PART 3

172 43 10
                                    

Pergantian hari memang cepat, dihari Senin kita sangat menanti untuk hari Minggu dan itu sangat lama, sedangkan saat hari Minggu untuk berganti ke hari Senin itu sangat cepat. Udah hukumnya kali ya.

Ana sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. "Baru kemarin libur eh masuk lagi," gerutu Ana dalam kegiatannya memasukkan buku di tas berwarna hitam miliknya.

"Ana, Glen, ayo turun." Teriakan dari Bunda Karin yang berada di bawah terdengar dari kamar Ana.

Ana berjalan menuruni tangga diikuti sang Kakak disampingnya.

"Ana, hari ini Kakak harus berangkat pagi." Kata Glen.

Jalan Ana memelan menuruni tangga diikuti oleh Glen, "Ada apa? Kok tumben?"

"Tugas fisika Kakak belum. Jam pertama fisika jadi harus berangkat pagi soalnya banyak banget,na. Plis, kamu minta anterin Ayah dulu ya,"

"Nggak usah deh, Ana hari ini pengen naik kendaraan umum aja,"

"Hah, serius kamu? Anter Ayah aja." Glen sedikit kawatir ternyata Ana malah ingin naik kendaraan umum.

"Serius. Nggak bakal terjadi apa-apa kok."

"Yaudah lah terserah kamu, hati-hati ya," kata Glen tangannya mengusap lembut rambut Ana yang terurai.

Ana tersenyum, "Iya."

"Bunda, Ayah, Glen berangkat duluan ya, soalnya ada piket," kata Glen dengan alasannya.

Ana yang tengah menikmati makanannya mendengus. Alasan klasik.

"Nggak mau sarapan dulu?" tanya Bunda Karin yang tengah menuangkan air putih digelas.

"Enggak deh, bun. Nggak keburu soalnya."

"Yaudah. Eh Ana gimana Glen?"

"Ana mau naik kendaraan umum katanya, suruh ikut Ayah nggak mau." Jawab Glen sambil memasang jaketnya.

"Bener,na?" tanya Bunda Karin mengarah pada Ana.

"Iya, bun." Jawab Ana sambil tersenyum.

"Yaudah glen berangkat assalamualaikum." Kata Glen.

"Waalaikumsalam." Jawab seisi rumah.

☆☆☆

Suasana bus yang ditumpangi Ana ternyata ramai. Ana yang baru naik mengedarkan pandangannya, mencari tempat yang kosong untuk ia duduki. Setelah beberapa detik Ana menemukan satu kursi kosong dari depan sebelah kiri baris keempat. Kursi tersebut diisi oleh satu orang. Sepertinya laki-laki. Ana mulai melangkah ke kursi yang akan ia tempati.

"Permisi bisa geser?" Kata Ana dengan sopannya.

Laki-laki tersebut menggeserkan badannya memberi akses Ana untuk duduk tanpa menoleh ke Ana. Matanya terus memandangi luar jendela bus.

Suasana dirasa canggung Ana mengambil buku novel yang selalu ia bawa ditasnya. Baru membuka halaman pertama laki-laki yang berada di sampingnya berbicara.

"Kamu suka membaca?" tanya lelaki itu yang kini menatap Ana.

Ana terkejut dan menatap lelaki yang berada di sampingnya, "I... iya, mas." Jawab Ana.

"Kenapa suka membaca?" tanya lelaki itu.

"Karena menyenangkan menurut saya" Jawab Ana.

"Saya salut sama kamu." Kata lelaki itu.

Ana mengernyit dahi, "Kenapa?"

"Disaat anak muda zaman sekarang tidak bisa jauh dari handphone. Namun, kamu tidak bisa jauh dari buku," Kata lelaki itu.

ANASTORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang