#2. Percakapan Ringan

463 34 10
                                    

𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮
~~~
Vomment!

***

      /Pagi Hari.

      "Tok tok tok. Raib. Bangun Ra. Sudah pagi." panggil ibu dari luar. Aku merenggangkan badan. "Iya bu. Ra sudah bangun kok." jawabku. "iya. cepat turun ya. ibu tunggu dirang makan. kita sarapan bersama." kata ibu dan terdengar suara tapak kaki menjauhi kamar.

      Aku merenggangkan badan sekali lagi. Walau hanya sebentar, tapi berkat kasur canggih ini membuatku tidur sangat nyenyak. Aku memang tidak mengerti tehnologi canggih, tapi aku bisa mengatakan kalau tehnologi disini jauh lebih canggih dari pada klan Bintang. Rasanya aku ingin rebahan seharian saja. Tapi aku harus bangun. Akhirnya aku bangun dari kasur dan mengambil handukku yang seperti kain lengket.

      "Biasanya kalau sedang berada di klan lain, aku pasti sedang membangunkan Seli yang tidur di sebelahku. tapi sekarang, aku sendirian." Gumamku sambil menatap kasur yang sedang membereskan 'dirinya'. Jujur, aku masih belum terbiasa sendirian tanpa teman-temanku saat berada di klan lain. Tapi mau bagaimana lagi, toh sudah terjadi. Lebih baik aku memikirkan cara untuk mengirim gelombang kekuatanku untuk ditangkap Ali. 

     Setelah 3 menit bengong menatap kasur tadi, barulah aku beranjak mandi. "Aku ngapain sih." gumamku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

/Ruang makan.

       Sarapan sudah berlangsung selama 10 menit. tapi belum ada pecakapan selama itu astaga. paling cuma basa basi permulaan. 

       ngomong-ngomong disini Ibu cuma tinggal sendiri. Ibu bekerja di gedung tempat aku tiba pertama kali. Selain ibu, Ok, dan yang lain, banyak karyawan orang biasa yang bekerja disitu juga. Ibu berada di bidang bahasa. aku sih tidak terlalu paham tentang itu. yang penting aku mengetahui pekerjaan ibu secara garis besar. Kalau saja ada Ali disini, pasti dia sudah menjelaskan semuanya.

     "Umm, Ra." Ibu memecah keheningan. "Iya bu?" jawabku. "Ra sekarang masih sekolah bukan?" tanyanya. Aku mengangguk. "Ra sekarang kelas 2 sma. Ibu masih ingat SMA kan?" Ibu mengangguk. "Tempat sekolah di tingkat tertinggi kan? Berarti kalau disini Ra masih di Cull tingkat 1. Ra nanti Ibu daftarkan di Cull dekat sini ya." 

     Aku terbatuk mendengarnya. "Minum dulu Ra." Ibu menyodorkan segelas air putih. "J-jadi Ra bakal Sekolah disini Bu?" Aku memastikan hal yang ibu bilang sebelumnya. Ibu mengangguk. "Biar Ra bisa beradaptasi dengan lingkungan disini dengan cepat." Kata ibu. "Iya deh bu. nanti Ra sekolah." Aku melanjutkan sarapanku.

     "Ngomong-ngomong lagi Ra, Selena apa kabar? Katanya dia gurumu disekolah ya?" Tanya ibu santai. Aku kembali terbatuk. "Miss Selena baik-baik saja kok Bu. Sejak dia mengantarkan buku tugasku ke rumah dulu, aku semakin mengenalnya." Jawabku. Ibu mengangguk.

     "Kalau teman bagaimana?" tanya Ibu lagi. "Aku punya dua orang sahabat bu. Namanya Ali dan Seli. merekalah yang menemaniku selama ini." Jawabku bersemangat. Aku senang sekali membanggakan teman-temanku. Aku sayang banget sama mereka. 

      "Oh ya? coba ceritakan sama ibu tentang mereka." pinta Ibu antusias. 
aku meneguk air dan menceritakan sifat-sifat mereka. Mulai dari Seli yang ceria, Ali yang jenius. Juga perjalanan kami, Orang-orang yang kami temui, sampai bagaimana kami mengalahkan Si Tanpa Mahkota. 

      "Sepertinya Kamu tertarik dengan Ali ya Ra." Goda Ibu. "Ih, Mana ada bu. dia itu menjengkelkan pakai banget bu. Biang kerok, malas mandi." bantahku. "Tapi kamu tetap suka kan?" Ibu terus mendesak. Wajahku panas. Ibu tertawa melihat kondisiku yang seperti kepiting rebus. 

𝓕𝓲𝓷𝓭 𝓜𝓮! - [Choosing Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang