PART 20

75 21 0
                                    

Pagi ini SMA PRATAMA tengah mengadakan hari kelulusan untuk anak kelas 12. Suasana di halaman sekolah sangat ramai, apalagi keberadaan panggung besar ditengah lapangan. Setiap tahunnya alumni-alumni tahun sebelumnya diundang untuk memeriahkan hari kelulusan angkatan setelah mereka.

Ana mengedarkan pandangan ke arah lapangan mencari keberadaan pacarnya yang dari tadi tidak tampak. Selang beberapa detik akhirnya Ana melihat Jino yang tengah bermain gitar. Seperti mengecek suara gitar atau senarnya.

Ana mendekati Jino. "Kak Jino."

Jino menoleh kesamping. "Eh kamu, udah selesai?" Jino menggeser tempat duduknya memberi akses Ana untuk duduk.

"Udah, mau nampilin band lagi?" tanya Ana.

"Iya, ini kan penampilan band kita terakhir,"

"Kak jino berangkatnya beneran besok?" tanya Ana.

Pertanyaan Ana membuat Jino memberhentikan aktivitasnya. Jino menatap Ana disampingnya. Tidak tega sebetulnya meninggalkan pacarnya ini. "Iya, besok jam 10."

"Berarti waktu kita cuma sekarang sama besok sebelum jam 10."

"Iya. Yaudah kita quality time berdua besok, sekalian kamu ikut anterin aku ke bandara."

"Oke."

"Maaf ya, baru setahun kita pacaran udah mau ldr an aja. Jujur,  berat banget buat aku."

"Kenapa harus minta maaf, kan itu demi cita-cita kamu, aku dukung kok." Ana tersenyum. Namun, hatinya ia kuatkan untuk tidak mengeluarkan air mata.

"Semoga nantinya jarak membuat kita dekat, karena rindu. Aku kamu dan jarak adalah tim solid yang nantinya akan membawa kisah indah bagi kita." Jino mengusap lembut rambut Ana.

Ana tersenyum, "Iya, semoga," Ana menatap tepat dimata Jino yang tidak bisa lagi ia nikmati langsung nantinya.

"Aku mau ke atas panggung dulu ya, siapin tampilan band aku selanjutnya," kata Jino.

"Yaudah, aku mau cari makanan sebentar ke bazar-bazar siapa tahu ketemu yang enak." Kata Ana.

"Okedeh. Jangan yang pedes-pedes loh ya," peringat Jino.

"Siap." Jawab Ana, ia pun pergi meninggalkan jino.

Jino melihat ana yang mulai berjalan menuju bazar-bazar yang menjual aneka makanan. "Kenapa bisa gue mencintai lo sedalam ini,na. Lo orang kedua yang udah buat gue percaya lagi apa itu cinta, makasih Ana."

Ana berjalan menyusuri bazar yang menjual aneka makanan didepan-depan kelas.

Mata ana berbinar, ada yang menjual mie ayam disana, ana menghampiri salah satu bazar penjual mie ayam.

"Pesen satu porsi." Bukan hanya suara Ana. Namun, ada suara lain yang mengikuti ucapannya, seperti laki-laki. Pikir Ana.

Ana menolehkan kepalanya kebelakang. " Loh kak alvin." Ana terkejut melihat lelaki yang dulu pernah ditemuinya. Namun, lelaki itu hanya santai melihat respon Ana.

"Nggak usah kaget gitu kali, kaya lihat setan aja lo." Kata Alvin.

"Kok bisa ada disini?" tanya Ana.

"Gue alumni sini." Alvin mengambil pesanan mie ayamnya dan juga milik Ana.

"Ohh." Ana menganggukkan kepalanya dan mengambil pesanan mie ayamnya yang diserahkan oleh Alvin.

Alvin tersenyum mendengar respon ana. " Mie ayamnya enak." Kata Alvin.

Mata Ana berbinar. " Yaiyalah buatan siswa Sma Pratama." Ana tersenyum bangga.

ANASTORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang