Wicara 17 : Litani

413 35 5
                                    

NB : Litani berarti doa yang terucap bersama. Litani juga termasuk dalam ribuan kata indah dalam bahasa Indonesia.

***

Gelas ditangan Raya meluncur begitu saja ke lantai kala mendengar berita itu. Setetes air mata keluar diiringi dengan tetes lainnya. Raya mencengkram kaos Lex erat,bahkan memberikan tatapan tajam.

"Kenapa lho harus bawa Sawala sama papa ?? Berapa papa bayar lho ?? Lho adalah penyebab utama dia dirumah sakit sekarang !! LHO !!!" Ujar Raya marah.

Lex memejam,dia menangis. Dia merasa bersalah,sangat. Jika saja dia tidak membawa Sawala,jika saja dia memutuskan mendampingi dia dan seharusnya dia tidak mengatakan bahwa Om Demian ingin berbicara padanya.

Semuanya hanya bisa terucap seharusnya. Lex kalut,dia juga bingung. Raya menampar pipi Lex keras bahkan Lex bisa merasakan rasa besi didalam mulutnya.

"Lho,gue bakal benci banget sama lho kalau sampai Sawala kenapa-kenapa. Gue bakal sebenci itu sama lho,GUE BAKAL BENCI BANGET SAMA LHO !!" Ujar Raya dan bergegas menuju rumah sakit dimana Sawala dirawat.

Raya memejam sejenak kala dia akan menekan pedal gas.

'Sa,gue mohon bertahan sekali lagi. Buat gue dan kebahagiaan kita,gue mohon !!!'

Raya melajukan mobilnya dengan kalap. Dia tidak berpikir apakah dia akan baik-baik saja nanti dia tidak peduli,yang berada didalam pikirannya hanya bagaimana dia bisa sampai kerumah sakit secepatnya.

***

"Dokter apa dia baik-baik saja ??" Ujar Demian.

Sawala ditangani selama 30 menit dan dokter memilih bungkam setelah mereka semua keluar dari ruangan Sawala. Bohong jika Demian tidak khawatir,dia memang tidak suka pada Sawala awalnya karena kekurangannya tapi sekarang tidak lagi.

Dia akan sangat bersyukur kala Sawala benar akan berakhir bersama Raya. Sawala memang tidak bicara tapi dia baik,hatinya bersih dan tulus, yang paling utama dari semua itu adalah dia pria pertama yang begitu dibela oleh putrinya.

"Saya tidak tahu harus menjelaskannya seperti apa. Sawala sepertinya memiliki masalah yang cukup serius, masalahnya bagaimana kalian bisa tidak tahu ?? Atau memang dia begitu bagus dalam menyembunyikannya..." Jelas dokter yang menangani Sawala.

Demian mengeluarkan black card dari dalam dompetnya.

"Saya bayar berapapun juga,tapi saya mohon selamatkan dia dok. Saya akan melakukan segalanya..." Balas Demian tegas.

Dokter itu mengembalikan card Demian dengan senyuman pelan.

"Saya tidak bisa berjanji pak,saya minta maaf. Sawala memiliki traumatis mendalam entah pada apa, dia berusaha menanganinya sendirian,dari pemeriksaan yang saya lakukan dengan beberapa pihak medis tadi kami menemukan beberapa bekas luka...." Jelas sang dokter.

Demian menatap dokter itu dalam.

"Luka berat. Ada dibagian perut sebelah kirinya,lalu dada kanannya,lengan kiri dan kananya ada beberapa luka memar yang sepertinya dia biarkan sampai sembuh sendiri. Selain itu juga saya melakukan scan organ dalam pada tubuh Sawala karena menemukan memar diperutnya. Hasil scan organ Sawala menunjukkan luka serius pada ginjalnya...." Jelas sang dokter.

Demian meluruh,dia tidak tahu harus mengatakan apa.

"Apa dia bisa diselamatkan ?? Operasi atau apapun,apakah dia bisa diusahakan selamat ??" Balas Demian dengan suara bergetar.

Dokter itu tampak diam.

"Saya tidak bisa berjanji pak,tapi jika anda menginginkan dia dioperasi dan melakukan transfer ginjal maka kami akan berusaha semaksimal mungkin untuknya.." Jelas sang dokter.

WICARA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang