Aku hanya terluka

180 26 0
                                    

🍂🍂🍂

"Dok?"

"Dokter?"

"Dokter Naysha!"

"Ya?"

"Fokus!" Peringat Dokter yang akan melakukan Operasi.

"Maaf, Dok." Naysha merutuki dirinya yang sempat melamun ketika selesai melakukan Anestesi kepada pasien.

"Apa sudah bisa dimulai Operasinya?"

Naysha mengangguk. "Sudah, Dok."

Penjelasan dari Nara masih berputar di kepalanya, pikiran dan hatinya berperang tentang apa yang akan dia katakan kepada Arka, apakah Naysha harus menerima permintaan maaf darinya, tapi, jujur saja, rasanya masih berat untuk memaafkan semua keadaan yang telah membuatnya terluka, apapun alasan itu, Arka sudah mampu menghancurkan relung hatinya, tidak ada yang diuntungkan dari keputusannya itu, semua orang ikut terluka.

Operasi masih berlangsung, Naysha selalu mengecek tanda vital pasiennya, sedangkan Dokter Bedah sangat fokus dengan Operasinya, jika diingat, Naysha pernah satu ruangan Operasi dengan Arka, bekerja sama dengan Dokter Bedah yang merupakan tunangannya dulu, bagi, Naysha saat itu, Arka sangat keren, dia sangat telaten, tangannya sangat cepat dan tepat ketika memberi jahitan, Naysha yang melihatnya saat itu sangat kagum dengan kemampuannya.

Setelah berjam-jam melakukan Operasi, akhirnya telah selesai juga dan semuanya berjalan dengan lancar, seperti biasa, Naysha yang terakhir keluar dari Ruang Operasi, saat pintu terbuka, Naysha melihat Arka yang sedang membersihkan tangannya, baru saja memikirkannya, kini orang yang tadi dipikirannya muncul dihadapannya.

Pandangan mereka bertemu, Arka mendekat ke arah Naysha, namun, Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, membuat Naysha terkejut dan langsung mengalihkan pandangannya pada orang tersebut. Eiden, lelaki itu ada di sampingnya dengan raut wajah datar.

Eiden menyodorkan ponsel kepada Naysha, tanpa berbicara sedikit pun, Naysha mengernyitkan kening, bingung, namun kemudian ponsel miliknya menyala, tertera nama Ayah di sana. Nayhsa langsung mengambil Ponsel dari tangan Eiden.

"Bunyi terus dari tadi." Ucap Eiden sembari membersihkan tangannya, sepertinya Eiden dan Arka akan melakukan Operasi bersama.

"Terima kasih, Dok." Setelah mengucapkan itu, Naysha langsung keluar dari sana, tanpa perduli dengan Arka yang akan mengajaknya berbicara.

Eiden dan Arka saling menatap, sebelum akhirnya Eiden masuk terlebih dahulu ke ruangan Operasi, sedangkan Arka menunggu sebentar di luar sampai Eiden selesai memberi Anestesi kepada pasien. Arka datang lebih cepat dari waktu yang sudah dijadwalkan, entah kenapa, mungkin dia hanya ingin menyibukkan dirinya sendiri.

Arka menghela nafas saat akan masuk keruangan Operasi, apapun masalahnya dia tetap harus fokus dengan pasien yang ada di depannya, bagi seorang Dokter, tidak ada yang lebih penting dari nyawa pasien. Arka mengenakan pakaian khusus Operasi dan sarung tangan, dibantu oleh perawat.

Setelah berdiri di samping pasien, Arka menatap Eiden, "sudah bisa dimulai Operasinya?"

"Sudah, Dok."

🍂🍂🍂

Setelah selesai berbicara dengan Ayahnya di telefon, Naysha kembali ke ruangannya untuk membersihkan diri. Ayahnya menyuruhnya untuk pulang cepat karena akan ada makan malam keluarga, sudah lama tidak meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga, Naysha akan menyempatkan waktunya untuk hadir di makan malam hari ini.

My Future Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang