(Y/n) POV
Kau akhirnya sampai di tempat yang sudah kau dan orang itu sepakati untuk bertemu. Memang bukan tempat yang asing, namun kau mencium bau-bau tak menyenangkan yang akan kau hadapi di dalam sana.
Bar dan club malam.
Wanita berusia duapuluh dua tahun sepertimu sudah selayaknya tahu dan seharusnya pernah menginjakan kaki di tempat misterius itu barang sesekali. Mengingat predikat 'bad girl' yang tersemat di belakang namamu, seolah tempat ini adalah tempat yang paling cocok untukmu.
Setelah masuk, telingamu rasanya akan langsung tuli karena dihadapkan oleh musik yang memekan telinga. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi kau pun melangkahkan kaki jenjangmu untuk menyusuri tempat tersebut hingga kedua matamu menangkap segerombolan wanita yang tengah memesan minumannya di meja bar.
"Mck! Kenapa mengajakku bertemu di tempat bising ini sih?"
Bukannya menyapa kau justru langsung mengutarakan kekesalanmu pada salah seorang dari mereka.
"Astaga (y/n). Kapan kau sampai? Ku pikir kau tersesat."
Ada makna mengejek yang ia sematkan dalam perkataanya. Maklum, wanita itu memang suka merundung anak-anak yang dianggapnya aneh. Kau adalah salah satunya, tapi kau berhasil lepas karena kau sempat menang darinya beberapa kali. Bagi gadis sepertinya, harga dirinya adalah yang utama, sehingga ketika kau berhasil menjatuhkannya sekali, maka otomatis derajatmu akan terpandang dimatanya. Meski pada dasarnya kau sama sekali bukanlah lawan yang sebanding denganya.
"Cepat katakan apa lagi yang ingin kau tawarkan? Jika tak menarik, aku akan pergi." Ujarmu
"Wow... kenapa terburu-buru? Nikmati saja dulu pestanya."
"Kim Seolin, aku datang kemari bukan untuk menikmati pesta. Aku kemari karena kau menawarkanku sesuatu, cepat katakan apa itu." Kesalmu
Ia menghela napas kemudian meletakan minumannya ke atas meja bar sebelum ia merangkulku ke salah satu sudut bar yang lebih sepi. Sepertinya ia akan bicara serius, karena biasanya ia akan berbicara di depan teman-temanya yang lain.
"Aku ingin menantangmu dengan imbalan yang tak main-main." Jelasnya
"Seberapa banyak imbalannya?"
Ia menyunggingkan senyumnya sembari menepuk-nepuk pundakmu yang dengan begitu cepatnya langsung tertarik dengan kata imbalan yang ia sebutkan.
"Kau tau lamborghini biru metalik milikku kan? Itu yang akan kau dapat jika kau berhasil dalam taruhan kali ini."
Kau sukses dibuatnya menganga. Dari sekian banyak taruhan yang pernah kau jalani dengannya, taruhan kali ini adalah taruhan yang menawarkan imbalan paling besar.
Lamborghini biru metalik miliknya itu sudah seperti mahkota dari seorang putri kerajaan, tanpa mahkota seorang putri tidak akan dianggap sebagai seorang putri pada layaknya. Sama seperti itu, tanpa mobil lamborghininya, seorang Kim Seolin tidak akan dianggap terpandang lagi. Bagaimana ia bisa mempertaruhkan sebagian harga dirinya itu? Kau bisa jamin bahwa taruhannya tak akan mudah.
"Bagaimana jika aku kalah?" Tanyamu
Dengan menyeramkannya ia terkekeh seperti seorang psychopath gila.
"Kau harus mau menjadi budak seks supirku.... selamanya."
Hal itu sukses membuatmu menelan salivamu berat. Meski orang-orang mengenalmu sebagai seorang gadis yang buruk, tapi sejujurnya kau tak pernah menyerahkan harga tertinggimu itu pada siapapun dan untuk alasan apapun. Dalam keadaan mabuk sekalipun, kau benar-benar akan menghabisi orang-orang yang dengan lancangnya menyentuhmu sampai sejauh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Rumor [M] ✔
FanfictionSiapa sangka, taruhanmu dengan gadis pembully justru membuka pintu untuk taruhan baru yang kali ini menaruhkan nyawamu dan reputasi seseorang yang sudah tercoreng oleh rumor yang kau anggap tolol. "Bagaimana ini?" "Selama aku tak takut, aku tak ak...