°• 21 : Berbeda •°

46 22 2
                                    

"Tak semua kisah cinta itu membahagiakan."
RavaShyam

°•°•°•°

Sudah tiga hari Alea tak bertegur sapa dengan Rava, setiap ia menjemput Alea selalu pergi lebih pagi untuk menghindar dan pulang lebih awal.

Wajah Rava begitu ditekuk saat ia mengikuti mata pelajaran biologi di kelasnya. Ia melamun dan sesekali menatap ke arah cincin.

"Cukup untuk materi hari ini, jangan lupa belajar supaya lancar saat Ujian Nasional. Dan buat Rava jangan ngelamun terus!!" Ucapan guru membuat seisi ruangan menatap Rava yang tersentak kaget di sudut ruangan.

"I-iya bu maaf..."

"Dari kemarin ibu perhatiin kamu ngelamun terus."

"Iya maaf bu soalnya saya lagi ada little problem." Rava tersenyum seperti kuda.

"Ya udah, awas aja kalo nanti ngelamun lagi."

Rava hanya mengangguk dan bel pulang berbunyi. Rava tak menghiraukan orang yang memanggilnya, ia langsung naik ke atas motornya dan berlalu menuju sekolah Alea.

°•°•°•°

Alea berjalan sambil melamun menuju gerbang sekolah, hingga ia menabrak seseorang.

"Duh maaf kak!" Ujar Alea.

"Oh gapapa, kamu Alea?"

"Iya kak."

"Kenalin aku Raihan anak kelas 12 mipa 3." Lelaki itu mengulurkan tangannya.

"Alea.."

"Nanti ada acara gradu ya buat kita?"

"Iya kak, btw saya duluan ya.. permisi."

"Iya dek." Raihan menatap punggung Alea dan ia mengangkat sebelah alis sambil menggigit bibir bawahnya.

Alea melihat Rava dengan motornya yang terparkir di depan gerbang sekolah. Alea mencoba menghindar namun tangannya ditahan oleh Rava.

"Mau sampai kapan ngehindar?"

Tak ada jawab dari Alea.

"Alea! Kamu kenapa sih? Sekarang kamu naik ke atas motor."

Alea menurut dan Rava tak membawa Alea pulang melainkan membawanya pulang ke rumahnya.

"Kenapa kesini?"

Rava tak menjawab dan membuka helmetnya juga Alea. Ia menarik Alea ke taman belakang. Dan sesampai disana Alea duduk di kursi taman.

"Hufftt.." Rava menghela nafas.

"Gini deh, aku mau tanya sama kamu, kenapa kamu ngehindar terus dari aku?"

"Aku ga ngehindar."

"Alea Lesham Shabilla, kamu itu udah tiga hari ngehindar dari aku. Itu pasti ada penyebabnya, emangnya diginiin enak? Nggak!" Nada Rava meninggi.

Alea menunduk dan memainkan jemari lentiknya.

"Cerita sama aku." Rava berlutut di hadapan Alea dan menghapus air mata di pipi Alea.

"A-aku ga mau ngehindar dari kamu, tapi aku sakit sewaktu aku tau kamu jadiin aku salah satunya yang kamu miliki."

"Hah? Coba lanjut cerita, siapa yang bilang?"

Alea menceritakan semuanya pada saat ia mengangkat telpon atas nama Nathasya.

"Aku sewaktu itu gada janji sama siapapun dan aku ga punya cewek lain. Percaya sama aku, aku rasa masih ada yang pengen kamu ceritain."

"Aku percaya kok. Hal yang bikin aku sakit saat dia bilang aku tunangan sama kamu itu karna aku tukerin harga diri aku."

"Sialan tuh cewek, harus gue kasih pelajaran!"

"Jangan, udah Ra aku gapapa kok, aku minta maaf karna ngehindar dari kamu tanpa sebab."

"Iyaa Leaa aku juga minta maaf ya. Jangan ngehindar lagi"

Alea tersenyum sambil mengangguk dan Rava mengelus rambut Alea.

RALEA'S STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang