PART 12

80 24 3
                                    

Selamat Membaca ♡


Malam Minggu. Anatasya Putri lebih memilih diam dikamar dengan ditemani secangkir kopi panas dan buku bacaan disampingnya. Sebelum punya pacar ataupun sesudah punya pacar rasanya sama saja.

Ana dan Jino. Keduanya sama-sama tidak suka pergi berdua di pasar malam atau hanya pergi jalan-jalan ditaman kota. Satu bulan ini malam Minggu mereka hanya diisi dengan stay dirumah saja. Terkadang pergi kerumah Jino atau kerumah Ana. Malam minggu mereka dinikmati dengan secangkir kopi panas, menonton film dan beberapa cemilan, itu sudah cukup.

"Mau yang itu boleh?" tanya Ana menunjuk pada jajanan yang berbumbu pedas. Dari warnanya saja sudah merah.

"Nggak boleh. Ini aja." Jino memberikan satu bungkus permen yuppy.

"Dikit aja. Masa nggak boleh?" Tangan Ana menarik jajan yang berada di kantong plastik.

"Aku pulang ya." Jino berdiri dari duduknya.

Ana menjauhkan tangannya dari jajan yang membuatnya menelan air liurnya, "Iyaa, nggak jadi kok, nih aku permen yuppy aja."

Jino mendudukkan kembali dirinya disamping Ana kembali menonton film didepan. Sekali-kali Jino melirik gadis yang berada disampingnya. Masih anteng ternyata dengan permen yuppy dipangkuannya.

"Tadi nggak marah kan dilarang makan jajan yang bumbunya pedes?" tanya Jino.

"Enggak kok. Mau?" Ana menyodorkan peremen yuppy yang baru ia buka ke mulut Jino.

"Nggak mau. Terlalu manis."

"Hidup udah pahit sekali-kali dibikin manis." Kata Ana.

"Dihidup aku manisnya udah pas, nggak perlu ditambahin lagi."

Ana mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tok...tok...tokk

Ana dan Jino saling menatap.

"Aku buka pintu dulu ya."

Ana membuka pintu berwarna putih.

"Hallooooo Anaaa." Ana terkejut teriakan dari empat manusia yang nyasar ke rumahnya.

"Astaga. Berisik woy ganggu tetangga." Kata Ana.

"Yaelah, na. Ini kita nggak disuruh masuk nih." Kata Galih.

"Ngapain pada kesini?" tanya Jino yang muncul dari dalam rumah Ana. Ia sempat bingung, karena Ana belum kembali dan tampak sedang rame didepan.

"Wih malam Minggunya sehat ya, di rumah calon mertua." Sindir Bima. Mereka tertawa.

"Kita mau numpang malam mingguan di sini, na." Kata Galih berjalan memasuki rumah Ana tanpa disuruh.

"Kak Galih sopan santunnya ketinggalan dimobil, na. Tolong dimaafin ya." Kata Aulia.

"Masuk yukk."

Ruang tamu sangat ramai, karena kedatangan empat manusia yang mengacaukan acara berdua Ana dan Jino.

"Kak Galih nanti kursinya banyak semutnya... jangan makan disitu."

Sang pelaku yang tengah asik memakan martabak manis langsung turun dari kursi, "Iya ratu siap."

"Bim, tumben malam minggunya nggak keluar, kenapa?" tanya Jino.

"Bosen keluar mulu, itu-itu aja yang dilihat."

"Lah lo sendiri kenapa no malam minggunya dirumah aja, takut Ana dilirik cowok lain?" tanya Galih.

"Itu alasan kedua." Jawab Jino.

ANASTORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang