"Percaya atau tidak, cinta sejati itu takkan terganti. Meski lelahnya kehidupan, ia akan tetap kembali. Dengan kebahagiaan yang sama dan selalu dinanti."
AleaLesham°•°•°•°
6 tahun berlalu...
"Rassya.. jangan ngerjain adiknya terus.." Ujar Alea diruang tv yang tengah sibuk mempelajari kasus persidangannya."A Arkhan.. Rassya nakal.." ujar Rassyi pada Arkhan.
"Aca jangan gitu.." Ujar Arkhan yang kini sudah duduk dibangku SMA.
"Bunda....." Rassyi memeluk Alea.
"Aku tuh geli sama cikcak tapi kak acanyaa.."
"Apasih cici ini tuh karet tau.." Rassya melemparnya bukan jatuh pada Rassyi tapi masuk ke dalam kopi ayahnya Rava.
"Aca..." Rava langsung menggendong anaknya itu.
"Gaboleh nakal ganteng." Rava menyubit hidung Rassya gemas namun Rassyi tertawa puas karenanya.
"Teh, kerja mulu. Lagian sidangnya minggu depan kan. Main yuk.. refreshing dulu.." ujar Arkhan padanya.
"Iyaa bunda.. Cici juga pengen main.."
"Aca jugaa bund..."
"Iya bunda, ayah juga pengen main." Goda Rava dengan kedipan sebelah matanya.
"Okeyy.. nih ya bunda udah tutup laptopnya, hari ini juga kita main.. siap??"
"Siap!!" Rassya dan Rassyi lari naik menuju kamarnya dengan Arkhan.
"Main dimana?" Tanya Rava yang bersender di leher Alea.
"Hmm.. main apa nih? Aku ngajakin jalan-jalan ke puncak."
"Main-main, biar si kembar punya adik."
"No. Dua anak lebih baik." Ujar Alea sambil berdiri dan diikuti Rava.
°•°•°•°
Mereka sampai disalah satu desa dekat puncak, menikmati suasana sore yang begitu damai. Anak kembar mereka bermain bersama Arkhan.
Alea duduk bersandar pada dada membindang Rava yang tangannya setia mengelus rambut panjangnya.
"Ralea. Inget ga mama pernah buat itu, singkatan nama kita?" Tanya Rava.
"Inget dong, lucu yaa.. Ralea."
"Hari ini tuh bisa dibilang Ralea's Story. Cerita milik Rava dan Alea."
"Iyaa.. btw.. ga nyangka ya aku punya anak kembar dari kamu, padahal dulu tuh aku sebel tau sama kamu."
"Lah kenapa?"
"Kamu tuh si tukang jumpscare, bikin jantung aku dagdigdug ser.. kek mau serangan jantung.."
"Itu mah jatuh cinta, bunda..."
"Hmm.. kalo kamu dulu sebel ga sama aku?"
"Sebel banget, pertama kali ketemu wajah kamu suka keinget terus, terus aku suka dikacangin sama kamu, udah itu..... aku sayang sama kamu..."
"Eh... nyaa.. aku juga sayang sama ayah..."
"Alea.. tetap jadi milikku yaa.. sampai Ralea's Story ini berubah menjadi Ralea's History."
"Raa... udah dong aku baperan orangnya.."
"Aduh si bunda baperan hahaha..."
Mereka berdua tertawa, semilir angin berhembus mengelus lembut wajah cantik dan tampan mereka. Tak lama keempat sahabatnya datang Realdan dengan Airin yang sedang mengandung dan Gherry bersama Nasywa yang menuntun anak perempuannya yang berusia 2 tahun.
Mereka saling bercerita masa lalu, sesekali bercanda dan tertawa. Meski pernah sempat ada luka yang tersemat dihati mereka, pada akhirnya luka itu yang menyembuhkan mereka.
Satu hal yang mereka yakini, tak selamanya kesedihan itu melanda dan tak selamanya kebahagiaan itu bertahta. Yang mereka fokuskan adalah menjadikan hubungan yang mereka jalin tetap utuh meskipun gelombang besar menggulung kehidupan mereka.
°•°•°•°
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA'S STORY [COMPLETED]
Fiksi Remaja[SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW, VOTE & COMMENT] ⛔Warning 17++⛔ Ketika takdir tak bisa disangkal, pertemuan mereka mengisahkan sebukit cerita yang begitu ngarai. Ketidaksengajaan berubah menjadi cinta penuh asa. Alea Lesham Shabilla, gadis sederhana dan...