Pemberitahuan! Jika terdapat Typo pada chapter ini, mohon untuk bersabar! Maaf jika gaje! Otak saya tiba tiba buntu di tengah pembuatan:)
Enjoy!!
~~~
Di pagi hari yang cerah ini, apa lagi hari weekend pastinya banyak orang yang berolahraga bukan? Tapi berbeda sama kaum kaum mager yang masih menyembunyikan dirinya di balik selimut tebal nan hangat itu dengan guling yang berada didalam dekapannya.
Sama seperti Fiona kali ini, di pagi hari yang cerah ini ia masih saja menyembunyikan tubuhnya di balik selimut tebal warna pink nya itu. Walaupun sudah di bangunkan oleh sang Bunda berkali kali, ia bukanya bangun, melainkan hanya terduduk dengan muka bantal nya dan merebahkan tubuhnya lagi.
Letta yang melihat putri cantik nya masih sangat nyaman dengan tempat favorite nya, hanya menggelengkan kepalanya. "Kamu cape atau males bangun si? Ayoo bangun putri tidur... Jangan sama kayak kembaran kamu ya."
Eunghh...
Fiona pun langsung bangun dan mulai mereganggkan otot otot tubuhnya yang sedikit sakit.
"Sarapan dulu yu dibawah sama yang lain juga." ujar Letta sambil menarik selimut yang mesih melilit di tubuh Fiona.
Fiona pun hanya menjawabnya dengan anggukan kecil dan beranjak dari kasurnya.
~~~
Setelah acara sarapan di minggu pagi ini selesai, Fiona pun langsung membantu Bunda dan Aunty nya membersihkan peralatan sarapan mereka tadi.
"Udah Fiona, kamu tunggu saja disana bersama kaka kakamu itu." ujar Bila kepada keponakannya itu.
Fiona pun menaruh piring yang tadi ia bersihkan ketempatnya, "Tapikan ini belum selesai Mama." jawabnya sambil menunjuk meja makan yang masih banyak piring kotor.
Bila pun langsung mengarahkan pandangan ke arah meja makan, "Biar Mama sama Bunda yang lanjutin, kamu tunggu aja sama kaka kaka kamu itu yang lagi asik nonton Film Musang biru? Apalah Mama gak tau namanya siapa."
"Doraemon Ma." betul Fiona sambil terkikik geli.
"Nah iya Doraemon, Mama suka bingung sama kartun satu itu kenapa Musang warna biru ya? Ahh! Udahlah gak usah dipikirin, hush sana sama kaka kaka kamu." ujar Bila sambil mengibas ngibaskan tangannya.
"Yauda aku kesana ya Ma, Bund." pamit Fiona dan diangguki oleh kedua ibu ibu itu.
Fiona pun langsung berjalan menuju ketiga laki laki yang sangat menikmati tontonan mereka itu, saat Fiona sudah duduk disamping kanan Zergan pun mereka masih tidak mengalihkan pandangannya. Sampai dering handphone Fiona mengagetkan mereka bertiga.
love me don't hurt me
Oh oh nuneul gamado Yeah
just kiss me don't burn me
I'll be yours
and I'll be yours.."Astagfirullah!" teriak mereka bertiga dengan gaya masing masing.
Mendengar teriakan dari ketiga lelaki itu membuat Fiona kaget juga.
"Ih! Kok teriak tiba tiba si?! Ale kan jadi kaget!" ujar Fiona sebal dan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah handphone nya.
Tasya is calling...
Melihat siapa yang menelpon nya membuat Fiona langsung beranjak dari duduknya dan berlari kearah kamarnya.
"Dia yang ngagetin dia juga yang marah." ujar serempak mereka sambil mengelus dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Brother
Fiksi Remaja[On Going] (FOLLOW SEBELUM BACA) Kehidupan Fio memang tidak mudah. Dia yang tinggal bersama dengan sahabat nya di kota terbesar ke 4 di indonesia (Bandung), dia yang selalu berkerja setiap pulang sekolah sampai larut malam untuk bertahan hidup. Mema...