"LO KENAPA GA LANGSUNG BILANG KE GUE? KENAPA HARUS BEGINI SEGALA? LO TAU GA SIH GUE CAPEK MIKIRIN STICKY NOTE GAJELAS YANG ASALNYA DARIMANA?!"
Ryujin meledak di rooftop, Asahi yang menariknya kesini.
"Bukan gue."
"TERUS KALO BUKAN LO SIAPA HAH? INISIAL NAMA DISINI TUH INISIAL NAMA LO, KENAPA LO GA NGAKU AJA SIH?"
Beneran, Ryujin kalo ngamuk serem.
Asahi menghela nafas, "lo juga kenapa ga langsung ngomong sama gue? gue kira lo orangnya ga tahan buat nyimpen sesuatu. Ternyata demi ini lo tahan ya?"
"Maksud lo apa?"
"Di sticky note ini, ada inisial juga. Inisialnya nama lo."
"Hah? gue aja gapernah kepikiran buat beginian asa, lo bilang sendiri kalo gue gabisa nahan sesuatu. Buat apa gue bikin ginian? mending gue nahan atau confess langsung ke lo."
"Ya terus siapa kalo bukan lo, Ryujin? perlu gue kasih tau semua clue gue ke lo?"
"Oke, gue juga kasih tau clue gue ke lo."
Ryujin yakin kalo bukan dia yang buat itu, padahal selama ini dia minta bantuan ke Asahi kan?
Asahi juga sama yakinnya karena dia merasa memang bukan dia yang membuat, kalau dipikir untuk apa juga kan?
"Eit eit eit, tahan dulu guys!"
"Lo ngomong apa, Ryu?"
"Bukan gue, tapi kenapa suaranya kayak gue.. siap–"
"Itu gue hehehe."
Asahi sama Ryujin menoleh ke arah suara, tapi mereka berdua rasanya ingin terjun ke bawah saat melihat dua orang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer.
Fanfiction[FINISHED] Asahi dan Ryujin terus menerus mendapat sebuah sticky note di dalam loker mereka, isinya hanya beberapa kalimat yang manis namun tak memiliki pengirim. Lantas, mereka harus bagaimana? + semi baku + harsh words © razberryshan