Keinginan

40 10 1
                                    

  Sasha begitu terkejut mengetahui siapa sebenarnya orang yang telah dipeluknya.

  "M...a....s...Y...u...d...a" suara Sasha terbata–bata menatap tajam Yuda yang mendekap kuat dirinya.

  "Sasha, aku ingin kamu jadi milikku" bisik Yuda mendekatkan wajah tampannya ke wajah Sasha sampai kedua hidung mereka bersentuhan.

  Wajah Sasha menjadi pucat, bulu kuduknya berdiri mendengar kata–kata Yuda. Sasha merasakan helaan napas diantara mereka berdua. Degup jantung Sasha naik turun rasa takut menghantui pikirannya. Perlahan Sasha melepaskan tangannya dan berusaha menghindar dari pelukan Yuda.

  Sasha ingin berontak dan berlari menjauh. Tetapi tangan Yuda tak memberikan kesempatan bagi Sasha untuk bergerak lepas melepaskan diri dari pelukannya. Kedua tangan Sasha menahan dada Yuda, berusaha menjaga jarak.

  "Lepaskan!!!" teriak Sasha.

  "Sasha gak mau"

  "Tidak!!!!"

  Sasha membuka mata tersentak bangun dari tidur.

  "Astagfirullah" Sasha mengusap–usap wajah dan kepalanya. Sasha melihat jam dinding menunjukkan pukul 05.00 WIB.

  "Udah subuh" ucap Sasha meraih dan mengaktifkan hpnya.

  "Aneh, kok gue mimpiin mas Yuda"

  "Huh reseh banget tuh orang, bisa bisanya dia datang kedalam mimpi gue. Dasar kurang kerjaan. Mengganggu aja"

  "Udahlah gak usah dipikirin"

Mimpi itu adalah bunga tidur, jadi apalah arti dari sebuah mimpi

  Unknown

              Have a nice dream and see you tomorrow

  "Ini pasti dari kak Dylan" tebak Sasha senang membaca pesan di hpnya.

  Dengan hati gembira Sasha beranjak mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat Subuh.

                            •••••••••

  Di kantin sekolah, Sasha cs terlibat dalam pembicaraan serius membahas tentang cowok keren mantan kapten tim volleyball di SMA ANGKASA yang bernama Dylan Artamirza.

  "Sha, jadi benar lo udah ketemu ama kak Dylan" ujar Ayumi.

  "Lo pasti senang banget ya, Sha. Gue juga pengin liat kak Dylan, pasti dia tambah cakep ya, Sha"

  Sasha mengangguk gembira.

  "Hush! Ingat lo udah punya honey. Mo dikemanain tuh si Randu" ketus Sarah.

  "Emangnya salah kalo gue ingin berjumpa dengan kak Dylan" balas Ayumi dengan suara manja.

  "Gak salah sih" ujar Sarah.

  "Awas jangan jadi pelakor" bisik Feby pada Ayumi.

  "Oh my God. Segitunya kalian memfitnah gue" ucap Ayumi berpura–pura sedih.

  "Abis loe ngebet banget mo ketemu kak Dylan" ucap Feby.

  "Iya, kalau soal cogan Ayumi napsu banget" ledek Sarah.

  "Udah kalian gak usah ribut" ucap Naura berusaha meredakan ledekan mereka.

  "Yum, kalo elo mo liat kak Dylan sono pergi ke ruang kepsek, ada foto kak Dylan. Puas–puasin loe pelototin, pokoknya suka suka elo" saran Sarah.

  Foto Dylan beserta anggota tim volleyball ada dipajang beserta piala–piala kemenangan di kantor kepala sekolah.

  "Ihh.....kok kalian yang sewot. Ya gue kan mo tau aja. Kita kan semua tau kalo Sasha dan kak Dylan sama–sama suka. Mana mungkin gue mo nikung teman sendiri" jelas Ayumi.

  "Trus apa kalian udah jadian?" tanya Naura penuh antusias.

  "Belum" jawab Sasha menggelengkan kepala.

  "Ya ampun kok kak Dylan gak nembak elo sih. Jaim banget" ucap Feby.

  "Sha, loe aja yang ngungkapin perasaan elo ke kak Dylan" cetuk Ayumi.

  "Aduh, Yum. Kita sebagai cewek itu harus punya harga diri. Emangnya loe recehan" ketus Sarah.

  "Pokoknya Sha buruan deh jangan sampe loe menyesal untuk kedua kali" ucap Naura.

  "Kita doain mudah–mudahan keinginan indah loe akan cepat terwujud" seru Ayumi.

  "Gue beruntung punya sahabat seperti kalian" suara lembut Sasha membuat keempat sahabatnya bergantian memeluk Sasha.

                          •••••••••

  Sasha merasa sedih karena orang yang disayanginya tidak datang menemuinya. Boro–boro menelpon, padahal Sasha sangat berharap Dylan akan mengajaknya pergi berduaan saja. Ngarep ngedate nih ye.

  Sepulang sekolah Sasha jadi malas untuk pergi latihan di studio, tapi berhubung audisi kompetisi dance sebentar lagi akan diadakan jadi Sasha harus semangat untuk lebih extra berlatih.

  Sebenarnya Sasha juga merasa canggung saat bertemu dengan Yuda, tapi sikap Yuda malah terkesan cuek tidak seperti biasa dengan keakraban serta jurus–jurus gombalan yang selalu ditunjukkan kepada dirinya.

  Tidak jauh berbeda dengan Agnes, kali ini tingkah Agnes pun berubah seratus delapan puluh derajat. Sasha melihat Agnes sangat kalem tanpa aksi keangkuhan dan sikap julid mengusik Sasha. Agnes terlihat sibuk chatingan dihp dengan seseorang. Wajah cantik Agnes memancarkan kegembiraan yang bisa dilihat oleh semua orang.

  Sasha turun ke lantai bawah usai latihan dan tiba–tiba dia melihat Dylan di pintu masuk.

  "Loh kak Dylan kok ada disini" gumam Sasha senang mengira kalau Dylan datang untuk menjemputnya.

  Sasha berniat menghampiri Dylan yang sepertinya sedang menunggu seseorang. Tapi langkah Sasha terhenti, saat dia dibawah tangga melihat Agnes.

  "Hai. Sorry nunggu ya. Yuk kita pergi" ajak Agnes menggandeng manja tangan Dylan.

  Duarrr!!!!

  Dunia terasa terbalik, langit terasa runtuh dan bumi pun berguncang hebat. Untuk kedua kalinya Sasha memergoki Dylan bersama Agnes.

        

     EPISODE SELANJUTNYA🤐🤐🤐

SASHA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang