Holla!! Thank buat yang udah baca sama votenya, yang belum vote di tunggu ya😙
Maaf kalau ceritanya agak gj tiba tiba buntu di tengah jalan dan awalnya mau buat ulang aja buat part ini, tapi tanggung banget udah setengah jadi aku lanjutin aja semampu aku.
Hanya mengingatkan, typo menyebar di mana mana!!!
Enjoy!!
~~~
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit dengan sepeda motor, Fiona pun sampai lebih dulu di sekolah.
"Selamat pagi Mang Dadang." sapa Fiona kepada Mang Dadang si penjaga sekolah.
"Selamat pagi juga neng Fiona." jawab Mang Dadang, "Loh neng Fiona kok gak sama den Arkan berangkatnya?" lanjut Mang Dadang.
"Hehehe, Fio berangkat sendiri mang naik motot Fio sendiri." jawab Fiona sambil tersenyum.
"Owalah begitu toh."
"Yaudah mang, Fio masuk dulu ya." pamit semua dan mulai melajukan motornya.
"Sok neng."
Setelah diparkirkan motornya itu, ia pun langsung menuju ke arah kamar mandi perempuan untuk mengganti celana jeans nya.
Tidak membutuhkan waktu lama, Fiona pun langsung keluar dari salah satu bilik disana.
"Eh... Kita ketemu disini ya?"
Fiona pun langsung mengadap ke arah suara berasal, "Ah... Adinda? Selamat pagi." sapa Fiona sambil tersenyum saat melihat Adinda yang berdiri di belakangnya.
"Gak usah sok akrab sama gua lo!" kesal Adinda.
Fiona pun mengerutkan dahinya, "Loj emang nya gak bole ya sapa teman sekolah?" polos Fiona.
"Temen? Eww! Mana sudi gua temenan sama cewe modelan kayak lo! Dasar cewek plastik!." ujar Adinda sambil menunjuk Fiona dengan jari manisnya.
"Kok kamu ngomong kayak gitu si?" tanya Fiona.
Adinda pun memutar bola matanya malas, "Ya karena lo itu emang plastik! Enek banget gua setiap kali liat muka lo itu!"
"Emangnya aku punya salah apa sih sama kamu? Kamu marah karena kamu kalah saat pertandingan waktu itu?" tanya Fiona lagi sambil mendekat kearah Adinda.
"Aww!"
Belum sampai di hadapan Adinda, Fiona sudah terjatuh karena dorongan Adinda.
"Jangan bangga cuma karena bisa menang sekali dari gua Fiona! Ingat, itu untuk pertama dan terakhir lo bisa menang lawan gua!" ujar Adinda sambil berjalan ke arah Fiona, "Dan alasan gua gak suka sama lo itu adalah... GARA GARA LO SATU SEKOLAH PADA BILANG GUA LEMAH, GARA GARA LO JUGA NYOKAP DAN BOKAP GUA JADI MARAH SAMA GUA KARENA GAK BISA DAPETIN PIALA ITU, GARA GARA LO JUGA PERUSAHAAN BOKAP GUA JADI BATAL KERJASAMA DENGAN DERICK COMPANY, DAN KARENA WAJAH LO INI." Adinda langsung mencengkram dagu Fiona dengan kuat, "KARENA WAJAH LO, MATA LO, DAN JUGA STATUS LO YANG SAUDARA KEMBARNYA ARKANA GUA JADI GAK BISA BUAT DEKETIN DIA TAU GAK?!" teriak Adinda sambil menghempaskan kepala Fiona.
"Masalahnya aku jadi kembarannya Ka Arka apa? Kamu kalau mau deketin dia juga tinggal deketin." ujar Fiona sambil memegangi dagu nya yang memerah.
Mendengar perkataan Fiona membuat Adinda berdecih, "Lo pikir segampang itu buat deketin dia? Gak! Dia gak bakal mau dideketin sama cewek! Apalagi setelah kedatangan lo dia jadi makin jaga jarag sama cewek! Dia jadi salalu nempelin lo kemana pun lo pergi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Brother
Teen Fiction[On Going] (FOLLOW SEBELUM BACA) Kehidupan Fio memang tidak mudah. Dia yang tinggal bersama dengan sahabat nya di kota terbesar ke 4 di indonesia (Bandung), dia yang selalu berkerja setiap pulang sekolah sampai larut malam untuk bertahan hidup. Mema...