Peringatan!
Ini konten dewasa boys love 21+🚫 yang dapat menyebabkan mual bagi yang gak suka BL ketika membacanya. Yang gasuka bisa kembali.
Enjoy~
.
."Jangannhh.. menyiksa kuhh.. Ah!"
Hyunggu berteriak ketika sebuah tamparan mendarat pada pantat kenyalnya. Bukannya sakit, namun apa yang dilakukan Wooseok malah semakin membuat lubangnya berkedut.
Wooseok merangkak naik dan mendekatkan wajahnya pada wajah Hyunggu. "Bukankah sudah kubilang untuk jadi kelinci yang baik? Kelinci baik tidak boleh protes," kata Wooseok sembari menyeringai. "Cukup diam dan nikmati saja. Tugasmu hanya mendesah saja. Mudah kan?"
Hyunggu mengangguk pasrah. Bulu kuduknya bergidik ngeri mendengar perkataan dan tatapan wajah Wooseok. Bagaimana bisa anggota termuda geng Pentagon itu memiliki wajah yang begitu menyeramkan. Bahkan Hyunggu tidak bisa membantah perkataannya.
Plak!
Satu tamparan kembali mendarat pada pantat Hyunggu. "Pegang kakimu, jangan sampai turun," kata Wooseok.
Wooseok beranjak meninggalkan Hyunggu dengan kaki yang memegang kedua kakinya agar tetap terbuka lebar. Hyunggu dapan melihat Wooseok mengambil sesuatu lagi dari dalam kotak hitam yang ada di atas nakas. Perasaannya jadi tidak enak.
Wooseok kembali dengan menggenggam sebuah benda. Hyunggu tidak tahu apa itu. Ia melihat aki-laki tinggi itu merangkak di atas ranjang dan duduk di samping Hyunggu. Ia mengelus pelan pipi Hyunggu hingga membuatnya meremang.
Perlahan, dikecupnya bibir Hyunggu. Kecupan itu berubah menjadi lumatan. Pelan sekali dan lembut hingga membuat Hyunggu terbuai. Kepala Hyunggu bergerak kegelian ketika Wooseok menyentuh belakang telinganya, salah satu titik sensitifnya.
Selang beberapa saat, Wooseok mengakhiri lumatannya. Kecewa? Tentu saja. Tapi Hyunggu bisa apa. Ia hanya bisa berharap Wooseok mau memberikan ciuman itu lagi.
"Buka mulutmu."Hyunggu melakukan apa yang dikatakan Wooseok. Setelah itu, ia merasakan sebuah benda dingin berbentuk bulat menyapa rongga mulutnya. "Kulum itu."
Laki-laki mungil itu mengulum satu per satu bulatan dingin yang diberikan Wooseok. Ia tidak tahu benda apa itu. Bentuknya seperti bola berbahan stenlis yang dirangkai dengan tali berwarna merah.
Mulut Hyunggu hanya mampu menampung tiga bola saja. Ia memainkan bola itu dalam mulutnya sembari sesekali melihat wajah Wooseok yang tepat ada di depannya.
"Cukup." Wooseok menarik keluar bola stenlis itu dan beranjak dari duduknya. Hyunggu mengadahkan kepalanya ketika Wooseok meraba paha dalamnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexual Appetite [Rate M 21+]
Fiksi PenggemarHyunggu memiliki nafsu sex yang tinggi dan ia menyukainya. Hal itu membuat tubuhnya selalu ingin di jamah setiap saat. Bahkan ia tidak malu meminta bantuan para member Pentagon. Nyatanya, mereka tidak keberatan dengan kebiasaan Hyunggu, malah mereka...