Sepuluh

24 15 2
                                    

Happy reading<3!!!









"Udah dari pada den semakin ga karuan mending den kerumah sakit ini ya" ucap bi Sumi

"Nih RS Bintang kencana Kamar melati nomor 23 ya den jangan sampe salah" bi Sumi memberikan selembar kertas

"Oh oke bi, makasih ya bi" ucap Hisyam

Hisyam yang mendengar itu pun langsung berpamitan dan menjalankan motornya untuk menuju ke rumah sakit itu

Hisyam semakin khawatir dengan kondisi via saat ini, dan semakin tak ingin kehilangan Via.

Dia melaju dengan kecepatan tinggi dan tak perduli dengan kemacetan yang sedang terjadi

Cairan bening dari matanya itu tiba tiba menetes tanpa ia sadari bahkan dia tak sanggup untuk memikirkan apa yang telah di alami oleh via

Saat sudah sampai rumah sakit dan sudah memakirkan kendaraannya Hisyam langsung berlari sambil menggenggam selembar kertas menuju kamar yang diberitahukan oleh bi Sumi

Ketika Hisyam sedang mencari kamar yang ditempati oleh via, dia mempercepat langkahnya karna dia rasa dia sudah dekat dengan keberadaan via

Hisyam dengan cepat menuju kamar tersebut tapi Hisyam merasakan ada sesuatu yang membuatnya tak bisa melanjutkan langkahnya

"Ngapain sih Lo Ra? Itu kamar via kan?" Tanya Hisyam kebingungan sambil menunjuk kearah kamar via. Tetapi sekarang tangannya di tahan oleh Zahra

"Zahra saranin Kaka jangan ke kamar Via sekarang, situasinya lagi ga tepat buat Kaka dan emosi yang ada di diri Kaka" ucap Zahra

"Ah apaan si gw mau liat via dan Lo ga berhak larang gw" ucap Hisyam melepas genggaman tangan Zahra kasar

"Ah serah Lo anjr" celoteh Zahra pelan dan memalingkan kan bola mata

Hisyam melanjutkan langkahnya menuju kamar via dan sudah pasti di depan kamar via pun ada ayah dan bunda via

Zahra yang niatnya ingin ke kantin rumah sakit pun tak jadi karna takut terjadi sesuatu pada via dan Hisyam

"Assalamualaikum Bun, yah, saya Hisyam temennya via" ucap Hisyam

"Eh iya Hisyam dari kemaren via nyebut nyebut nama kamu aja, sok geh kamu masuk" ucap bunda Via

Ayahnya via hanya tersenyum melihat Hisyam yang datang untuk menjenguk putrinya

Saat Hisyam ingin masuk ke kamar via dia melihat....

Deg.

Hisyam yang tadinya khawatir dan tergesa gesa karna ingin melihat via pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar via

~•~•~•~•~•~~•~~•

"Nih gw itung yaa, kalo tuh orang beneran masuk dalem itungan ke tiga berarti dia papa Zola"

"Satu.... Dua...."

"Ah anjr kaga seru baru dua aja itu tangan udah kaga jadi megang pintu kamar, udah nunduk, pasti bentar lagi balik nih" celoteh Zahra melihat gerak gerik Hisyam

~•~•~•~•~•~•~••~

Hisyam Masi berada tepat di depan pintu kamar via, dia menyadari ada sesuatu yang mengganggunya, mengganggu hatinya, pikirannya, dan bahkan hubungannya dengan via.

Drrtttt Drrtttt
Telpon genggam Hisyam bergetar karena ada telpon

Melihat ada telpon dari jibran membuat Hisyam langsung agak menjauh dari pintu kamar via dan keluarga via

"Ada apa?" Tanya Hisyam
"Lo dimana?" Ucap Jibran
"G-g-gue di hmm, gue dirumah kenapa?" Ujar Hisyam

"Sini ngumpul lagi rame nih" ucap Jibran
"Oh oke gw otw" Hisyam langsung mematikan telponnya

"Oke gue butuh waktu sendiri" batin Hisyam.

Setelah menutup telponnya tanpa berpikir panjang Hisyam pun langsung berpamitan kepada keluarga via

"Bun, yah, Hisyam pamit dulu ya, soalnya ada urusan mendadak. Oh iya ini untuk via tapi jangan bilang ini dari Hisyam ya Bun, bilang aja Hisyam tadi kesini tapi via masih tidur, maaf ya sebelumnya Hisyam pamit dulu, assalamualaikum" ucap Hisyam setelah memberikan bunga buah buahan dan makanan

~•~•~•~~•~••~•~•~•~

Hisyam menyusuri jalanan yang ramai dengan klakson dan hiruk pikuk kota Jakarta.

Untuk menuju basecamp harusnya Hisyam hanya membutuhkan waktu 30 menit dan sudah sampai disana

Sedangkan sekarang? Sudah satu setengah jam berlalu sejak jibran menelpon Hisyam.

Jika tadi Hisyam mengendarai motor seperti orang kesetanan namun kali ini tidak. Bahkan kecepatan nya dengan siput pun 10 kali lebih cepat binatang lamban itu.

Setelah menunggu kurleb dua jam akhirnya orang yang ditunggu tunggu itu pun datang.

"Lo kemana si Syam? Kita udah nunggu Lo dua jam" Jibran bertanya dengan nada kesal sambil berjalan mendekati Hisyam

"Tadi gw liat via di rumah sakit" ucap Hisyam yang melewati tubuh jibran begitu saja, bahkan melirik pun tidak

"Terus?" Tanya Jibran

"Hmm dia.."

.

.

.

.

.

.

.

Tbc all-!!

Nih ga telat up sksk

Jangan lupa vote:)

I am Just Me [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang