa gemas pun segera memegang kedua tangan kakak tersayangnya itu.

"Cukup, aku baik baik saja. Kalian tidak perlu khawatir." Ucap Airin tersenyum manis. Gimana orang lain tidak gemas dengan keimutan Airin? Rasanya para pangeran itu ingin memeluk nya tanpa henti.

"Ma-maaf. Maaf kan Gege mu ini yang tidak bisa menjaga mu dengan baik" Lirih Pangeran Huanran memeluk Airin dengan penuh penyesalan dan kasih sayang yang kuat.

Transmigrasi : LI FEN MEI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang