"Som, hari ini dia ga ngirimin gue sticky note lagi.."
"Hm? siapa? secret admirer lo?"
Ryujin mengangguk pelan, sedikit sedih karena sahabatnya itu tidak mengirim sticky note lagi.
"Mungkin dia emang gabisa Ryu, izin sekolah kali? apa sakit? kita juga gatau."
Ryujin mengerucutkan bibirnya, dia ingin membaca sticky note manis itu lagi.
"Udah sih, paling besok juga dia ngasih. gausah sedih, ayok gue traktir es krim!"
Dengan terpaksa, Ryujin mengikuti Somi melangkah ke kantin.
-
Aneh.
Asahi merasa ada yang aneh hari ini.
Pertama, dia tidak sengaja melihat Ryujin cemberut seperti mau menangis.
Kedua, secret admirer itu tidak mengirim apa-apa ke dia.
Alasan yang pertama, Ryujin itu jarang banget kelihatan sedih di depan orang. extrovert being extrovert.
Yang kedua, ya... sedikit aneh aja gitu tidak melihat sticky note di lokernya.
Kemana orang itu?
Tanpa sadar (lagi) hati mereka membatin di waktu yang sama, mencari kemana perginya orang yang mereka rindu.
-
wayoloo kemana tuch?
ohok ohok ehek EHEHEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer.
Fanfiction[FINISHED] Asahi dan Ryujin terus menerus mendapat sebuah sticky note di dalam loker mereka, isinya hanya beberapa kalimat yang manis namun tak memiliki pengirim. Lantas, mereka harus bagaimana? + semi baku + harsh words © razberryshan