Author POV
Jun terbangun beberapa jam setelah terakhir ia tertidur dalam pelukan (y/n). Ia merasakan pening yang menyerang kepalanya sehingga ia memilih mengambil segelas air ke dapur untuk meredakannya.
Tapi sebelum itu, ia mendapati (y/n) yang terduduk seorang diri di sofa ruang tamu sembari menonton televisi. Lampu di ruang tamu sudah ia padamkan, sehingga ia hanya bergantung pada cahaya yang terpancar dari televisi besar disana.
Karena merasa agak ganjil dengan sikap (y/n) yang tak biasanya menonton televisi sendirian itu, Jun akhirnya menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Kau sedang apa? Ku pikir kau langsung tertidur tadi."
(Y/n) tak menjawab, ia hanya menolehkan kepalanya ke arah Jun dan memandangi laki-laki itu dengan pandangan kosongnya.
"Ada apa? Kau baik-baik saja kan?"
Gadis itu lantas beranjak dari sana dan pergi ke arah balkon yang langsung menerjang tubuhnya dengan angin malam.
Jun pun mulai mengikutinya dan betapa terkejutnya laki-laki itu ketika melihat (y/n) yang berusaha menaiki pembatas balkon.
"(Y/n)!"
Jun meraih pinggang gadis itu dengan kuat dan berakhir terjungkal ke belakang bersama dengan hempasan tubuh (y/n). Dengan cepat Jun memegang kedua bahu gadis itu, berusaha menyadarkannya jika ia tengah tidur sambil berjalan.
"Kau gila! Apa yang kau lakukan?!" Pekik Jun
Gadis itu lagi-lagi hanya memandanginya dengan pandangan kosong. Namun kali ini ada seringaian tipis yang tercipta di wajahnya.
"Gege"
Jun tersentak mendengar (y/n) yang memanggilnya dengan sebutan kakak laki-laki dalam bahasa mandarin. Bahkan cara bicaranya sangat fasih, mengingatkan ia pada adiknya.
"Ini aku, Wen Yifei."
Jun mendelik terkejut. Hampir saja ia melempar tubuh (y/n) jika tak ingat akan perasaan cintanya pada gadis itu. Pasalnya ini pertama kalinya setelah kepergian adiknya itu, Jun berhadapan lagi dengannya. Dulu ia hanya tau jika adiknya menganggu para mantan kekasihnya, tapi ia tak sampai berhadapan langsung seperti ini. Lebih tepatnya, arwah itu tidak memperlihatkan diri di depan Jun, sekalipun Jun sangat ingin bertemu dengan adiknya.
"Y-yifei?"
Gadis itu lantas tertawa nyaring begitu melihat wajah takut Jun.
"Hahaha! Apa kakak tak merindukanku? Ah... tampaknya kakak sudah lupa pada perasaan bersalah kakak ketika wanita ini datang ya?"
Jun menggeleng dengan cepat.
"Jangan seperti ini, Yifei. Keluar dari tubuhnya." Ucap Jun pelan
(Y/n) yang tengah dikuasai itu lantas berdiri sembari menatap Jun nyalang.
"Aku tidak mau! Kakak harus merasakan apa yang aku rasakan! Kakak tak boleh bahagia di atas penderitaanku! Tak akan ku biarkan!" Pekik (y/n)
Gadis itu kemudian mengambil langkah cepat untuk masuk kembali ke dalam ruangan. Jun pun bergegas mengikuti kemana arwah adiknya akan membawa (y/n).
Jun menemukan gadis itu pergi ke arah dapur dan mengambil pisau pemotong buah. Mata jun terbelalak dan dengan cepat ia menahan tangan (y/n) yang telah mengarahkan mata pisau tajam itu ke arah jantungnya sendiri.
"Yifei ku bilang keluar dari tubuh (y/n) sekarang juga!!" Bentak Jun sembari berusaha merebut pisau itu dari tangannya.
(Y/n) menarik pisau itu lagi sehingga terjadi perebutan pisau disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Rumor [M] ✔
FanfictionSiapa sangka, taruhanmu dengan gadis pembully justru membuka pintu untuk taruhan baru yang kali ini menaruhkan nyawamu dan reputasi seseorang yang sudah tercoreng oleh rumor yang kau anggap tolol. "Bagaimana ini?" "Selama aku tak takut, aku tak ak...