✓ Ini cerita homo!
✓ Homophobic jangan baca ya?
✓Kalau gak suka skip aja!
✓Jangan lupa vote & komen!
[B×B]
°Aldous×Aldo°❗❗❗
Hari ini Aldo memutuskan untuk mengikuti kegiatan belajar sampai jam ketiga. Saking malasnya belajar, kehadiran Aldo dikelas dalam waktu seminggu bahkan bisa dihitung dengan jari tangan kiri saja. Menurut Aldo yang ia lakukan sekarang ini biasa saja, tapi tidak dengan guru yang mengajar hari ini.
"Pak, nama saya kenapa nggak disebut?" tanya Aldo sangsi, saat guru yang mengajar melewati absen namanya begitu saja.
"E-eh? ada Aldo?" sang guru sampai membentulkan letak kacamatanya karna terkejut. "Ini sudah jam ketiga, kamu kok masuk?"
"Kok bapak nanya begitu?" Aldo tersinggung, rasanya kehadirannya disini membuat suasana kelas terasa berat.
Lalu, saat menemui kedua temannya di belakang sekolah.
"Darimana aja lo?"
"Dari kelas." jawab Aldo.
"K-kelas?" Cleo mengangkat alisnya, lalu menoleh pada Zio. "ini udah jam ketiga."
"Lo ngapain ke situ?"
"Nanem singkong," mata premannya memicing marah. "gue belajar, bego."
Belum sampai disitu, jam istirahat tadi, artikel tentang dirinya yang mengikuti pelajaran sampai jam ketiga ditempel ke mading. Siapa lagi pelakunya kalau buat siswa dari ekstrak sastra?
Akhirnya, Aldo mendatangi ruang sastra, dan mengamuk disana. Bahkan, beberapa siswi menangis ketakutan saat cowok itu membanting printer dengan ganasnya. Sometimes, he felt like a wild animal that had escaped from a carnival. Lol.
"Anjir! Anjir! Anjir! Jangan matiin gue!"
Aldo menguap malas, sambil terus memperhatikan Cleo yang tampak seperti orang stress dengan ponselnya.
"Zio, bantu gue! Ah, anjir gue udah mati 5 kali!" Cleo berteriak, sambil memukul kepala belakang Zio.
"Main lo berisik, kita jadi kalah!" seru Zio tak terima.
"Lo nggak bisa main!"
"Lo yang nggak bisa main, tolol!"
"Siapa yang tolol, tolol?!"
"Lo tolol, tolol!"
Semua itu tak luput dari perhatian Aldo. Tidak terlihat tertarik sama sekali dengan apa yang mereka perdebatkan, dan lebih memilih untuk menikmati cola hasil traktiran dari Zio.
Zio mengusap wajahnya kasar, saat teriakan Cleo menghadiahkan hujan lokal disana. "Gue nggak mau tebengin lo lagi!"
"Gue bisa nebeng sama Aldo, iya kan Al-," Cleo menghentikan ucapannya, saat mendapat tatapan sinis dari Aldo. "Kenapa lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous : Aldous Pontus. (✓)
Random[TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK] WARNING❗❗❗ • B × B • Homophobic jangan baca • Tidak suka? Skip aja Aldo Thalassa itu preman sekolah, suka berkelahi, kasar, tidak punya sopan santun, dan berisik. Tidak ada satu orang pun yang ia takuti, kecuali Ayahny...