Takut akan Kembali Terjadi

2.6K 99 0
                                    

"Penglihatanku sih gak salah. Tapi kayaknya ingatan dia yang salah,"  kata-kata Liera mengingatkanku pada Rean. Jadi mereka telah bertemu di masa lalu. Dan sekarang, mereka telah bertemu kembali. Jadi maksudnya, mereka jodoh gitu. Wow. Tapi, kok rada gak enak kalau ternyata Rean yang jadi cinta petamanya Liera? Terus, sekarang Rean sudah tahu lagi kalau aku punya kembaran bernama Liera Abera. Apa nanti dia bakal cerita sama Rian ya? Terus, kalau dia cerita ke Rian dan mereka berdua jadi sama kayak orang-orang gimana nih? Masa iya, gak ada lagi orang yang gak menomorduakanku.

"Li, aku pinjam buku catatanmu sebentar ya," izin Liera yang sedang mencari buku catatanku.

"Yaudah,"

"Sekalian aku juga mau ke bawah dulu. Aku ngerjain di bawah aja malas di kamar," 

"Yaudah,"

"Kamu kenapa sih? Jutek amat. Ada masalah apa?" tanya Liera tepat sasaran kepadaku. Aku lalu menatap mata coklatnya yang indah. Menatapnya dengan tatapan seolah berkata "Masalahku itu besar!" tapi sepertinya dia tak mengerti arti tatapanku.

"Ada apa sih? Cerita dong sama aku. Masalah apa?" tanya Liera lalu duduk di hadapanku.

"Gak apa-apa. Yaudah, kamu kerjain aja tuh kerjaan kamu. Belum selesai kan?"

"Kamu yakin gak apa-apa?"

"Ya"

"Yaudah. Aku ke bawah dulu ya. Kalau ada masalah, cerita-cerita dong," ucap Liera yang langsung melenggang pergi dari kamar ini.

Kenapa Liera gak peka sih?  

Author's POV On

Liena yang terus gelisah di kamarnya, segera mengambil handphone nya yang berada di atas meja dan menghubungi seseorang bernama AFREAN FAUZI.

Tut...Tut...Tut...Cekrek.

Suara telepon diangkat.

"Rean, bisa bicara sebentar... Ya, kita ketemu di taman... Oke, sekarang aku berangkat," Liena menutup sambungan telepon dan langsung meluncur ke tempat tujuannya.

Taman.

Sesampainya di taman, dia langsung menemukan sosok Rean yang sedang duduk sambil memegang handphone nya.

"Re, ada sesuatu yang mau aku omongin sama kamu," ucap Liena yang langsung duduk di samping Rean.

"Masalah apa? Penting?" tanya Rean seelah sadar Liena sudah berada di sampingnya.

"Banget. Ini tentang Liera," 

"Ada apa sama Liera?"

"Pertama-tama, aku mau tanya. Kamu sudah kasih tahu tentang Liera pada Rian?"

"Belum," Liena mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sebenarnya aku gak mau kalian tahu tentang Liera," 

"Kenapa?"

"Itu karena, ibu selalu menyuruh orang yang mengenal Liera, seperti harus mendahulukan dirinya,"

"Maksudnya? Gue gak ngerti,"

"Jadi, Liera, selalu harus diistimewakan,"

"Tapi mengapa?"

"Aku juga gak tahu. Tapi karena hal itu, dari dulu, aku jadi dinomorduakan,"

"Terus maksud lo ngomong kayak gitu ke gue, adalah lo gak mau, kalau gue sama Rian juga menomorduakan lo?" tanya Rean tepat sasaran.

Liena hanya mengangguk.

"Li, dengerin gue," Rean menatap Liena. "Gue ataupun Rian, gak akan pernah menomorduakan lo meskipun kita kenal sama Liera dan meskipun ibu lo maksa kita buat ngelakuin hal itu. Lo sahabat kita dan lo akan tetap jadi apa yang ada di hati kita. Bukan apa yang di suruh ibu lo. Gue janji, hal yang lo gak mau gak akan terjadi. Percaya sama gue,"

Twins LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang