THIRTEEN - Ikat Rambut.

2.4K 169 3
                                    

Sorry ya kalau aku lama up nya:(
Soalnya aku suka buntu di tengah jalan, makanya lama up lagi.
Maaf juga kalau agak gimana gimana gitu:")

Jangan lupa vote dan komen positifnya!

Enjoy!!


~~~

Seperti di pagi sebelum nya, Fiona selalu terbangun oleh suara merdu sang Bunda. Ia yang sudah tidak mengantuk lagi langsung beranjak dari tempat favorit nya menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

15 menit melakukan ritual paginya, Fiona pun keluar dengan seragam yang sudah melakat di tubuh kecilnya dengan berbalut jaket Denim berwarna Biru Navy dan jangan lupakan celana Jeans panjang yang ia kenakan.

"Kunciran Pink aku kemana ya? Kok gak ada si!" ujarnya sambil mengeluarkan semua isi laci lemarinya yang berisi semua ikat rambut warna warni miliknya. 10 menit mencari, Fiona pun masih belum menemukan ikat rambut dengan warna favorite nya itu.

"Ihh! Kok gak ada si? Perasaan kemarin aku pake deh, masa sekarang udah gak ada?" ujarnya sambil mengngat kembali letak ia menyimpan ikatt rambutnya itu, "Apa tanya bunda aja ya? Siapa tau bunda tau." lanjutnya dan langsung menyambar tas sekolahnya dan berlarii menuju lantai bawah.

"BUNDA! LIAT IKAT RAMBUT ALE YANG WARNA PINK ENGGAK? YANG KAMARIN ALE PAKAI" teriak Fiona sambil berlari menuruni tangga.

Merasa dipanggil, Letta pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah suara yang memanggilanya, "Fiona jangan lari lari sayang, kalau kamu jatuh gimana?" omel Letta sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Fiona yang diomelin pun langsung berhenti dari larinya, "Maaf bunda." sesalnya sambil menunduk.

Letta pun tersenyum dengan tingkah Fiona yang mennurutnya lucu, "Iya gapapa, lain kali jangan di ulangi lagi ya." ujar Letta sambil mengelus surai panjang Fiona.

"Iya bunda." jawab Fiona sambil tersenyum.

"Memang nya ada apa manggil bunda sampe  lari lari gitu, butuh bantuan?" tanya Letta penasaran.

Fiona pun menepuk jidatnya karena baru teringat alasan ia mencari sang bunda, "Aduh! Ale lupa, Ale manggil bunda tuh mau nanya bunda liat ikat rambut Ale yang warna pink gak? Yang kemarin Ale pake itu loh." 

"Yang kemarin kamu minta bunda buat kepang rambut kamu?" tanya Letta balik dan di jawab anggukan oleh Fiona.

"Bukanya sama kamu?" tanya lagi Letta.

"Tapi tadi Ale cari gak ada bunda." jawab Fiona.

"Kok bisa gak ada? Kamu lupa taro dimana mungkin?"

"Enggak bunda, Ale selalu pake kok. Kalau gak Ale pake pun selalu Ale pakein jadi gelang biar gak hilang."

"Tapi kok sekarang udah gak ada? Kemana dong?"

Cukup lama Fiona dan Letta memikirkan letak ikat rambut itu sampai sampai tidak menyadari kedatang ketiga laki laki yang sudah duduk dengan nyaman di sambil menopang dagu dan memandang kedua perempuan itu.

"Kalian lagi mikirin apa si?" tanya Reyga pada akhirnya.

Mendengar ada suara dari arah samping kanan mereka, membuat Fiona dan Letta kaget. "Sejak kapan kalian disitu? Bikin bunda kaget aja." jawab Letta sambil mengusap dada karena kaget dan di ikuti oleh Fiona.

"Ale sama Bunda jadi kaget tau, harusnya kalian bilang bilang dulu kalau mau duduk." ujar Fiona sambil menatap ketiga laki laki itu.

Yang dibicarakan pun hanya bisa menatap satu sama lain, mereka jadi bingung sendiri.

Perfect Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang