17. Destiny.

26.8K 3.6K 281
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin tersenyum kikuk ketika dirinya yang habis saja dari supermarket untuk membeli beberapa makanan ringan dan berat itu malah bertemu dengan Yeonjun dan ibunya.

Iya, disana ada ibu Yeonjun juga, sebenarnya dia gak sadar sih dan masih saja sibuk belanja walaupun kata Yeonjun dia sudah memanggil Soobin tadi.

Tidak bisa menyalahkan juga sih, soalnya Soobin memakai earphonenya tadi.

Sebenarnya dia seharusnya biasa saja namun saat tau kalau ibunya Yeonjun adalah seorang dokter yang suka muncul di tv membuat dirinya kikuk sendiri.

Sudah pemalu, tambah malu saja dia saat ini.

"Biasa aja kali, mukamu cemas banget," ucap Yeonjun yang mencairkan suasana walaupun gak mempan sama sekali.

Apakah omega yang sudah berumur itu terlalu serius ya? Masa menatap Soobin saja dengan serius begitu.

"Matenya Yeonjun?" tanyanya membuat Soobin mengangguk, eh apakah dia terlihat aneh sekali ya saat ini.

Masa ibu Yeonjun akan menjadi musuhnya juga sama seperti anak di sekolahan.

Omega di kelas atau di sekolahan sekalipun tetap saja pada gak terima kalau Soobin berhasil mendapatkan Yeonjun, tapi seperti ucapan Yeonjun dan Shinae, untuk apa memikirkan hal yang gak ada gunanya sekali sama Soobin.

"Saya Soobin, tante," jawab Soobin membuat ibu Yeonjun itu menganggukkan kepalanya.

Yeonjun menoleh kearah Soobin yang tampak canggung itu, memang sih dirinya saja canggung dengan bundanya yang tiba-tiba mengajaknya ke supermarket itu.

Biasanya yang membeli semuanya adalah pelayan di rumahnya tapi saat ini malah bundanya yang ingin membelinya sendiri.

Soobin mau pulang saja rasanya, dia sedang lapar sekali saat ini, eh malah dicegat disini.

Pada akhirnya Yeonjun berkata ke Soobin kalau dia boleh pulang, Soobin tersenyum lalu pamit pergi dari sana.

"Bunda kalau gak peduli dengan aku, setidaknya jangan mengintimidasi Soobin, setidaknya dia lebih peduli denganku daripada bunda," ucap Yeonjun dengan sarkas sambil menatap kearah bundanya sekilas itu.

Lalu dia berjalan duluan meninggalkan bundanya yang terdiam mendengar perkataan anaknya.

Dia saat ini mencoba untuk menjadi bunda yang baik walaupun berujung dengan Yeonjun yang kesal karena matenya malah dia perlakukan dengan aneh tadi.

Bisa dilihat dari Soobin yang tampak canggung dan tubuhnya terus bergerak seperti sangat risih tadi.

"Lagipula bunda mau apa sih? Kita sudah berkeliling supermarket dan sekarang mau kemana saat ini?"

Yeonjun menoleh kearah bundanya yang masih saja diam disana itu.

Pada akhirnya dia ikutan diam lalu melihat ada beberapa omega di sekolahannya yang menyapa dirinya.

Yeonjun cuma diam saja karena memang tidak tertarik membalas sapaan mereka, kecuali itu Soobin.

Soobin lusa kemarin tampak lucu sekali ketika mendengar dia berkata bahwa Yeonjun mencintainya, emangnya dia selama ini berpikir apa?

Tidak mungkin Yeonjun melakukan apapun demi Soobin tanpa mencintainya sama sekali, Soobin terlalu baik untuk disakiti, daripada menyakiti lebih baik dicintai, makanya Yeonjun menyukai Soobin.

Saat ditanya apakah dia cinta dengan Yeonjun, Soobinnya malah kabur darinya, lucu sekali bukan.

Tampak menolak tapi mukanya memerah, itu Soobin.

Soulmate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang