WARNING! MATURE CONTENT!
🌚🌚🌚
Is this what you waiting for?
Jangan diresapi ya, gak baik🙃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kau menatap gelas bertangkai di depanmu sembari merasakan pandangan tajam yang membuatmu risih bukan main. Kau memang berakhir datang ke club malam dengan menggunakan sepatu, tapi kau tak menyangka bahwa Jun juga akan ikut bersamamu. Dan kini laki-laki itu duduk di meja VIP yang ia pesan untuk dirinya sendiri. Jika hanya duduk mungkin tak akan membuatmu risih, tapi kali ini ia duduk dengan mata yang menyorotimu.
Merasa sangat risih, kau langsung meneguk habis satu gelas wine yang sejak tadi menjadi objek perhatianmu.
"Jadi bagaimana foto bugilnya?"
Seolin yang baru saja menghampirimu langsung duduk di sampingmu. Pura-pura akrab padahal ingin menikam.
"Ini bahkan belum tiga bulan, jadi bisakah kau bersabar sedikit lagi?"
Seolin mengangguk asal sebelum ia mendekatimu dan berbisik karena musik yang diputar begitu memekakan telinga.
"Aku akan membantumu." Ujar Seolin.
Sebenarnya kau tak ingin melanjutkan obrolan kalian, tapi begitu matamu melirik ke arah Jun yang juga tengah memperhatikanmu sembari meneguk minumannya. Kau merasa ada yang aneh.
"Apa maksudmu dengan membantuku?" Tanyamu dengan tatapan curiga.
Seolin tersenyum sebelum ia memperlihatkan satu bungkus kondom yang kemudian ia selipkan di saku jaketmu.
"Aku memberikan obat perangsang diminumanya. Dengan begitu kalian bisa menikmati malam ini bersama. Bukankah ideku sangat membantu?"
"FUCK YOU BITCH!" Umpatmu tepat di depan wajahnya.
Kau langsung beranjak dari sana, tak peduli betapa senangnya Seolin melihatmu yang sudah meledak hanya karena hal tersebut. Jun pun keliatannya bingung saat ia melihatmu berjalan begitu cepat menghampirinya.
"Sudah selesai?" Tanyanya
"Kau minum berapa bayak?" Tanyamu tanpa mengindahkan pertanyaannya.
"Dua botol. Ada apa?"
Kau mengumpat pelan sebelum menarik tangan Jun untuk segera keluar dari tempat biadab itu.
"Tunggu dulu, ada apa? Urusanmu sudah selesai?" Tanyanya saat kau menariknya dan menggiringnya ke mobil.
"Jun, Seolin memasukan obat perangsang di minumanmu. Aku tak tau bagaimana cara meredakannya tapi... kita harus pulang." Jelasmu
Jun juga terkejut dan akhirnya memilih untuk segera pergi ke apartement kalian. Dalam perjalanan kau tak bisa berbohong bahwa kau khawatir. Kau tau efek dari obat perangsang itu, dan kau takut kau tak bisa mengendalikan Jun nantinya.
Untungnya selama perjalanan menuju apartement, obat itu belum bereaksi. Sehingga ketika kalian berdua telah sampai di apartement, Jun segera pergi ke kamar mandi dan mengunci diri disana.
"Hm... Jun, bagaimana ini? Ada yang bisa ku bantu?" Tanyamu
Kau berdiri tepat di depan pintu kamar mandi sembari meremas tanganmu cemas.
"Apapun yang terjadi, jangan biarkan aku menyentuhmu." Balas Jun dari dalan sana.
"Tapi kau bisa mati kedinginan jika mengurung diri di kamar mandi semalaman." Balasmu
"Aku bisa menahannya. Kau lebih baik tidur di kamar seberang untuk malam ini. Karena aku tak yakin aku bisa menahannya jika melihatmu di kamarku." Jelas Jun
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Rumor [M] ✔
FanfictionSiapa sangka, taruhanmu dengan gadis pembully justru membuka pintu untuk taruhan baru yang kali ini menaruhkan nyawamu dan reputasi seseorang yang sudah tercoreng oleh rumor yang kau anggap tolol. "Bagaimana ini?" "Selama aku tak takut, aku tak ak...