Bagian 23: Make the happiness!

467 79 4
                                    

Jung Dahye's POV

.
.
.

Salju turun dengan syahdunya, semua orang juga terlihat sedang menikmati salju yang sedang turun dan tampak bermain dengan salju-salju itu. Termasuk Sungchan dengan beberapa anak-anak yang di asuh oleh ayah, serta kak Jaehyun juga ada menemani mereka bermain salju. Namun mataku kini tertuju pada Shotaro yang sedang membuat boneka salju bersama dengan Ara. Shotaro tampak senang saat dia membuat boneka salju bersama dengan Ara, mereka berdua membuat banyak boneka salju yang berukuran kecil. Walaupun kecil, tapi setidaknya mereka mampu membuatnya dengan baik.

Saat aku menatap Shotaro, secara tak sengaja mata kami berdua bertemu yang membuat Shotaro melambaikan tangannya kepadaku dan menyuruhku untuk mendatanginya yang membuatku langsung canggung. Kami berdua pacaran bukan? Tetapi kenapa aku masih canggung ketika secara tak sengaja mata kami berdua saling bertemu?

"Dahye, ayo ikut buat boneka salju!" Shotaro tiba-tiba berada di depanku dan mengajakku untuk bergabung dengannya dan Ara.

Aku tersenyum canggung lalu menggeleng-gelengkan kepalaku, menolak ajakkan Shotaro, namun Shotaro justru memegang tanganku dan menarikku untuk ikut dengannya yang membuatku akhirnya mengikuti Shotaro. Shotaro duduk lalu aku pun mengikutinya, kami berdua saling menatap boneka salju yang sedang di buat sendiri oleh Ara. Seumur hidup, aku belum pernah melakukan hal seperti yang Shotaro dan Ara lakukan, karena aku tidak punya waktu untuk bersenang-senang.

"Ara pergi ke sana dulu, ya!" Ara bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan aku dan Shotaro berdua yang membuatku sedikit canggung.

Aku kini berusaha membuat boneka salju, namun aku tidak mengerti cara membuatnya yang membuatku sedikit menggerutu kesal. Aku melirik Shotaro, dia tampak mudah sekali membuatnya yang membuatku sedikit iri padanya, pasti setiap tahun Shotaro selalu membuat boneka salju, tidak sepertiku yang justru pergi bekerja.

"Kamu gak bisa bikin boneka salju?" tanya Shotaro kepadaku saat aku berusaha membuat namun aku tidak bisa melakukannya.

Aku menyengir canggung, Shotaro langsung mengarahkan tangannya untuk memegang tanganku untuk mengajariku secara langsung yang membuat jarak antara kami sangat dekat. Shotaro menjelaskan bagaimana cara membuat boneka salju namun aku justru tidak mendengarkannya. Aku hanya terus memandangi tangan Shotaro yang memegangi tanganku dan mengerak-gerakannya. Aku bisa merasakan nafas Shotaro yang berhembus sampai telingaku yang membuat bulu kudukku berdiri karena jarak kami yang dekat itu.

Aku menolehkan kepalaku ke samping dan melihat Shotaro yang memang sangat dekat denganku hingga Shotaro pun ikut menolehkan kepalanya dan menatapku yang membuat jarak pandang kami sangat dekat.

Mata Shotaro yang terlihat sangat jernih, pandangannya yang sayu dan dalam itu membuatku betah menatap matanya. Shotaro langsung bergerak memelukku yang membuat aku terkejut. Shotaro menaruh kepalanya di bahuku, tangannya melingkar dipinggangku yang ramping itu, sementara aku terdiam, terdiam saat Shotaro memelukku tanpa berkata apapun.

Mungkin Shotaro lelah. Banyak cobaan hidup yang terus menghampirinya yang membuatnya ingin sesekali menyandarkan tubuhnya kepada seseorang. Meskipun Shotaro terus berusaha terlihat baik-baik saja, akan ada fase dimana dia tidak bisa lagi terlihat baik-baik saja.

"Kamu lelah?" tanyaku kepada Shotaro yang masih belum mengeluarkan suaranya sejak dia memelukku.

"Aku hanya ingin peluk kamu," jawab Shotaro singkat

FROM HOME || Shotaro Osaki [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang