Di sebuah mansion yang mewah, terdengar suara teriakan seseorang yang bisa membuat telinga siapa saja akan merasa sakit karna teriakan tersebut.
"ARKA!! KAMU DAPAT DARI MANA KALUNG INI!?" ujar nyonya besar Alderick dengan suara keras nya sampai bergema.
"Bunda gak usah teriak kayak gitu juga dong! Telinga Arka sakit nih." jawab Arkan sambil mengusap telinganya.
"JAWAB PERTANYAAN BUNDA ARKA!!"
"Ada apa ini ribut pagi pagi? Bunda juga kenapa teriak teriak dari tadi?" tanya tuan besar Alderick.
"Ini loh yah, Arka dapat kalung yang sama seperti punya gadis kecil kita." jawab Letta dengan suara sendu di akhir kalimatnya.
"Kalung? Maksud kamu kalung Lexis gadis kita bun?!" tanya Kenzo tidak percaya.
Letta sudah tidak bisa menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut sang suami. Dia merasa sedih dan juga senang, karna anak gadis nya yang menghilang saat berumur 3 tahun itu tidak pergi selamanya.
"Biar Arka yang jawab pertanyaan ayah." ujar Arkan kepada Kenzo dan diangguki oleh sang empunya.
"Arka sebenarnya gak nemuin kalung itu yah, tapi Arka di kasih langsung sama sang pemiliknya." lanjut Arkan sambil mengingat kejadian kemarin.
Kenzo pun kaget dan membulatkan matanya " Kamu ketemu sama adik kecil kamu? Dimana dia sekarang?" tanya Kenzo kepada anak keduanya.
"Kemarin saat Arka pergi ke bandung." jawab Arkan cepat.
Mendengar jawaban Arkan membuat Kenzo mengalihkan pendangannya ke berbagai arah.
"Ayah cari siapa?" tanya Arkan kepada Kenzo.
"Kamu liat om Kenzie?" tanya Kenzo.
"Oh twins ayah." jawab Arkan sambil membulat kan bibirnya "Kalau gak salah om Kenzie sama tante Bila tadi bilang ke Arka mereka mau pergi ke bandara buat jemput bang Reyga."
"Oh gitu, yaudah Ayah sama Bunda mau pergi kebandung mungkin besok kami pulang bersama adik mu." ujar Kenzo kepada Arkan.
"Ayah serius? Arka akan tunggu Ayah dan Bunda pulang besok bersama adik kecil." jawab Arkan senang.
Kenzo pun menyentuh pundak anak keduanya "Ayah tau kamu hanya mengingat kembaran kamu saat berusia 3 tahun. Tetapi, ikatan batin kalian sangat kuat dan kalian juga memiliki kesamaan yang hanya bisa debadakan dengan jenis kelamin saja."
"Tapi ayah." Arkan ingin bertanya soal matanya dan kembaran nya tetapi tidak bisa mencari kata kata yang pas untuk bertanya.
Kenzo yang melihat anak nya gugup seperti ingin menanyakan sesuatu tapi bimbang akhirnya bertanya lebih dlu.
"Apa yang mau kamu tanyakan Arka?"
Arkan tampak bingung, tetapi akhirnya dia bertanya kepada kenzo agar ia tidak penasaran nantinya "Ayah kalau mata ku berwana biru, apakah adik ku juga sama?"
"Tentu saja sama Arka, kaliankan kembar dan memiliki gen dari kakek kalian." jawab Kenzo.
Arkan yang mendengar itu pun langsung menaikan alisnya sebelah "Tapi ayah, gadis kemarin yang aku temui memiliki mata Hitam pekat."
Kenzo bingung dengan jawaban Arkan "Mungkin dia menggunakan lensa mata untuk menutup mata biru nya."
"Tapi aya_" ucapan Arkan tepotong oleh kedatangan Kenzie dan Bila beserta anak mereka Reyga Geano Alderick.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam wr.wb."
"Ada apa ini? Kok mba Letta lemas? Ada apa mba?" tanya Bila kepada Letta yang sedang bersandar di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Brother
Teen Fiction[On Going] (FOLLOW SEBELUM BACA) Kehidupan Fio memang tidak mudah. Dia yang tinggal bersama dengan sahabat nya di kota terbesar ke 4 di indonesia (Bandung), dia yang selalu berkerja setiap pulang sekolah sampai larut malam untuk bertahan hidup. Mema...