13. Trust me.

30.7K 4.2K 544
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin menatap kearah orang tuanya yang sedang bersiap-siap untuk pergi, kakaknya juga melakukan hal yang sama.

"Beneran gak mau ikut? Mama akan membereskan barangmu kalau kamu mau ikut," tanya mamanya sambil menatap kearah anaknya yang sedang memeluk bonekanya itu.

Dia bisa melihat Soobin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kearahnya.

"Gak, Soobin mau sekolah saja, lagipula mama kenapa tiba-tiba bilang bakalan perginya seminggu?" tanya Soobin sambil memainkan tangan boneka dipangkuannya itu.

"Tanyakan saja ke papamu kenapa bilangnya seminggu," jawab mamanya malah melemparkan pertanyaan anaknya ke suaminya itu.

Papanya tidak mau menjawab sama sekali dan memperhatikan Soobin yang tampak cemberut itu.

"Kenapa cemberut begitu? Kamu bisa ajal temanmu saja kesini atau kamu ikut aja sekalian," balas papanya membuat Soobin menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Teman? Emangnya Soobin punya teman? Dirinya gak ada teman sama sekali, siapa juga yang mau berteman dengan omega sepertinya.

Apalagi dia dekat dengan Yeonjun, alpha incaran para omega di sekolahnya, bisa habis saja Soobin nanti.

Mengingat Yeonjun, Soobin malah mukanya langsung memerah, sialan kenapa sih dengan dirinya.

"Soobin gak ada teman," balas Soobin membuat orang tuanya menoleh kearah anaknya.

Kelihatan sih, Soobin dari kecil emang tidak pernah bergaul sama sekali dengan orang-orang sekitarnya.

"Tapi kamu punya alpha, bukan?"

"Maksud papa?" tanya Soobin pura-pura bodoh dan tidak mengerti dengan pembicaraan papanya itu.

Muka Soobin memerah sekali saat ini, sialan apakah dia ketahuan ya.

"Kamu ada mate, kan?"

Soobin menggelengkan kepalanya langsung membuat papanya menatapnya sambil tersenyum miring.

"Palingan juga sebentar lagi kamu akan jadi mate seseorang."

Setelah berkata seperti itu Soobin rasanya mau kabur saja, bagaimana bisa papanya tau akan hal itu.

Dia mau pergi ke kamar tapi tangannya ditahan oleh papanya.

"Jangan sampai hamil, kasihan kamu sekolah nanti berasa percuma kalau tidak tamat," ingat papanya sambil mengusap kepala anaknya itu.

Soobin menunduk malu karena ketahuan itu, dirinya tidak bisa mengelak sama sekali karena memang benar.

Mamanya menatap sedih kearah anaknya yang mau jadi mate seseorang itu.

Padahal baginya Soobin masih kecil, walaupun suaminya berkata Soobin gak akan selamanya bersama mereka.

"Ayo pergi, kakakmu sudah berada di mobil duluan," ajak papanya itu ke mamanya, Soobin cuma melambaikan tanganmya.

Dirinya sudah memastikan dirinya gak ikut dan terima resikonya saja.

Dia melihat mobil papanya itu pergi menjauh dari rumahnya, dia segera menutup pintunya dan bermain handphonenya di kamar.

Grup kelasnya itu selalu saja ramai, membicarakan ini dan itu.

Anak omega banyak yang tidak nyaman dengan pembahasan mereka yang seperti menganggap omega itu dari kasta terbawah sekali, walaupun memang benar sih.

Teman sekelasnya dulu pernah diberhentikan karena ketahuan hamil, padahal yang menghamilinya itu anak sekolahan sendiri, tapi alphanya bagaimana?

Ya, dirinya bisa bebas begitu saja karena alpha memiliki kedudukan yang tinggi tidak seperti omega yang pada akhirnya menyerah itu.

Soulmate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang