Bagian 8 : The beginning?

506 97 5
                                    

Jung Dahye's POV

.
.
.

Kalian pasti penasaran apa yang terjadi pada saat perkelahian Shotaro dan Haechan. Mereka langsung dipisahkan oleh seorang gadis yang waktu itu pernah menolong Shotaro saat jantungnya sakit. Aku tidak tahu siapa namanya, aku hanya ingat wajahnya namun aku kesal padanya karena harus membubarkan momen seru ini. Ah, pokoknya dia menyebalkan.

Aku melihat Shotaro yang sedang duduk menulis sesuatu di kursinya yang berada di depanku. Bahu kanannya tampak sedikit bergetar karena dia sedang menulis sesuatu yang bahkan aku tidak tahu. Aku hanya melihat punggungnya yang lebar dari kursi belakang. Dari belakangnya pun aku bisa menghirup bau parfum dari Shotaro yang merupakan aroma parfum bayi milik salah satu anak panti. Entah Shotaro yang memakainya atau sebelum kesekolah dia memeluk anak tersebut sampai baunya terbawa. Tapi jujur, aku menyukai aroma dari tubuh Shotaro yang seperti bayi.

"Kenapa lo tadi gak misahin Shotaro sama Haechan?" Shuhua tiba-tiba bertanya kepadaku saat aku sedang menatap punggung Shotaro.

"Karena gue pikir itu bakalan trending di sekolah ini," jawabku, aku masih terus menatap Shotaro dari belakang.

"Lo gak tau Shotaro punya lemah jantung?" tanya Shuhua, dia berbisik kepadaku karena takut Shotaro mendengarnya.

"Gue tau. Tapi gue pengen liat apa cowok lemah kayak dia bisa ngelawan?" aku sengaja mengeraskan suaraku supaya Shotaro mendengarnya yang malah membuat satu kelas kini memandangku lalu melirik Shotaro seolah mereka tahu bahwa ucapanku untuk Shotaro.

Jika kalian mengatakan aku meremehkan Shotaro karena dia lemah jawabannya adalah iya. Aku meremehkannya, dia tidak akan bisa melindungi dirinya sendiri karena dirinya yang lemah. Ckck.

"Orang lemah pun bisa melawan jika dia ingin. Jika dirinya mulai jengah, dia bisa melawan,"

Aku sedikit tercengang saat tiba-tiba Shotaro berbicara seolah ucapannya di tujukan kepadaku. Shotaro memutar tubuhnya hingga kini mataku dan Shotaro bertemu, dia menoleh ke mejaku dan menatapku dengan raut wajahnya yang tampak ramah seolah tidak marah atas apa yang aku ucapkan padanya tadi.

"Seharusnya aku gak pakai kekerasan, aku emang bodoh banget kehasut sama keegoisan aku sendiri. Aku jadi berasa penjahat," ucap Shotaro dengan sorot matanya yang menyesal.

"Tapi lo gak ninju balik Haechan," kataku

"Tapi niatnya tetap aja mau berkelahi, kan?" sahut Shotaro menanyakan, aku diam saat itu juga dan berpikir bahwa Shotaro ada benarnya juga.

Shotaro berdiri dari kursinya lalu memutar tubuhnya ke arah papan tulis, dia menatap beberapa orang yang sedang menatapnya dengan aku karena ucapan kami berdua tadi. Lalu Shotaro mengatakan dengan tegas,

"Tolong kalian jangan kasian sama aku karena aku punya penyakit jantung. Aku merasa hidupku sangat terbatas ketika semua orang sangat hati-hati karena aku memiliki penyakit jantung,"

Aku melihat ekspresi Shotaro dari samping yang terlihat benar-benar tulus mengatakannya. Namun di matanya, dia terlihat sangat sedih, aku tidak tahu kenapa tetapi yang pasti dia terlihat sedih di matanya.

"Gue gak pernah kasian sama lo soalnya gue yakin lo bakalan sembuh," ceplos Renjun kepada Shotaro yang membuat Yiren langsung melempar gumpalan kertas ke meja Renjun yang berada di urutan ke tiga dari depan namun tepat mengenai kepala Renjun yang membuat Renjun melirik Yiren dengan tatapan sinis.

"Eh tapi Renjun ada benernya juga, bre, denger-denger lo mau operasi, kan? Berarti lo bakal sembuh!" ucap Yangyang seolah setuju dengan pendapat Renjun

FROM HOME || Shotaro Osaki [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang