Suasana ruang makan di panti malam itu sangat ramai,pasalnya mereka kehadiran tamu tidak diundang yang berdalih memberi bantuan uang dan beberapa bahan makanan.
Lex menghampiri Raya dan duduk disampingnya.
"Habis ini kita bicara,penting..." Ujar Lex.
Raya menatap pria blesteran itu tidak suka.
"Kenapa gue harus ?? Malam ini gue ada janji___dan ngobrol sama lho nggak perlu pake rahasia. Pake handphone aja besok,sekalian lho pergi dari panti ini bawa sekalian antek-antek lho itu...." Kesal Raya.
Lex menghela nafas kasar.Raya itu keras kepala dan sekalinya dia benci pada seseorang maka sampai kapanpun juga dia akan tetap benci padanya.
"Kenapa lho nggak berusaha buat maafin Rema aja sih Ray ?? Dia udah jauh-jauh datang dari Jakarta kesini cuma karena dia pengen ketemu sama lho buat minta maaf..." Jelas Lex.
Raya meletakkan sendok dan garpunya kasar,bahkan suara nyaring itu menyentak semua orang agar terfokus padanya.
"Sekarang gue tanya sama lho,cewek mana yang sudi diselingkuhi ?? Kalau lho ngomong gini karena lho ngebela dia maka tutup aja mulut lho Lex. Sebab apa ?? Lho sama kayak dia,sama-sama nggak akan faham sama perasaan gue saat itu.." Tekan Raya marah.
Bahkan saking marahnya,Raya memilih beranjak dan pergi dari ruang makan.Padahal di panti sudah ada peraturan yang mengatakan bahwa tidak ada satu pun orang yang boleh pergi dari sana ketika makanan mereka belum habis.
Tapi seakan Raya tidak ingat,dia bahkan pergi tanpa mau menoleh ke kanan dan kirinya. Dia hanya menatap lurus kedepan,bahkan dia mengabaikan tatapan penuh perhatian dari Sawala.
Bagi Raya,semuanya terlalu berat. Rema sudah membuatnya hilang kesabaran selama 2 hari ini.
***
"Saya tidak tahu kamu bisa bertindak demikian nona Raya.."
Raya yang saat itu berada ditempat dimana Sawala biasanya menghabiskan waktunya menoleh.
"Maaf jika apa yang saya lakukan itu membuat anda tersinggung Bu,saya tidak bisa mengendalikan diri.." Balas Raya sopan.
Wanita itu duduk disamping Raya, ibu panti itu menatap Raya dalam diam.
"Kamu dan Sawala punya hubungan apa ??" Tanya ibu panti tiba-tiba.
Raya menoleh.
"Saya sama Sawala tidak ada hubungan apa-apa Bu,kami hanya teman..." Balas Raya.
Ibu panti itu mengangguk.
"Mau tahu sesuatu mengenai siapa Sawala yang sebenarnya ?? Saya akan dengan senang hati berbagi sama kamu.." Tawar ibu panti.
Raya mengangguk.
"Asalkan tidak mengganggu privasi Sawala maka saya akan menerimanya dengan baik.." Balas Raya.
Ibu panti itu diam lama dan membuat Raya menatapnya.
"Sawala itu putra dari anak orang kaya,dia itu dibuang karena dia tidak bisa bicara. Sawala memiliki kakak,dia cerdas,tampan dan sempurna..." Jelas ibu panti.
Raya menatap ibu panti itu heran, Sawala memiliki saudara ?? Serius ?? Tapi pria itu bilang dia sebatang kara ??
"Sawala lahir karena kesalahan, mungkin karena itu dia hadir tidak dengan kesempurnaan..." Jelas ibu panti.
Raya mendecak.
"Kenapa anda mengatakan hal seperti itu ?? Jika dia hadir karena kesalahan apakah dia yang berhak disalahkan ?? Tidak. Pria itu bahkan tidak tahu jika dia hadir dalam keadaan seperti apa. Siapapun yang pantas disalahkan dalam keadaan seorang anak adalah orangtuanya..." Jelas Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WICARA (Completed)
FanficFollow dulu sebelum baca !! *** Dia Sawala. Pria tampan,berhidung mancung, berpenampilan sederhana namun sayang dia suka menyendiri. Kenapa ?? Sebab dia berbeda. Bagi kebanyakan orang mungkin Sawala kurang tapi bagi Raya,Sawala adalah yang terbaik...