7. CEO Atau Dosen?

82.6K 5.4K 79
                                    

HAPPY READING 💙


Terhitung sudah lima hari setelah Aarav dan Kanaya menikah. Tepat hari ini pula libur semester Kanaya telah berakhir, sehingga gadis itu sudah kembali berkuliah.

Kanaya meraba ranjang di sebelahnya yang telah kosong, gadis itu lantas membuka matanya.

Kemana suaminya itu? Biasanya setiap dirinya terbangun ia selalu mendapati Aarav ada di sampingnya. Lelaki itu memang selalu bangun terlebih dahulu dibandingkan dirinya. Tidak jarang pula Kanaya memergoki Aarav yang sedang menatapnya ketika dirinya masih terlelap.

Dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna, Kanaya berjalan lunglai keluar dari kamar.

"Mas Aarav?" Panggilnya, yang tentu saja tak kunjung mendapat jawaban.

"Kemana sih? Biasanya juga kalau di panggil langsung nongol." Gumam Kanaya sambil menuruni tangga dan berjalan menuju dapur.

Saya berangkat ke kantor.
Sarapan kamu udah ada di meja makan.
Jangan lupa kamu hari ini kuliah.
Uang saku kamu ambil aja di laci ruang kerja saya.

~Aarav

Kanaya membaca sebuah sticky notes berwarna pink yang tertempel di pintu kulkas.

"Berangkat ke kantornya pagi banget?" Bingung Kanaya sambil menatap jarum jam yang masih menunjukkan pukul 05.55 pagi.

Gadis itu kemudian berjalan menuju meja makan. Di sana sudah terdapat sepiring roti gandum lengkap dengan telur, irisan pisang, dan alpukat juga segelas susu putih.

 Di sana sudah terdapat sepiring roti gandum lengkap dengan telur, irisan pisang, dan alpukat juga segelas susu putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak heran lagi, selera Aarav memang seperti orang barat. Lima hari menikah, tidak satu hari pun lelaki itu tidak membuatkan Kanaya makanan barat. Makanan barat yang dimaksud disini adalah makanan tanpa nasi seperti roti, pasta, spaghetti, omelette, salad, dll.

Sepertinya Kanaya harus segera mengambil alih dapur. Kalau gini ceritanya, yang ada berat badannya akan turun drastis.

Tepat pukul 07.00 pagi, Kanaya telah sampai di kampus, ia kemudian menatap ke kanan dan kiri mencari seseorang.

"KANAYA!" Pekik seorang gadis sambil berlari dan langsung menubruk tubuh Kanaya membuat gadis itu hampir kehilangan keseimbangan.

"Anjir!" Kesal Kanaya.

"Duh kangen banget gue sama lo tuh."

"Gue juga kangen demi apa?!" Kanaya membalas pelukan Arin.

"Ikutan dong, masa cuman lo berdua aja!" Teriak seorang cowok yang berjalan bersama satu perempuan dan satu lelaki di belakangnya.

"Kangen!" Mereka semua pun berpelukan seperti teletubbies.

"Anjir lo, Nay. Libur panjang tambah cakep aja." Ucap Tama setelah mereka puas berpelukan.

𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang