"Lelahku tak begitu melelahkan jika kamu ada untukku."
AleaLesham°•°•°•°
"Ayah jangan tinggalin Alea ayah.. hikss.. Alea sayang ayah... hikss. AYAHH!"
Alea terduduk dan mendapati dirinya berkeringat dan berair mata karena mimpi itu. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.
"Ah kesiangan!" Alea menyibakkan selimutnya dan keluar kamar ia melihat ibunya tengah memasak sarapan.
"Sayang, kenapa kok buru-buru?"
"Harusnya aku dateng lebih pagi bun, di sekolah ada event yaitu festival musik. Aku mandi dulu bun."
"Iyaa sayang.."
Alea keluar dari kamar dengan menggunakan celana jeans hitam, sepatu kets putih, kaos putih, dan kemeja OSIS nya. Ia menggerai rambutnya dan menggandong tas miliknya.
"Bunda sarapannya aku bekal aja ya. Ini udah telat harusnya jam segini udah breafing." Ia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 7 pagi.
"Tapi nanti di makan ya.."
"Iya bunda.. assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam." Saat Alea hendak keluar ia sudah mendapati Rava disana.
"Aku anterin kamu ya.." Rava menatap Alea.
"Gak salah? Baru kali ini gue liat dia kek gini, cantik banget." Gumam Rava dalam hati.
"Kita perginya naik mobil ya, motor aku lagi di servis."
Alea hanya mengangguk dan Rava membukakan pintu mobil dan langsung pergi menuju sekolah Alea. Sepanjang jalan Alea hanya sibuk dengan rundown acaranya. Iapun ditelpon oleh ketua OSIS nya, karenanya breafing diundur. Rava sesekali melirik ke arah Alea yang sibuk.
"Bener dah, baru kali ini gue dikacangin sama cewek." Ucapnya dalam hati.
Sesampainya di parkiran sekolah sudah banyak siswa-siswi SMAN Harapan Bangsa disana. Mereka menunggu acara dimulai. Saat Alea keluar dari mobil banyak pasang mata menatapnya apalagi ditambah sosok laki-laki yang tinggi tegap mengikutinya di belakang.
"Sorry, sorry, gara-gara aku breafingnya ditunda." Ujar Alea yang tiba-tiba masuk dalam lingkaran.
"Maaf, izin dulu, Lea."
"Oh ya.." Alea mengangkat tanganya, "Izin!"
"Nama Alea Lesham Shabilla dari kelas XI Mipa 2 izin memasuki lingkaran."
"Yang di belakang ga diajak?" Tanya Airin pada Alea. Sontak Alea berbalik dan ia mendapati Rava disana. Rava tersenyum dan mundur.
"Ulangi!" Perintah Airin yang tampak tegas.
"Siap ulangi! Izin! Nama Alea Lesham Shabilla dari kelas XI Mipa 2 izin memasuki lingkaran."
"Silahkan."
Mereka memulai breafing dan setelah itu langsung bekerja sesuai dengan kepanitiaan masing-masing. Alea sebagai koordinator acara tampak sibuk memantau siapa saja yang tampil dan menerima informasi dari talent-talent yang akan tampil.
"Teh, saya mau kasih informasi kalo Kak Danu vokalis akustik gak bisa hadir, ibunya sakit teh. Tampilnya kan diakhir acara, katanya akustik gak akan tampil karena gaada vokalis." Ujar anak kelas 10 yang termasuk LO atau Liaison Officer yang tugasnya menghubungkan talent dengan koor. Acara.
"Aduhh, padahal itu puncak acaranya karena Kak Danu the most wanted SMA ini. Emang ga ada vokalis yang lain?"
"Gaada teh."
Rava memegang bahu Alea, "Aku aja yang gantiin, boleh?"
Alea teringat kemarin malam Rava bernyanyi dan suaranya begitu lembut juga merdu.
"Emangnya kamu ga keberatan?"
"Buat kamu juga. Yuk dek anter saya ke ruang latihan."
"Iya siap kak!"
Alea dan Rava saling tersenyum.
"Thanks ya tukang jump scare." Ujar Alea dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA'S STORY [COMPLETED]
Fiksi Remaja[SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW, VOTE & COMMENT] ⛔Warning 17++⛔ Ketika takdir tak bisa disangkal, pertemuan mereka mengisahkan sebukit cerita yang begitu ngarai. Ketidaksengajaan berubah menjadi cinta penuh asa. Alea Lesham Shabilla, gadis sederhana dan...