Author POV
Kim Seolin kembali berkumpul dengan teman-temannya. Hatinya masih panas lantaran (y/n) yang dengan tak tahu malunya memoroti uangnya semakin banyak.
"Ada apa denganmu? Kelihatannya kesal sekali" tanya salah seorang teman yang sudah masuk ke dalam perkumpulannya. Ya, perkumpulan wanita dengan pride yang tinggi.
"Aku kesal sekali dengan si jalang (y/n). Rasanya aku ingin mencabik-cabik mulut yang tak tau dirinya itu. Aish!" Kesalnya
"Sudah ku peringatkan untuk tak berurusan dengan tikus got itu lagi. Apalagi yang kau inginkan darinya sekarang?" Tanya seorang lainnya.
Awalnya mungkin Seolin terlihat kesal, tapi ketika ia bisa membayangkan bagaimana scenario yang sudah ia rencanakan akan terlaksana dengan baik, gadis itu menyeringai puas.
"Seolin, kau tak gila kan? Kenapa kau senyum-senyum begitu?"
"Kita lihat saja, siapa yang akan kalah. Aku akan benar-benar menjadikannya jalang untuk supir dan tukang kebunku. Lihat saja! Hahaha!" Gumamnya seorang diri. Bahkan tawanya saja terdengar menyeramkan. Wanita ini memang sinting.
"Siapa target taruhan kalian? Aku yakin pasti seseorang yang sulit di dapatkan." Kata temannya
"Kau salah besar. Aku justru melemparkannya ke seseorang yang mudah." Balas Seolin yang membuat kedua temannya sangat ingin tahu.
"Wen Junhui."
Mendengar nama itu, kedua tamannya langsung mendelik terkejut. Nama itu memang sudah tak asing di kalangan mereka. Dari mendengar siapa target yang Seolin berikan ke (y/n), kedua temannya tahu, Seolin memang ingin membunuh (y/n) tapi bukan dengan tangannya sendiri. Wanita itu benar-benar iblis.
"Apa kau benar-benar ingin membuatnya mati? Wen Junhui kan-"
"Bravo! Aku memang ingin melihatnya mati. Kalau bisa sebenarya aku ingin menjadi orang yang merenggut nyawanya, tapi sayangnya kali ini aku harus bermain cantik. Hahaha. Bukankah ide ini jenius sekali? Aku bisa menepuk dua nyamuk dengan satu tangan." Sanggah Seolin yang kemudian merasa bangga atas ide yang menurutnya cemerlang itu.
Sementara kedua temannya mulai khawatir akan keselamatan (y/n) terlebih jika wanita itu benar-benar mati, mereka takut mereka akan dilibatkan dalam kejahatan Seolin. Jadi mereka memilih diam dan kembali meneguk minumannya dengan resah. Mereka masih mau hidup bebas tanpa dihantui rasa bersalah.
..
.
.
Di sisi lain, (y/n) masih memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan foto bugil laki-laki itu. Tak bohong, ia sampai mencari referensi cara di internet. Namun yang ia temukan hanya berita seputar tertangkapnya pelaku penyebar foto bugil wanita baru baru ini.
"Sial. Seolin bahkan tak memberikanku data-data tentang laki-laki itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan foto bugilnya, jika begini caranya?" Gadis itu mulai menggerutu.
Sebenarnya ia sudah menemukan satu cara, tapi cara tersebut sangat ia hindari. Jikapun cara itu masuk ke dalam rencananya, ia ingin cara itu ia kategorikan sebagai plan Z nya, alias cara yang paling terakhir.
"Aku tak akan melakukannya. Sekalipun demi uang, tidak akan."
Karena sudah kehabisan akal, ia memilih untuk pulang dan akan memikirkannya lagi besok. Tapi sepertinya keberuntungan berpihak padanya. Karena tepat saat ia keluar dari club malam tersebut, ia bisa melihat laki-laki yang menjadi targetnya juga ikut keluar dari tempat itu.
Sebagai permulaan, (y/n) memiliki satu ide untuk menguji seperti apa laki-laki itu secara garis besarnya. Dengan sedikit improvisasi, ia mulai menjatuhkan dirinya sendiri tepat ketika laki-laki itu ingin melewatinya. Sehingga tubuhnya berhasil ditangkap oleh laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Rumor [M] ✔
FanfictionSiapa sangka, taruhanmu dengan gadis pembully justru membuka pintu untuk taruhan baru yang kali ini menaruhkan nyawamu dan reputasi seseorang yang sudah tercoreng oleh rumor yang kau anggap tolol. "Bagaimana ini?" "Selama aku tak takut, aku tak ak...