PART 10

104 28 0
                                    

Ana menuruni tangga menuju ruang tamu. Ternyata benar ada laki-laki menggunakan hoodie berwarna putih sedang duduk menunggu dirinya. Ia mendekati seorang laki-laki yang berkunjung ke rumahnya malam-malam.

"Maaf. Siapa ya?"

Lelaki itu menoleh, "Aku jino." sambil tersenyum.

"Eh... kok nggak kabarin dulu mau kesini?" Ana mendekat ke arah Jino. Duduk di dekat kursi seberang Jino.

"Nggak sempet, soalnya tadi habis dari rumah Bima minjem buku catatan, yaudah sekalian mampir rumah kamu."

"Gimana. Nggak deg deg an ketemu sama Bunda?" tanya Ana.

"Enggak. Aku juga udah bilang kalau aku pacar kamu."

"Respon Bunda gimana?"

"Senyum. Bunda kamu baik banget kaya kamu."

"Iyalah anaknya. Bentar ya, mau minum apa?" tanya Ana yang berdiri.

"Adanya apa?"

"Air putih mau?"

Jino tertawa, "Boleh."

"Yaudah aku buatin."

"Iya."

Ana datang dengan membawa segelas air putih tak lupa cemilan yang berada di kulkas. Padahal cemilan itu untuk menemaninya menonton film nanti malam. Demi pacar Ana rela.

"Nih air putih spesial sama cemilan."

Jino tersenyum, "Terima kasih."

"Bukunya bagus banget."

"Oh ya... aku juga suka buku itu ceritanya menarik."

"Secara tidak langsung aku disuruh untuk bisa belajar ikhlas saat nantinya Kak Jino jauh dari aku."

"Itu salah satu alasan aku kasih buku itu ke kamu."

"Kak Jino percaya nggak kalau aku belum pernah pacaran sama sekali." Kata Ana. Sepertinya ia akan mulai menceritakan kisah percintaan rumit yang dialaminya.

"Masa... jangan bohong deh."

"Beneran. Sepuluh tahun aku mencintai Raka dan hanya aku sendiri yang mencintainya."

Respon Jino hanya diam, Ana pun melanjutkan, "Aku merasa nyaman saat didekat dia. Aku merasa dia adalah orang yang paling baik di dunia ini setelah keluargaku. Maka dari itu aku mengklaim dia sebagai cinta pertamaku. Sepuluh tahun aku mencintainya dan lima tahun kita ditakdirkan untuk tidak bertemu. Tapi lima tahun itu aku masih tetap mencintainya."

Jino menatap mata Ana yang juga menatapnya. Ia sudah tahu seorang Anatasya putri kalau sudah mencintai seseorang maka seterusnya ia akan mencintainya.

"Dan sampai akhirnya kita dipertemukan dalam waktu yang singkat," Ana tersenyum kecil, "Sekarang aku lagi mencoba lupain dia, kak. Aku minta Kakak terus usaha supaya aku bisa sepenuhnya cinta Kak Jino."

Jino tersenyum, "Aku akan berusaha buat kamu cinta ke aku," tangannya terulue menggenggam kedua tangan Ana.

"Dan aku akan berusaha juga membuat diriku mencintai Kakak."

☆☆☆

Tak terasa waktu terus berlalu. Satu bulan kedua pasangan ini menjalin kasih dia Ana dan Jino. Sejauh ini mereka baik-baik saja, hampir tidak ada masalah sama sekali. Mungkin karena sifat kedua belah pihak yang pandai menyelesaikan masalah.

Rara dan Bima juga sangat membaik hubungannya. Mereka sudah menginjak dua bulan pacaran. Meskipun seminggu yang lalu hubungan mereka sempat renggang, karena ada masalah yang harus diselesaikan. Tapi itu sudah selesai. Sudah clear.

ANASTORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang