Dia Kabur

3.3K 308 25
                                    

✓ Ini cerita homo!

Homophobic jangan baca ya?

✓Kalau gak suka skip aja!

✓Jangan lupa vote & komen!

[B×B]

°Aldous×Aldo°

❗❗❗

Dous menggerutu dalam hati. Matanya melirik Aldo yang terlihat masa bodo terhadapnya. Bahkan, setelah menjadi 'pacar' nya, anak itu masih tidak bisa diatur.

Pertama, saat ingin berangkat sekolah, Aldo menolak memakai celananya. Si berandalan itu lebih memilih memakai celana miliknya yang sudah dipensil itu. Dous tentu tidak setuju, selain karna celana itu sudah kotor, ia juga tidak mau bentuk kaki Aldo dilihat oleh orang lain. Akhirnya, Aldo pun menendangnya 3 kali, saat Dous mengutarakan alasannya.

Kedua, begitu mereka akan berangkat, Aldo sempat keras kepala untuk membawa motornya sendiri. Jadilah Dous harus memakai otak liciknya dipagi hari. Dengan sedikit ancaman, dan iming-iming, akhirnya si kakak kelas mengalah.

"Turunin gue disini aja!"

Sekarang apa lagi? Dous merotasikan matanya sebal. Ditepikan mobilnya -bukan untuk menurunkan Aldo- agar bisa berbicara dengan sosok disebelahnya. Tapi, si rambut hitam langsung membuka pintu mobilnya, dan keluar. "Siapa yang ngijinin lo turun, Al?!"

Aldo mengangkat alisnya, "Turun dari mobil juga harus ijin? Ribet juga jadi pacar lo."

"Gue begini, karna mikirin lo!" Dous mengurut dahinya pusing. "Lo itu masih sakit-,"

"Sakit apaan?!" Aldo menyalak marah, "kalo begini doang bukan apa-apa, gue udah sering ngerasain yang lebih sakit dari ini!"

"Aldo!"

"Nggak denger!" Aldo membanting pintu mobil dengan kesal. Tidak! Hatinya masih panas, jadi cowok itu menendang pintu mobil Dous, barulah ia berjalan pergi.

Enak saja ingin memperlakukannya seperti tuan putra yang lemah! Aldo sudah sering seperti ini, bahkan ia pernah patah tulang karna berkelahi.

"Oi, Aldo!"

Cowok itu menoleh, mendapati kedua temannya tengah berlari kearahnya. "Kenapa lari-lari? Lo habis nyopet?"

Cleo memegang bahu Aldo, sambil mengatur nafasnya. Dia melirik Zio dengan sinis, "Mobil si kampret ini mogok, jadi gue jalan kaki!"

"Salah lo nggak mau nyumbang bensin!" Zio mengomel. "maunya gratisan aja, muntahin makanan yang kemaren gue traktir!"

"Tumben lo jalan kaki," Cowok bermata sipit itu mengabaikan Zio, beralih pada Aldo yang tampak lesu. "mana motor lo?"

"Dirumah," Aldo melengos cuek, lalu berjalan kearah kelasnya.

Cleo menyusulnya, lalu memukul pantat Aldo kesal.

"AKH!!!"

ANJING, PERIH BANGET!

Zio yang tadinya akan masuk ke kelasnya, langsung urung, lalu menghampiri Aldo. "Lo kenapa?"

"Sumpah, gue cuman nepuk doang!" Cleo kelabakan, saat merasakan tatapan tajam Zio. "Lagian biasanya juga kuat mukulin gue sampe tangannya bengkak."

"Lo habis jatuh?"

Daripada ditanyai ini-itu, lebih baik Aldo mengiyakan pertanyaan Zio. Bocah pirang biadab itu tidak membiarkannya tidur semalaman, dan Aldo tidak mengira kalau rasanya akan sesakit ini.

Mischievous : Aldous Pontus. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang