4. Ayah dan Bunda.

4.7K 307 3
                                    

Seorang gadis yang tengah berlatih beladiri sedari siang sampai sore itupun akhirnya pulang kerumah nya.

Ia tidak tau kalau di rumahnya sudah ada seseorang yang menunggunya. Setelah dia sampai di apartemen yang ia tinggali bersama sahabatnya, ia pun membuka pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam wr.wb."

Fiona menaikan sebelah alisnya apa tasya membawa seseorang kesini? Tapi siapa? Pikir Fiona saat mendengar suara laki laki.

"Fio, sini sini." panggil Tasya.

"Iya." jawab Fiona.

Fiona pun menyalami sepasang suami istri yang sedang berbicara dengan Tasya. Setelah itu ia duduk di samping Tasya.

"Tasya mereka siapa?" bisik Fiona.

"Kamu akan tau nanti." bisik Tasya dengan senang.

Melihat kedua gadis itu sedang berbisik, membuat Letta dan kenzo tersenyum.

Letta sangat bahagia kerena bisa melihat anak gadisnya yang sudah tumbuh besar.

Kenzo pun akhirnya berdeham untuk memulai pembicaraan "Hmm, perkenalkan saya Kenzo dan ini istri saya Letta."

Letta pun tersenyum dan dibalas senyuman oleh Fiona.

"Apa namamu Fiona?" tanya Letta kepada Fiona.

Fiona pun menganggu kan kepalanya membetulkan perkataan Letta.

"Apa nama panjang mu Fiona Alexis?" lanjut Letta dan diangguki Fiona.

"Dengan huruf 'A' di akhir nama?" kini Kenzo yang bertanya.

Fiona mereka bingung dengan sepasang suami istri itu "Bagaimana anda bisa tau menahu tentang itu?"

"Karna kamu anak kami." jawab Kenzo.

"Apa? Bagaimana bisa saya anak tuan dan nyonya, orang tua saya sudah pergi saat saya berumur 9 tahun." ujar Fiona tidak percaya.

Mendengar itu Letta merasa sedih karena Fiona anak gadisnya yang dulu hilang tidak percaya dengan perkataan Kenzo suaminya.

"Saya tau kamu memiliki mata berwarna biru kan? Seperti lelaki yang kamu temui waktu itu?"  ujar Kenzo dengan menggemgam jari jemari Fiona.

Fiona merasa bingung dengan ini, kalau memang mereka adalah orang tuanya, mengapa mereka tidak mencarinya? Kenapa harus sekarang saat ia sudah berumur 16 tahun?

"Jika kamu bertanya kenapa kami tidak mencari mu, itu salah nak." ujar Letta.

"Eh? Bagai_" ucapan Fiona terpotong oleh Kenzo.

"Bunda mu, Letta adalah psikolog nak. Ia tau apa yang kami bingungkan." jawab Kenzo.

"Maaf kalau saya lancang, tapi apa ada bukti kalau saya memang anak kalian?" tanya Fiona dengan pandangan berharap.

Bagaimana tidak berharap? Ia tau kalau selama 6 tahun ia tidak dirawat oleh orang tua kandungnya, ia hanya di beri tau kalau orang tua nya adalah mereka yang merawatnya. Tetapi hal itu membuat Fiona penasaran, jika benar mereka orang tua kandungnya mengapa mereka tidak tau arti huruf 'A' di akhir namanya.

Kenzo pun tersenyum "Karena huruf 'A' di akhir nama mu adalah nama keluarga atau marga keluarga kita, dan kenapa kamu bisa memiliki mata yang berbeda dengan orang orang? Itu karena kamu memiliki gen dari kakek mu yang bukan warga dari negara ini, tidak hanya kamu tetapi juga kaka mu atau bisa di sebut sebagai kembaran mu."

Fiona terdiam saat mendengar penjelasan dari Kenzo tentang huruf 'A' pada akhir namanya dan juga tentang matanya.

"Maaf kalau saya lancang, tetapi kenapa anda tau kalau saya tinggal disini?" tanya Fiona.

Perfect Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang