Sejuknya udara pagi, memang sangat membuat hati terasa damai, malam yang gelap gulita telah tergantikan dengan pagi yang sangat cerah. Sebuah taman kota ramai dengan pengunjung, banyak anak kecil yang berlarian dengan sebuah balon ditangannya, sepasang kekasih yang sedang melakukan jogging bersama, dan ada berbagai macam orang yang tengah sibuk dengan dunianya masing-masing.
Bunga dan pepohonan menambah keasrian, sangat wajar jika banyak orang yang datang, meski hanya sekedar mencari udara segar, hanya sekedar melepas penatnya dari pekerjaan yang menguras energi dan hiruk pikuk dunia setiap harinya.
Naysha melepas earphone saat seorang anak kecil memberikan permen lolipop kepadanya, dengan senang hati Naysha menerimanya.
"Ini beneran buat aku?" Tanya Naysha memastikan, karena dia tidak mengenal anak tersebut.
Anak kecil itu menunjuk ke samping, Naysha langsung mengikuti petunjuknya, namun, dia tidak melihat siapapun disana, tidak ada orang yang dia kenal disini.
"Makasih, yah."
"Sama-sama kakak cantik." Balasnya membuat Naysha tertawa kecil, diberi pujian oleh anak kecil lebih menyenangkan baginya.
Naysha membuka bungkusan permen itu, lalu memakannya, rasa manisnya menambah ketenangan hari ini, entah siapa yang memberikan permen kepadanya, namun, siapapun orangnya Naysha sangat berterima kasih, walaupun hanya permen, tapi sangat berharga.
Ponsel di sampingnya berdering, tertera nama Dokter Eiden disana, Naysha langsung menghela nafas gusar, hari ini adalah hari liburnya, dia ingin menikmatinya tanpa di ganggu oleh siapapun, dengan terpaksa Naysha mengangkat telefonnya.
"Ada apa, Dok?" Tanya Naysha kepada si penelvon.
Naysha terkejut ketika yang menjawabnya seorang perempuan, Naysha mengecek lagi nama yang tertera di ponselnya, tapi, benar nama Eiden yang ada disana.
"Hai, Dok, aku Liora." Sebuah senyuman langsung terlukis di bibirnya, dia sangat senang mendengar suara gadis itu.
Dalam telfon, Liora mengucapkan Terima kasih padanya, Naysha terharu mendengarnya, entah kenapa dia sangat menyayangi Liora, seperti Adiknya sendiri, walaupun dia mengenalnya tanpa sengaja.
Mereka cukup lama berbicara, sampai akhirnya Eiden mengambil alih ponselnya, lalu, tanpa rasa bersalah menyuruh Naysha untuk segera ke Rumah Sakit.
"Dokter Residen tidak boleh bermalas-malasan." Ucapnya ketika mengakhiri telefon.
Naysha berdecih pelan, meski kesal dengan sikap Eiden, namun dia tetap menjalani perintahnya, wanita itu memakai kembali earphonenya, kemudian berjalan pelan sembari menikmati pemandangan di taman, Naysha memasukkan kedua tangannya di saku, tanpa sadar dia bernyanyi mengikuti lagu yang dia dengar melalui earphone.
Setelah masuk ke mobil, Naysha langsung bergegas menuju Rumah Sakit, sebenarnya dia tadi sekedar mampir ke taman, entah kenapa Naysha ingin sekali pergi ke sana, mendapat izin libur dari Eiden sangat sulit, pasti lelaki itu akan membuat alasan yang membuat Naysha tidak jadi libur, salah satunya seperti tadi.
Sesampainya di Rumah Sakit, Naysha terlebih dahulu merapikan rambutnya yang tadi berantakan karena tertiup angin, setelah itu dia keluar dari Mobil, di parkiran dia melihat Thania yang baru saja keluar dari Mobil yang bukan miliknya, Naysha tau itu bukan Mobil Thania.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future
RomansaIni tentang Naysha Alindya Gabriella. Tunangannya tiba-tiba meminta izin untuk menggantikan kakaknya menikahi calon istrinya, disaat dua bulan lagi mereka akan menikah. Apa yang akan Naysha katakan? Sanggupkah ia menerimanya? Yuk Simak Kisahnya...