"Hati perempuan itu diciptakan untuk dimengerti dan disayangi."
RavaShyam°•°•°•°
Setelah 3,5 tahun Alea kuliah di fakultas hukum. Hari ini adalah hari kelulusannya yang menyandangkan gelar SH. dibelakang namanya. Setelah banyaknya kesulitan yang ia tempuh.
"Udah siap?" Tanya Rava sambil mengancing lengan bajunya di ambang pintu.
"Udah." Alea beranjak dari kursi riasnya. Terbalut kebaya modern berwarna merah dengan tata rias rambut juga wajah yang memancarkan kecantikkannya. Ia tersenyum manis yang berhasil membuat hati Rava meleleh saat itu juga.
"Kamu cantik banget." Tangan Rava mengelus pipi gadis itu. Alea menggenggam tangan Rava.
"Kamu juga ganteng banget Ra.. tolong pasangin kalung ya." Alea memberikan kalung yang 2 tahun lalu Rava berikan. Mereka menghadap ke cermin.
Rava terus menatap kilauan mata Alea yang terpantul i cermin. Selesai memakaikan kalung Rava dengan kebiasaannya yang menenggelamkan wajahnya dileher Alea sambil menciumnya.
"Sayang, yuk pergi ntar terlambat." Alea mengelus lembut rambut Rava.
°•°•°•°
"Alea... demi apaa lu cantik bangett..." Nasywa yang menggunakan kebaya hijau muda langsung menggenggam tangan Alea.
"Sumpah fix lo yang paling cantik diangkatan kita sejak SMA."
"Hahaha apa sih rin nasy, kalian juga gak kalah cantik tau.."
"Makasih lea.. oh ya gue mau kenalin calon suami gue." Ujar Airin sambil celingukkan. Ia memanggil seseorang yang berada dibelakang Rava.
"Ini calon suami aku.." Sosok itu tak lain adalah Realdan.
"Anjayani, hahahha mau nikah kapan?" Ujar Rava pada Realdan.
"Dua bulan lagi nih. Do'ain aja yaa.."
"Iyaa selamat yaa.." ujar Alea sambil tersenyum manis.
"Gue juga mau kenalin tunangan gue dong." Ucap Nasywa.
"Hah? Kapan lo tunangan anjir." Ucap Airin spontan.
"Tadi malem, orangnya gak kalah mengejutkan. Sayang sini." Nasywa melambaikan tangan pada seseorang yang tak lain adalah Gherry.
"Wah parah, dunia kaya daun kelor ya, sempit anjir. Udah lama ga ketemu tau-tau udah pada punya nih." Rava menepuk pundak Gherry.
"Yang namanya udah jatuh cinta mah gimana atuh, Realdan jatuh cinta sama Airin karena sefrekuensi, gue jatuh cinta sama Nasywa karena sama-sama ingin melengkapi kekosongan." Jelas Gherry yang dibalas anggukan Realdan.
"Seneng deh, kita bisa temuin seseorang yang kita cintai masing-masing. Semoga kita bahagia terus ya.." Ujar Alea.
"Aamiin.."
°•°•°•°
Alea mendapatkan peringkat nilai tertinggi. Ia sangat senang begitupun Rava dan sahabatnya. Acara wisuda sudah berakhir, prosesi foto-foto sedang berlangsung. Namun, tiba-tiba Alea mual dan lari menuju kamar mandi.
Rava khawatir dan langsung mengikuti Alea bersama dengan sahabatnya.
"Alea.." Rava terhenti di depan pintu toilet dan Airin bersama Nasywa masuk ke toilet.
"Aduh rin, nasy, aku mual banget." Ujar Alea yang masih muntah-muntah.
Airin setia dengan terus mengelus tengkuk Alea. Dan Nasywa yang membalurinya dengan minyak angin yang selalu ia bawa.
"Jangan-jangan lu hamil lagi." Ujar Nasywa yang membuat Alea tertegun.
"Lo udah telat?"
"Rin, Nasy, gue udah telat 2 bulan. Terakhir mestruasi gue tuh dikit dan gak lama. Berarti.."
"Lu hamil!" Dengan antusias Airin dan Nasywa berteriak hingga terdengar oleh Rava, Realdan, dan Gherry.
"Apa? Gue bakal punya ponakkan." Gherry memeluk Rava yang tertegun karena tak percaya dengan yang ia dengar.
"Pastiin ponakkan gue harus cakep-cakep." Ujar Realdan.
Airin keluar dengan sedikit berlari yang membuat heran ketiga laki-laki itu. Tak lama ia kembali, ia sengaja membeli testpack karena rasa penasarannya.
Benda itu menunjukkan 2 garis merah setelah Alea memakainya. Yang membuat kedua sahabatnya langsung memeluknya.
Alea keluar dari toilet dan memberikan testpack tersebut pada Rava, saat melihatnya respect Rava memeluknya dengan air mata yang terjatuh.
"Aku bakal jadi ayah, Lea.."
Alea mengangguk dan ikut menangis dalam dekapan Rava.
"Cie... papa mama muda nih..." ujar keempat sahabat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA'S STORY [COMPLETED]
Teen Fiction[SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW, VOTE & COMMENT] ⛔Warning 17++⛔ Ketika takdir tak bisa disangkal, pertemuan mereka mengisahkan sebukit cerita yang begitu ngarai. Ketidaksengajaan berubah menjadi cinta penuh asa. Alea Lesham Shabilla, gadis sederhana dan...