Setelah satu bulan lebih masa penyembuhan pada kaki nya yang cidera, kini Fiona sudah di perbolehkan untuk kembali bersekolah.
~~~
Dipagi hari yang cerah ini, seperti biasa sudah terdengar suara yang amat sangat merdu untuk tidak didengar.
"ARKANA! BANGUNNN!"
"ARKANA ALEXANDER ALDERICK BANGUN KAMU HEH!! SEKOLAH!! YAAMPUN KENAPA YA BUNDA PUNYA ANAK KAYAK KAMU ARAKAA!"
"IYA BUNDA INI ARKA SUDAH BANGUN!"
"KAMU TUH KALAU UDAH BANGUN YA LANGSUNG MANDI DANSIAP SIAP BUAT BERANGKAT KESEKOLAH ARKA! KAMU LUPA ATAU PURA PURA LUPA SI?! SEKARANG HARI SENIN ARKA! UPACARA! DAN KAMU JUGA TIDAK AKAN BERANGKAT SENDIRI NANTI, CEPAT MANDI DAN SIAP SIAP BUNDA TUNGGU DI BAWAH. BUNDA KASIH WAKTU 10 MENIT, JIKA TELAT BUNDA JUAL SEMUA VIDEO GAME KAMU."
Fiona yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya yang baru pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya sambil menggelengkan kepalanya, "Kebiasaan nih Ka Arka belum bangun, jangan jangan belum sholat subuh lagi?" pikirnya sambil membuka pintu kamarnya.
Saat ia membuka pintu, ia dikagetkan oleh sosok bundanya yang sedang tersenyum kearahnya.
"Astagfirullah bunda!" kaget Fiona sambil mengelus dadanya.
"Selamat pagi gadis bunda." sapa Letta sambil mengelus surai panjang Fiona.
"Selamat pagi juga bunda." balas Fiona setelah keterkejutannya.
"Kamu kaget ya sayang? Maafin bunda ya sudah buat kamu kaget." sesal Letta.
Fiona pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Iya bunda gapapa kok."
"Yasudah ayuk kita turun dan sarapan bersama." ajak Letta sambil menggandeng Fiona dan dibalas angukan oleh empunya.
~~~
Setelah acara sarapan selesai, Kenzo langsung memberi Fiona card yang akan ia pakai untuk kepentingannya sendiri.
"Fiona ini kartu ayah tetapi sudah ayah ganti namanya menjadi nama kamu, gunakan uangnya untuk membeli apapun yang kamu inginkan atau yang kamu butuhkan. Jika sudah habis kamu bilang saja ke ayah, nanti ayah transfer lagi uangnya, ok?" ujar Kenzo sambil memberikan kartu tersebut kepada Fiona.
Melihat ayahnya yang menyodorkan kartu dihadapan membuatnya menjadi bingung. Apa ia terima kartu tersebut atau tidak, karena ia berfikir ia masih mempunyai tabungan yang cukup untuk kebutuhan nya sakarang mau pun nanti.
Seolah tau apa yang dipikirkan Fiona membuat Kenzo menghembuskan safasnya berat, "Pakai kartu ini jika memang kamu harus menggunakannya. Jadi ambil kartu ini dan simpan ya." ujar Kenzo sambil tersenyum.
Mendengar itu membuat Fiona tersenyum dan mengambil kartu itu seraya berterimakasih, "Terimakasih ayah."
"Tidak perlu berterimakasih, ini sudah kewajiban ayah untuk membahagiakan anak anak ayah." jawab Kenzo sambil mengusap surai Fiona.
Setelah Fiona memasukan kartu yang diberikan Kenzo kedalam dompet pink nya, ia pun di kagetkan dengan kotak makan di hadapannya.
"Eh?"
"Ini bekal untuk keponakan Mama, spesial soup kentang dan buah melon dengan kotak makan berwarna pink kesukaan kamu." ujar Bila sambil tersenyum manis kepada Fiona yang menatap binar pada kotak bekal di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Brother
Teen Fiction[On Going] (FOLLOW SEBELUM BACA) Kehidupan Fio memang tidak mudah. Dia yang tinggal bersama dengan sahabat nya di kota terbesar ke 4 di indonesia (Bandung), dia yang selalu berkerja setiap pulang sekolah sampai larut malam untuk bertahan hidup. Mema...