Bagian 20 : Wish List

440 83 10
                                    

Jung Dahye's POV

.
.
.

Shotaro duduk di kursi rodanya dengan infus yang masih terpasang di punggung tangannya, dia tengah memandang pemandangan dari atas ketinggian lantai 5 jendela rumah sakit. Kami berdua sama-sama memandangi langit yang begitu cerah pada hari ini, aku yakin Shotaro rindu menghirup udara luar karena sudah 3 hari Shotaro di rawat di rumah sakit, kondisi jantungnya belum membaik dan masih harus di rawat. Aku dengar dari Sungchan, Shotaro telah mendapatkan donor jantung namun aku tidak tahu kapan setidaknya Shotaro akan di operasi karena jantung tersebut di dapatkan dari pasien yang di nyatakan mati otak dan masih dalam persetujuan pihak keluarga. Tapi aku harap pihak keluarga itu mau mengikuti apa kata orang yang di nyatakan mati otak itu agar Shotaro bisa melakukan operasi transplatasi jantung secepat mungkin.

"Aku jadi pengen tteokpokki buatan bundanya Renjun," ucap Shotaro tiba-tiba yang membuatku menoleh kearahnya dengan raut wajah kaget. Di kondisinya yang seperti ini bisa-bisanya Shotaro ngidam? Memangnya Shotaro itu ibu hamil atau bagaimana?

"Aku gak salah dengar? Minta apa tadi? Tteokpokki? Kamu itu sakit apa lagi hamil?" dumelku pada Shotaro

"Memang cowok bisa hamil?" tanya Shotaro dengan raut wajahnya yang polos

"Ya nggak, Shotaro! Plis deh,"

"Tapi aku pengen tteokpokki,"

"Nggak boleh, Shotaro!"

Shotaro terlihat sedang membuat puppy eyes dan bibirnya yang di majukan seperti sedang merajuk. Jantungku berdebar melihatnya, Shotaro imut banget tolong woylah muk meninggal!!!!!

"Tapi Taro pengen tteokpokki, boleh yaaaaaaa? Plissssssss..."

Bye muk meninggal dulu

.
.
.

Eh nggak dah bangun lagi.

WOYLAH TOLONG SHOTARO JANGAN IMUT-IMUT BANGET KAN AKU JADI MAKIN SAYANG SAMA KAMU ARGH. Dia beraegyeo di depanku, atuh gimana gak ambyar aku teh? Shotaro imut banget, apa dia gak sadar kalau dia selama ini selalu bertingkah polos dan menggemaskan?

"Pipi kamu merah, kamu sakit juga? Aduh gimana dong!" Shotaro berusaha meraih pipiku namun aku langsung salah tingkah hingga menepis tangannya dengan cepat dan kikuk.

"A-aku gapapa! U-udah, ayo ke kamar, na-nanti ayah nyariin kamu!"

"Dahye..."

"A-apa lagi?! Aku udah bilang kamu gak boleh makan tteokpokki!"

"Aku sayang banget sama kamu,"

Aku terdiam saat Shotaro tiba-tiba mengungkapkan perasaannya kepadaku dengan sorot mata serius dan juga tulus. Senyuman Shotaro begitu lembut seperti kain sutra, dia meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat yang membuatku ikut melihat tanganku yang di genggam oleh tangan besar Shotaro lalu kembali menatap Shotaro.

"Dulu aku gak pernah takut jika Tuhan tiba-tiba mengambil nyawaku begitu saja. Tapi semenjak kenal kamu, aku jadi takut tiba-tiba Tuhan mengambilku dan aku tidak bisa mengucapkan salam perpisahan dengan baik denganmu," ucap Shotaro dengan matanya yang berkaca-kaca, hal itu membuat hatiku pedih mendengarnya.

Aku menggenggam kembali tangan Shotaro lalu berkata, "Kamu bisa gak usah pergi kemana-mana?" tanyaku dengan nada memelas namun Shotaro mengedipkan matanya perlahan sembali menggeleng-gelengkan kepalanya dengan lemah

"Dahye, semua manusia akan berpulang ke rumah Tuhan termasuk aku dan kamu, tapi kita gak tau siapa yang lebih dulu pulang ke rumah Tuhan, namun aku harap aku bisa lebih dulu pergi dari kamu. Aku ingin melihat kamu bahagia dari atas sana," jawab Shotaro dengan nada lirih dan senyumannya yang terukir dengan indah di wajahnya yang pucat.

FROM HOME || Shotaro Osaki [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang