I'm sorry

50 9 0
                                    

  Beno datang tiba–tiba dan langsung mendaratkan kepalan tinju ke wajah Yuda.

  "Mas Yuda!" pekik Sasha melihat rahang Yuda memar dan keluar cairan merah di bibir Yuda.

  "Aww..." Tangan Yuda memegangi wajahnya yang terasa sakit.

  "Apa–apaan nih, datang–datang main hantam aja" hardik Yuda tersentak kaget dengan mata melotot ke arah Beno.

  "Elo, jangan macam–macam ya sama Sasha, kalau berani ayo hadapi gue" seru Beno dengan amarah yang memuncak.

  Beno kesal dan tidak suka saat melihat Yuda memegang dan menarik–narik tangan gadis pujaan hatinya.

  "Ben, jangan Ben, udah–udah" ucap Sasha menahan Beno yang bersiap–siap memukul Yuda kembali.

  "Siapa kamu? Gak usah ikut campur urusan orang" ujar Yuda kepada Beno sembari melirik ke arah Sasha.

  "Sasha teman gue jadi siapa saja yang mengganggu dia, otomatis itu jadi urusan gue juga" ujar Beno memasang badan, berdiri di antara Sasha dan Yuda.

  Mendengar keributan yang terjadi para siswa–siswi pun mendekat untuk melihat ke arah Sasha, Beno dan Yuda. Seketika suasana di depan sekolah menjadi ramai.

  "Sasha minta mas Yuda jangan buat masalah disini" ucap Sasha lembut dan sopan.

  "Sasha, mas kesini mo bicara sama kamu. Bukan untuk bikin onar, kalian jangan salah paham" ucap Yuda tegas.

  "Cukup mas, ini lingkungan sekolah tidak baik membahas masalah pribadi disini. Lihat tuh semua orang menonton kita" ucap Sasha sembari melirik ke siswa–siswi yang telah membentuk lingkaran.

  Yuda sadar dan mengerti betul apa yang diucapkan Sasha benar adanya.

  "Ok Sha, I'm sorry, mas pergi" Yuda pun berlalu meninggalkan sekolah SMA ANGKASA.

  Sasha pun berjalan menerobos  kerumunan, naik kelantai dua menuju ke kelas diikuti oleh Beno dari belakang yang masih menahan amarah yang meledak–ledak kepada Yuda.

                           ••••••••••

  Ayumi keluar dari ruang UKS dan berpapasan dengan Feby, Naura, dan Sarah di lorong sekolah.

  "Yum, dari mana aja elo. Kita cari–cari elo tau" ucap Naura memandang Ayumi.

  "Holla gaes, gue dari UKS" jawab Ayumi lesu.

  "Ngapain di UKS? Loe sakit?" tanya Feby menempelkan telapak tangan kirinya ke dahi Ayumi.

  Ayumi memegang perutnya. "Perut gue nek dan terasa mual. Barangkali gue masuk angin"

  "Makanya Yum, elo sama Randu jangan sering jalan–jalan. Kalian kan sering pergi berduaan. Makan tuh angin" cibir Sarah pada Ayumi.

  "Duh gaes, gak begitu kale. Oh ya, kenapa kalian cari–cari gue" ucap Ayumi menatap ketiga sohibnya.

  "Yum, elo gak tau ya barusan di depan sekolah ada kejadian" ucap Feby.

  "Enggak. Emang ada apa?" tanya Ayumi.

  "Tadi Beno marah dan memukul orang" ucap Feby lagi.

  "Beno berantem sama siapa?" tanya Ayumi dengan perasaan kepo di pikirannya.

  "Sama mas Yuda" ujar Naura bersandar di dinding kelas.

  Seketika darah Ayumi mendidih. "Astaga, kurang aja banget tuh si Beno. Emang salah apa mas Yuda"

  "Gue lihat tadi sih sepertinya mas Yuda ada masalah sama Sasha trus datang Beno jadi ribut deh mereka" jelas Feby.

  "Ngapain juga tuh si Beno sok jagoan. Kasihan kan mas Yuda terluka" ucap Ayumi.

  "Ngomong–ngomong Sashanya mana?" tanya Ayumi baru menyadari kalau Sasha tidak bersama mereka.

  "Sasha pasti udah masuk kelas, tuh bel masuk udah berbunyi. Ayo kita masuk ke kelas" ucap Sarah yang mendengar suara bel masuk ke seluruh penjuru sekolah.

  "Ok gaes. Sampai jumpa" pamit Ayumi.

  Ayumi, Feby, Naura, dan Sarah berpencar masuk ke kelasnya masing–masing.

                         •••••••••••

  "Ben, apa benar loe tadi meninju kakaknya Agnes?" tanya Randu duduk di samping Beno.

  Beno, Randu, Panji, Agus dan Harris sedang nongkrong di tangga lantai dua, mengobrol tentang kejadian yang sukses menggegerkan SMA ANGKASA.

  Beno hanya mengangguk terdiam, dia masih memikirkan ada masalah apa yang terjadi di antara Sasha dan Yuda, sampai–sampai Yuda menemui Sasha ke sekolah hanya untuk sekedar meminta maaf pada Sasha.

  "Ini pasti bukan urusan latihan, gue mesti cari tau" kata hati Beno berbicara.

  "Bro, ada masalah apa elo sama kakaknya Agnes. Apa ini berhubungan dengan Sasha?" tanya Randu lagi.

  Untuk kedua kalinya Beno menjawab dengan anggukan saja.

  "Easy men, jangan terbawa emosi" celetuk Harris.

  "Brengsek si Yuyu kangkang" maki Beno sembari mengepalkan kedua tangan, nyelonong pergi meninggalkan teman–temannya.

  "Busyet kok kita ditinggal, mo kemana tuh si Beno" ucap Agus bangkit, ingin mengejar Beno.

  "Udah biarkan aja dia sendiri, siapa tau dia mo menenangkan diri. Beno sepertinya sedang marah banget" jelas Panji.

  "Semoga Beno bisa mengatasinya" ujar Harris.

  Agus menepuk pundak Randu. "Ran, elo tau gak apa masalah kejadian tadi"

  "Sorry bro, tadi gue gak ada di TKP. Gue tadi sibuk urusin my honey di UKS" jawab Randu.

  "Ayumi sakit?" tanya Harris.

  "Iya bro dari pagi dia muntah–muntah" jelas Randu.

  "Astaga Ran, jangan–jangan si my honey mu..." Panji menutup mulutnya di ucapan terakhir.

  "Emangnya kenapa dengan my honey" ujar Randu oon.

  "Jangan–jangan si Ayumi bunting" ucap Panji.

  Hah!!!

  "Ayumi hamil!!!" Keempat sahabat itu terperangah saling terkejut satu sama lain mendengar Panji berbicara seperti itu.

  "Hei Ji, jaga bicara loe, jangan sekate–kate tau" bentak Randu.

  "Ya abis elo kemana–mana lengket berdua. Waktu di rumah Naura pun mojok terus pacaran. Ya siapa tau khilaf" ujar Panji.

  "Aduh Ji, elo jangan nakut–nakutin gue dong. Masa cuma kising ama pegang–pegang aja bisa hamil. Gimana dong masa depan gue, gue kan masih sekolah" cerocos Randu.

  "Ya tanggung jawab dong. Berani berbuat harus terima resikonya" sahut Panji.

  "Hahahahaha" gelak tawa mereka.

      
       EPISODE SELANJUTNYA😁😁😁

SASHA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang