Ada apa dengan Beno

70 5 1
                                    

  Beno sengaja menunggu Sasha di depan kelas, dia bersandar di dinding seorang diri dengan raut wajah yang lesu. Tak lama kemudian Sasha keluar dari dalam kelas. Tatapan mereka saling beradu pandang satu sama lain.

  "Yah Beno pasti kesal nih, kasihan dia pasti lama nungguin gue." Gumam Sasha.

  Beno memalingkan wajahnya ketika Sasha menghampirinya.

  "Sorry Ben, tadi kita gak jadi bertemu di perpustakaan." Ucap Sasha berdiri di samping Beno.

  "Santai ajalah, Sha." Jawab Beno dengan kedua tangan masuk ke saku celana abu abunya.

  "Loe marah ya sama gue?." Tanya Sasha.

  "Ya, enggaklah. Gue ngerti kok kalau loe mungkin lupa. Yaudah lain kali aja kita mencari bukunya." Sahut Beno dengan nada kecewa.

  Beno berusaha menutupi kekecewaannya dengan tertawa kecil sehingga terlihat lesung pipinya yang manis.

  Sasha melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

  "Sepertinya masih ada waktu sebelum bel masuk berbunyi." Gumam Sasha.

  Tiba tiba Sasha menarik Beno sehingga Beno merasakan panas dingin di sekujur tubuhnya.

  Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, Beno menurut saja pada Sasha. Dalam lubuk hatinya Beno sangat bahagia karena mereka berdua berjalan bergandengan tangan menuju ke perpustakaan.

  "Mimpi apa gue semalam." Batin Beno.

  Beno merasa tidak percaya, setelah dua tahun berlalu untuk kedua kalinya Sasha menggenggam tangannya lagi. Bagi Beno hal ini merupakan yang paling indah dan tidak akan pernah dilupakannya.

                            •••••••

  Beno, Randu, Agus, Panji dan Harris sedang nongkrong di parkiran seusai bel pulang sekolah berbunyi. Mereka berlima duduk di atas motornya masing masing.

  Beno terdiam dalam lamunannya sambil sesekali mengusap ngusap kedua tangannya.

  "Kenapa bro, dari tadi kok diam aja." Ujar Randu menatap Beno.

  "Apa loe lagi sakit gigi?." Tanya Harris.

  Beno tidak merespon dan tidak menjawab pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh teman temannya.

  "Ran, ada apa dengan Beno?." Tanya Agus.

  "Ah biasalah... Sasha." Bisik Randu.

  Mereka tidak terkejut dengan apa yang diucapkan Randu karena mereka semua tau kalau Beno selalu memikirkan Sasha.

  "Ran, katanya loe punya gebetan baru. Kenalin dong." Ujar Harris mengalihkan pembicaraan.

  "Hebat loe Ran, selamat ya." Ucap Agus merangkul Randu.

  "Cewek mana yang berhasil loe gaet." Seru Panji.

  "Ada deh, kalian semua udah tau kok ama cewek itu." Cengir Randu.

  "Siapa?." Kompak Agus, Panji, dan Harris. Mereka bertiga berdiri serentak dari jok motor masing masing.

  Belum sempat Randu menjawab pertanyaan Agus, Panji dan Harris, dari kejauhan mereka melihat Sasha dan Ayumi berjalan ke gerbang sekolah.

  "Honey... Honey!!."

  Randu memanggil seseorang ke arah Sasha dan Ayumi sambil melambaikan tangan.

  Sasha menoleh dengan tersenyum sedangkan Ayumi tertunduk malu membalas panggilan dari Randu.

  Agus, Harris, dan Panji terkejut terlebih lagi Beno. Beno mengira Randu memanggil Sasha dengan kata kata sayang. Seketika darah Beno mendidih. Beno menghampiri Randu dan langsung menarik kerah bajunya.

  "Apa maksud ucapan loe tadi, Ran." Marah Beno.

  "Beraninya loe panggil Honey ke Sasha."

  "Tenang man. Sabar... Sabar.." Ujar Harris memegang lengan Beno.

  "Gue gak sangka loe temen yang menusuk dari belakang." Geram Beno.

  Suara lantang Beno menarik perhatian para siswa siswi yang berlalu lalang di gerbang sekolah. Mereka berkerumun ke arah Beno cs di parkiran.

  "Yum, ada apa tuh. Sepertinya ada ribut ribut." Sahut Sasha melihat keramaian di parkiran.

  "Gak tau, Sha." Jawab Ayumi.

  "Yuk kita tengok." Ajak Sasha.

  Sasha dan Ayumi ingin mengetahui keributan apa yang telah terjadi di parkiran.

  Sasha dan Ayumi tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Agus dan Panji tengah berusaha menghalangi Beno yang akan melayangkan tinjunya kepada Randu.

  "Apa apaan nih." Suara Sasha terdengar dari kerumunan siswa siswi.

  Sasha maju dan berdiri di antara Beno dan Randu.

  "Ada apa, Ben?." Tanya Sasha.

  Beno terdiam dengan kehadiran Sasha di hadapannya.

  "Begini Sha. Beno salah paham sama gue." Jelas Randu.

  "Salah paham?. Kalian kan bersahabat gak bisa bicara baik baik."

  "Beno kira yang gue panggil Honey itu loe. Belum gue jelaskan dia udah marah."

  "Ada apa Honey?."

  Tiba tiba Ayumi datang dan langsung merangkul tangan Randu.

  "Hah Honey!!!."

        EPISODE SELANJUTNYA💑💑

SASHA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang