Bagian 21 : Truth

421 74 9
                                    

"Dahye kemana, sih? Katanya udah sampe halte tapi kok sampe sekarang gak dateng-dateng?" Karina menggerutu kesal karena Dahye tidak kunjung datang karena sesi video akan di lakukan saat ini juga mengingat waktu sudah semakin sore.

"Apa mampir dulu?" pikir Giselle

"Kalo Dahye mampir pasti dia bilang sama kita," ucap Renjun yakin

Haechan berdecak lidah lalu berdiri mengambil coat miliknya dan pergi begitu saja dari ruang tengah rumah Renjun yang membuat Renjun, Jaemin, Karina dan Giselle kaget melihat Haechan pergi begitu saja dengan raut wajah kesal dan pergi dengan terburu-buru. Renjun yang ingin pergi menyusul Haechan pun langsung di tahan oleh Jaemin. Jaemin berkata, "Biarin Haechan yang cari Dahye." mendengar perkataan Jaemin, Renjun pun kembali duduk dengan wajahnya yang kesal di tambah khawatir. Renjun mengkhawatirkan Dahye diam-diam.

Sementara itu Haechan pergi menuju halte tempat terakhir Dahye mengirimkan kabar dengan Renjun dan Dahye tidak ada disana yang membuat Haechan sedikit frustasi dimana Dahye berada saat ini. Haechan berlari menelusuri tempat terdekat dari halte dan berharap ada Dahye di sekitar sana, namun Haechan tidak menemukan sosok gadis yang dia cari.

"Si bodoh itu kemana, sih? Suka banget bikin orang khawatir!" dumel Haechan kesal sembari melihat kesana kemari berharap dia menemukan Dahye.

Kaki Haechan kembali berjalan dan kini kakinya melangkah ke taman bermain kompleks perumahan Renjun. Namun matanya melihat Dahye tengah bersama seorang pria yang sama sekali tidak dia kenai sedang ada di sebuah gang sempit di dekat taman tersebut dan hanya berdua saja. Haechan penasaran, dia mendekat untuk melihat dengan siapa Dahye berbicara dan apa yang mereka bicarakan.

"Kenapa lo diem aja? Jawab gue, kemana lo selama ini? Kenapa setelah satu tahun berjalan lo baru datang di depan mata gue?" tanya Dahye dengan nada dingin dan wajahnya yang tampak marah pada Mark.

"Maafin aku, Dahye.." ucap Mark dengan lirih dan wajahnya yang penuh rasa penyesalan.

"Gue dapat kabar lo hilang dan gak ada kabar dari lo sama sekali selama satu tahun ini dan ternyata ibu lo telepon dan bilang kalo lo udah meninggal, tapi konyolnya setelah itu gue dengar kabar dari Johnny kalo lo masih hidup. Lo konyol, Mark!"

Haechan terkejut mendengar jika orang yang berada di depan Dahye saat ini adalah mantan kekasih Dahye yang pernah dia dengar dari Jeno beberapa hari yang lalu. Yang Haechan dengar, mantan kekasih Dahye itu telah meninggal dan sekarang berdiri di depan Dahye?

'Dahye benar, dia emang konyol, bisa-bisanya bilang meninggal besoknya muncul gitu aja!' batin Haechan dengan rasa gregetan yang menjalar di hatinya.

"Selama aku menghilang, aku pergi belajar, masih di tempat yang sama. Setelah aku pergi belajar, aku pergi ke Korea buat wujudin mimpi aku, kamu masih ingat, kan?"

"Mimpi lo buat jadi idol? Tapi kenapa lo gak bilang semua itu sama gue!"

'Liat orang ribut ternyata seasik ini, pantesan Jisung suka banget liat gue ribut sama Renjun,' batin Haechan saat melihat Dahye membentak Mark dengan marah.

"Aku takut kamu cerita ke orang tua aku, kamu tau mereka gak setuju dengan mimpiku itu dan lebih ingin aku menjadi dokter daripada idol,"

"Jadi hanya karena itu lo ninggalin gue gitu aja selama setahun sampe di kira meninggal sama keluarga lo sendiri? Lo emang konyol, Mark! Lo gila!"

"Kalau aku berterus terang, apa mereka akan berdiri di samping aku dan ikut mensupport aku?! Ini mimpi aku, mereka gak boleh ikut campur urusan mimpi aku, tapi mereka seakan tau apa yang terbaik buat aku, aku benci, Dahye!!"

FROM HOME || Shotaro Osaki [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang