Penyelesaian

2.4K 57 2
                                    


---

"Tapi kan, kita sebenarnya bukan temen deket, Rafa," jawab Liera pada Rafa.

"Ya gak apa-apalah. Bohong-bohong dikit. Waktu itu kan lagi urgent, Ra,"

"Yasudahlah gak apa-apa,"

"Liera, Rafa. Aku boleh nanya sesuatu gak sama kalian?" Liena bertanya.

"Ada apa, Li?"

"Kok kalian bisa temenan? Kayaknya kamu belum pernah cerita tentang Rafa? Dulu temen kamu itu bukannya..."

"Jangan sebut nama mereka," pinta Liera.

"Lho kenapa? Mereka temen kita waktu SD kan? Yang pindah waktu naik kelas itu,"

"Pindah? Lo gak salah denger kabar, Liena?"

"Enggak. Liera sendiri yang bilang kalau mereka itu pindah. Dan saat mereka pindah Liera home schooling,"

"Liera?" Rafa bertanya.

"Kalian pada ngomongin apaan sih? Mereka? Pindah? Siapa juga mereka? Siapa lagi tuh yang pindah?" Rean berbicara.

"Ih, berisik banget sih lo!"

"Kan gue cuma nanya,"

"Yaudah diem dulu bentar,"

"Apa aku harus cerita yang sebenarnya sama Liena sekarang. Tapi bukannya Liena udah tahu? Kenapa dia nanya lagi?" batin Liera. "Liena,"

"Kenapa, Ra?"

"Aku yakin kamu tahu tentang masa lalu aku. Bener?"

"Eng...,"

"Gak apa-apa, Li. Bilang aja,"

"Ibu bilang, kamu terkena penyakit..."

"Penyakit?" oh ayolah! Kenapa pas lagi kayak gini ada aja yang menginterupsi.

"Rean, gue minta sama lo untuk diam dan dengerin dulu. Gue tahu lo gak tahu apa-apa. Tapi plis jangan main motong pembicaraan orang," Rafa kesal.

"Rafa bener, Re, Mending kita dengerin dulu. Mungkin aja ada yang bisa kita lakuin buat ngebantu mereka setelah kita tahu nanti," Rian membantu Rafa.

"Oke, gue bakal diem,"

"Kita lanjut?" tanya Liena.

"Ya,"

"Pertama aku mau bilang sesuatu. Aku bohong tentang yang tadi,"

"Yang mana?"

"Saat aku bertingkah seolah aku gak tahu, mereka sebenarnya udah gak ada. Aku minta maaf. Aku cuma pengen kamu gak inget masa lalu kamu. Tapi dengan aku ngomong gitu kamu malah jadi inget ya?"

"Gak apa-apa. Aku ngerti, Li. Sekarang aku dalam keadaan baik. Jadi aku bisa ngomongin tentang mereka. Apa kamu cuma tahu kalau mereka udah gak ada?"

"Gak. Ibu cerita banyak sama aku. Tapi sebenarnya gak terlalu banyak. Aku udah pernah tahu kalau kamu itu dulu dibully. Jadi tambahan informasi untukku adalah kejadian naas itu, penyakit kamu, dan kamu punya temen deket namanya Rafa,"

"Baiklah, aku akan beritahu yang sebenar-benarnya. Jadi, aku memang dibully dan maaf aku gak pernah kasih tahu kamu. Karena masalahnya, kalau aku kasih tahu kamu dan kamu nanti ngebela aku, aku takut kalau kamu jadi korban mereka berikutnya. Orang yang ngebully aku itu geng. Namanya The Cool. Dan Rafa ini, adalah ketuanya,"

Twins LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang