Mimpi Sasha

97 8 2
                                    

  Tubuh semampai Sasha meliuk liuk mengikuti alunan musik yang terdengar dari laptopnya. Sasha terlihat energik dengan gerakan gerakan dancenya. Gayanya keren dan penampilannya yang menarik, tidak kalah dengan dancer dancer profesional.

  Sasha mengenakan celana training hitam, berkaos pink yang dipadukan dengan sepatu sneakers berwarna putih dan rambut panjang ikalnya yang diikat satu kebelakang.

  Seperti biasa setiap minggu setelah pergi jogging, Sasha berlatih dance di teras rumahnya. Selesai latihan Sasha menyeka keringat yang membasahi wajahnya dengan handuk kecil bergambar doraemon.

  "Udah selesai latihannya, Sha." Ucap kakak menyodorkan segelas air putih pada Sasha.

  Sasha segera meraih gelas itu dan langsung meneguknya sampai habis.

  "Semangat kali ngedancenya."

  "Iya, kak. Sasha sudah mengambil keputusan tentang tawaran kak Ariel. Sasha setuju untuk ikut dalam kompetisi dance." Jelas Sasha.

  "Pokoknya kakak support deh, ya udah kakak telepon Ariel dulu ya." Ujar kakak mengambil hpnya untuk menelepon Ariel.

  "Halo Ril." Suara lembut kakak menelepon Ariel.

  "Hai sayang, met pagi." Balas Ariel mesra.

  "Tumben kamu pagi udah telepon biasanya aku duluan yang nelpon. Kangen ya." Rayu Ariel.

  "Ihh.. Jangan kegeeran deh. Aku cuman mau kasih tau kalau Sasha sudah setuju untuk mengikuti kompetisi dance itu. Jadi gimana?." Jelas kakak.

  "Oh gitu, tapi aku gak bisa menemani Sasha soalnya kamukan tau kalau nanti aku akan pergi ke luar kota. Jadi bisakan besok Sasha pergi sendiri, nanti aku share alamatnya."

  "Ok deh. Kamu sekarang lagi ngapain?."

  "Aku lagi packing barang barang yang mau dibawa."

  "Ada yang perlu dibantu gak?."

  "Ada..."

  "Apa?."

  "Jagalah cintaku dihatimu."

  "Uh gombal. Awas ya, jangan macam macam disana. Hati hati di jalan ya."

  "Ok sayangku. I love you. Muacchhhh..."

  Sasha melihat kakak yang tersenyum dengan hati berbunga bunga setelah menelepon Ariel.

                              •••••

  "Pagi, Sha." Sapa seorang cowok yang berdiri di depan pintu.

  "Hah?." Sasha tercengang dengan apa yang dilihatnya.

  "Mata elang itu." Gumam Sasha dengan mata berkaca kaca menatap cowok yang ada di depannya.

  Cowok tersebut tersenyum manis, berwajah rupawan dan badannya yang tinggi tegap. Dia terlihat keren dengan memakai kaos oblong hitam bercelana jeans abu abu dengan sepatu adidas berwarna putih.

  "Kak Dylan, jangan pergi!!." Teriak Sasha memeluknya.

  "BASO!!!!." Teriak kakak membangunkan Sasha yang masih tertidur sambil memeluk guling. Baso adalah panggilan kesayangan kakak kepada Sasha. Sewaktu Sasha masih kecil pipinya bulat seperti bakso. Bakso bulat seperti bola pingpong..

  Mendengar teriakan kakak, Sasha terbangun dengan matanya yang masih terpejam.

  "Dari tadi kakak panggil panggil gak dengar. Lihat jam berapa tuh." Omel kakak. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB.

  "OMG!!!!." Pekik Sasha

  "Sorry, kak tadi siap sholat subuh Sasha ketiduran." Jelas Sasha.

  "Buruan mandi gih, nanti terlambat pergi ke sekolah." Marah kakak meninggalkan kamar Sasha.

  "Yah... Cuman mimpi deh." Batin Sasha terburu buru menuju ke kamar mandi.

       EPISODE SELANJUTNYA😴😴


SASHA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang