5

3.2K 261 11
                                    

H A P P Y  R E A D I N G.


Apa-apaan ini. Kenapa si hewan tua bangka itu membawa Airin ke rumah bordil?

Ini tidak bisa dibiarkan!

Airin masuk kedalam ruang angkasa dengan raut wajah biasa tak ada tampang tampang mencurigakan. Tapi...menurut Lo Jingmi ada alarm bahaya!

Bugh

Tuh kan benar. Tendangan Airin tak main-main, kaki Lo Jingmi sampai memar "Aww!!"

"Mampus. Rasain! Lagian kenapa Lo bawa gue ke rumah sialan itu si, hah?!"

"Lo mau ngejual gue? Atau Lo mau nyari cewek kurang belaian karna bosen kelamaan jomblo?" Airin memicingkan matanya curiga.

"HAHAHAHA kasihan banget si lo. Astaga miris banget hidup lo, ampe segitunya buat muasin nafsu" Cerocosan Airin tak henti-hentinya mengejek Lo Jingmi. Dengan tubuhnya yang terduduk dilantai memegangi perutnya tertawa terbahak-bahak, tertawa diatas penderitaan orang sungguh jahat.

'Sabar bro. Jodoh Lo lagi otw kok tenang aja' Batin Lo Jingmi meringis sembari menggeleng kepala dan mengusap dada.

"Gue nggak sengaja bawa lo kerumah bordil. Sorry" Ucap Lo Jingmi dengan lirih.

Airin mendesah pelan "Udalah nggak apa apa. Lagian gue juga penasaran. Kaya gimana si rumah bordil di dunia ini"

Lalu Airin keluar dari ruang angkasa dan muncul ditengah kerumunan wanita yang berpakaian sangat seksi dan terbuka. Hingga belahan dada nya tercetak jelas seperti ingin keluar dari sarangnya. Ckckck! Sama saja yang ada didunia nya tak jauh berbeda.

Karna Airin tiba-tiba muncul ditengah. Ia jadi pusat perhatian karena pakaiannya yang bercadar serta aura yang tak bisa terdeteksi.

Apakah wanita bercadar itu tidak memiliki Kultivasi? Tapi...kenapa bisa muncul begitu saja? Begitulah pikir mereka yang rata-rata bisa mendeteksi Kultivasi seseorang yang harus berada di Tingkat Tinggi 5.

"Permisi, Nona?" Sapa seorang wanita yang berpakaian seksi hingga bentuk tubuhnya terlihat jelas.

Airin hanya menaikkan satu alisnya tak menjawab.

"Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Airin menggelengkan kepalanya membuat wanita yang ada didepannya geram akan sikap Airin yang seperti orang bisu.

"Nona bisu? Hingga tidak menjawab pertanyaan ku?!" Sentak wanita tadi.

'Mi? Ini Tante girang kenapa si? Sensi banget bawaannya kaya lagi PMS aja'

'Kurang asupan gizi kali makanya suka emosian"

'Kasih pahaman Mi."

'Emang dia punya otak? Siapa tahu otaknya keserempet sama om.." Belum selesai Lo Jingmi ngomong. Terdengar suara dentuman keras dari arah Airin.

Bugh

Mata Lo Jingmi melotot terkejut.

Airin terlempar membentur dinding hingga retak. Kekuatan si Tante girang kuat juga. Airin menyesap darah dari sudut ujung bibirnya. Matanya menatap tajam ke arah wanita jelmaan Tante girang itu yang sedang tersenyum smirk.

Cih

Airin bangun dan melangkah maju kearah wanita itu dengan tenang. Tapi tatapan mata Airin masih tak lepas dari wanita yang didepannya itu.

Bugh

Krek

Bugh

"Arghh!"Jeritan wanita itu yang ditendang di injak dan dipukul kencang perutnya oleh Airin dengan brutal. Siapa suruh melawan orang dari masa depan. Gini-gini juga Airin pandai berbela diri, Silat dan Taekwondo. Bahkan dirumahnya banyak mendali emas dan perak yang dimenangkan Oleh Airin. Pamer dulu bentar.

Transmigrasi : LI FEN MEI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang