Wicara 3 : Kembali

419 53 2
                                    

Pagi ini Raya sudah siap dengan koper dan tas punggung putihnya,dia akan kembali ketempat itu.Tempat dimana dia bertemu dengan seseorang yang berhasil menarik perhatiannya.

"Ingat pesan papa,jangan lupa pulang. Kalau ada libur disana atau kalau pengen pulang jangan ditunda,papa cuma punya kamu..." Jelas Demian.

Raya mengangguk dan memeluk Demian hangat.

"Sebenarnya papa nggak mau ngijinin kamu kesana,tapi jelas kamu akan marah sama papa dan papa lebih nggak suka sama opsi itu..." Jelas Demian sedikit kesal.

Raya terkekeh kecil.

"Raya janji sama papa,kalau Raya ada cuti atau jam yang kosong lama Raya pasti bakal pulang ke Jakarta..." Janji Raya.

Demian mengelus puncak kepala putrinya.

"Sebenarnya papa terus bertanya-tanya siapa orang yang udah menarik perhatian kamu, sampai-sampai kamu rela kembali kesana ??" Ungkap Demian penasaran.

Raya menggeleng.

"Nggak ada,Raya cuma butuh refreshing dari hiruk pikuk kota. Kebetulan kan panti yang papa dirikan jauh dari kota..." Ucap Raya.

Demian mengalah,dia menghela nafas kasar.Raya sudah bersiap dan putrinya itu juga punya alasan jadi akan sulit untuk Demian membujuknya.

"Yaudah,nyetirnya hati-hati jangan ngebut besok kalau nggak lusa papa bakal minta Lex buat nengokin kamu..." Ujar Demian.

Raya mengangguk dan memasuki mobil putih miliknya,sejenak melihat sang papa dan melajukan mobilnya kejalanan ramai.

***

"Kak Sawala tahu ?? Panti kedatangan tamu dari luar kota kak,tadi Sesar denger dari pembicaraan ibu panti..." Jelas Sesar.

Sawala tersenyum manis.

'Kenapa kamu semangat banget sama tamu ??'

Sesar memberengut.

"Soalnya kakak tamunya itu cantik. Katanya Fafa,kakaknya itu cantik mana baik lagi dan lagi kakaknya pernah kesini..." Jelas Sesar.

Otomatis Sawala menoleh ketika Sesar mengatakan kalau wanita itu sudah pernah kesini.

'Apa mungkin itu Raya ??'

Ujar Sawala dalam hati,entahlah selama beberapa hari setelah pertemuannya dengan wanita itu Sawala tidak bisa melupakannya. Ucapan terakhirnya sebelum pulang dan bahkan cara bagaimana dia menyapa dan berbicara.

Sawala melamun membuat Sesar mengulum senyuman.Pria kecil itu tahu kakaknya sedang jatuh cinta dan Sawala jatuh secara benar. Raya cantik,dia juga sabar dan penyayang, meski menurut Sesar ada beberapa hal mengenai Raya yang kuat.

Mungkin nanti Raya cocok dengan kakaknya,Sawala.

***

"Selamat datang nak Raya,maaf ya kalau kamar yang saya siapkan tidak sesuai dengan keinginan nak Raya..." Ucap ibu panti.

Raya tersenyum ramah.

"Saya datang bukan untuk bertemu Bu,saya datang sebagai dokter yang akan menangani anak-anak panti yang sakit..." Jelas Raya ramah.

Ibu panti tersenyum.Mengelus pelan pundak Raya.

"Saya tidak berpikir kamu akan kembali kemari dan apalagi diizinkan oleh Demian..." Jelas ibu panti pada Raya.

Raya mengernyit pelan.

"Baiklah,lebih baik kamu istirahat dulu besok kamu bisa mulai bekerja.." Ujar ibu panti.

WICARA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang