𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮!
~~~
Vomment!***
"Jadi sekarang gimana?" Tanya Nana. Kami sudah tiba di mercusuar tadi.
"Sebentar." Aku menggunakan tehnik berbicara dengan alam, meletakkan tapak tangan di dinding dan memeriksanya. Aha! Aku menemukan sebuah pintu! Pintunya berada di sisi lain menara, jadi kami harus memuutar dulu.
"Ayo, pintunya ada di sebelah sana, kita naik bola saja." Ajakku. Merka mengangguk dan kamipun pergi ke sisi lain menara.
Untung aku mengusulkan naik Bola, karena disekeliling menara penuh dengan hutan-hutan lebat. Aku berani menjamin, kalau kami berjalan kaki pasti akan ada rintaangan yang melewati.
Aku baru menyadari, kalau selama aku berada di klan ini, aku tidak menemukan halangan selama perjalanan. Seperti bertemu ular besar, dan lain-lain. Aku bersykur karenanya.
15 menit kemudian, kami pun sampai di sisi yang dimaksud.
Akuu memeriksanya sekali lagi uuuntuk memastikan letaknya.
"Disini." Aku menunjuk pintuuunya. Tapi, alih-alih menjawab, Nana dan Jen juuustru menatapku binguung."Dimana Ra? ini hanya dinding biasa." Kata Jen.
Akuu menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Ya, aku juuga tau ini kelihatannya sepeti dinding biasa, tapi ini benar-benar pintunya. Cara masuknya juga aku tidak tahu bagaimana."Jen menepuk jidadnya. "Na, coba kamu pakai lagi kekuatanmu, mana tau bisa jadi seperti tadi." katanya.
Nana mendelik, "Kamu pikir segampang itu? Aku saja tidak tau bagaimana cara kerjanya." Gerutu Nana.
Akuu masih sibuk memeriksa dinding tersebut.
"Bagaimana jika kita memakai kekuatan Raib yang menghilang itu?" Celetuk Nana. "Boleh juga!" Aku mengaktifakan kekuatan itu, memberikannya ke Nana dan Jen.
Aku menjulurkan kepala kedalam, dan menemukan jalan seperti jembatan, persis di depan pintu. "Ayo." Aku masuk dan disusul Jen.
"Na, Ayo." Je memanggil Nana yang masih, berdiri di luar.
"Ah, iya, sebentar." Nana akhirnya menyusul kami.Kami berada di dasar mercusuar. Jika kalian mendongak, akan ada tangga spiral yang berada di dinding. Kami mulai menaiki tangga itu, tentu masih dalam posisi menghilang.
"Kamu kenapa tadi Na? kamu melihat apa?" Jen memecah keheningan.
"Ah, tadi aku merasa seperti ada yang mengawasi kita." Jawab Nana. Aku mengerutkan dahi, bingung. "Kamu melihat orangnya Na?" tanyaku. Nana menggeleng. Aku mendesah kecewa.***
Kami akhirnya tiba di ujung tangga.
"Astaga, Kakikuu serasa mau copot." Nana duduk di salah satu anak tangga. Aku terkekeh melihatnya. "Ayo, ada pintu lagi yang harus kita periksa."Ternyata dibalik pintu itu, ada lorong lagi. bedanya, disana terdapat banyak pintu.
"Ayo kita periksa satu persatu." Bisikku. mereka mengangguk.
Kami bergantian menjulurkan kepala untuk melihat kedalam. Kami persis seperti hantu, bisa tembus kemana saja.
Sampai di satu pintu, kami mendengar suara beberapa orang yang berbicara. Kali ini, kami menguping dulu.
CEKLEK.
Pintu itu terbuka.
Karena terkejut, aku tidak sengaja menonaktifkan mode menghilang, alhasil kami terjatuh di depan pintu.
Cey yang membuka pintu juga ikut terkejut, "Kya! Hei! kalian?!" teriaknya.
Aku mendonak dan nyengir. "Hai Cey."
Orang-orang yang berada di meja makan ikut menghampiri kami, termasuk ibuku. "Sudah kuduga ada yang datang, tapi siapa sangka kalau itu Raib. Dan, orang baru? Kalian berdua siapa?" tanya Han.
"Hush, kalian masuk dulu. Kebetulan kami sedang makan malam." Perintah Ok, kami menurut. Aku langsung memeluuk ibu. "Ibu! Ra kira ibu kenapa napa. Syukurlah ibu baik-baik saja." Aku mengeratkan pelukan.
Tak lama aku melepaskan pelukan dan menunggu jawaban ibu. "Ibu tau, kalian pasti sudah melihat keadaan kota kan? Jadi, saat serangan berlangsung, kami segera pergi kemari dan berlindung. Tapi sayangnya," Ibu berhenti sejenak, menatap sendu Nana.
"Maaf Na, kami tidak dapat menyelamatkan Ayahmu. Ia terkena ledakan dan meninggal tepat didepan mataku. Tak sempat aku menghampirinya, aku langsung ditarik Ok untuk kemari." lanjutnya.
Nana terkesiap. Lalu ia menangis dengan kencang, Jen memeluknya untuk menenangkan.
Aku ikut terdiam, betapa buruknya kabar yang menyambut kami.
Ok berjalan mendekati Nana, dan memberikan sentuhan penenang. "Maaf Nana, kami bukan bermaksud meninggalkan ayahmu, tapi kondisilah yang menentukan." ucapnya.
Nana yang masih sesenggukan mengangguk. ia mengusap air matanya, "Tak apa, aku mengerti itu. Setelah kepergian mama, papalah tempat berpulangku. Tapi sekarang, aku harus pulang kemana?" Tangis Nana kembali pecah.
Jen menggosok lengannnya, "Tenang Na, kamu tidak lupa kan? Kan masih ada Aku. Aku keluargamu juga." Kata Jen. Nana mengangguk.
Han datang membawa segelas air puutih. "Nah, kamu minum dulu, lalu makanlah kalian. kalian belum makan kan? Sekarang makan dulu. Ini Mata loh yang masak." Tawarnya.
Kami mengangguk dan mulai makan. Selama makan, aku memperkenalkan anggota pada Jen dan Nana. Mereka akrab dengan cepat.
***
"Oiya, kami ada menemukan sesuatu loh." Kata Seye. "Tapi kami belum menemukan cara menghidupkannya." Lanjutnya. Para anggota mercusuar melotot padanya. Seperti menyembunyikan sesuatu.
Seye terkejut dan menutup mulutnya.
"Maaf." Bisiknya."Kalian menemukan apa?" tanyaku penasaran.
Mereka menghela napas dan mulai memberi tahu."Kemarin, saat kami melakukan percobaan, yaitu menjiplak benda terkuat dari satu koordinat tertentu, kami menemuuukan satu benda. Tapi sayangnya, sampai sekarang kami tidak tahu cara menggunakannya." jelas Ok.
"Apakan kami boleh melihatnya?" tanyaku hati-hati.
Para anggota saling tatap, dan Ok mengangguk. "Ayo ikut aku."***
Kami tiba di sebuah ruangan yang penuh dengan alat dan mesin. Tapi, sebuah kapsul menyita perhatian kami. itu terletak tepat di tengah-tengah ruangan.
Aku terkesiap untuk kesekian kalinya.
"ILY?!" Teriakku dalam hati.
Bersambung....
.
.
.
Halo Hai!
Jeje Balik!Maap kelamaan upnya.
Kalau pendek juga, maaf ya.
Soalnya lagi mendesak.Dan lagi, Aku mau ngasih tau kalau aku bakal hiatus!
Kenapa?MINGGU DEPAN AKU TRY OUT😭
Terus tanggal 5 April udah ujian kelulusan🥲So, Mohon Perhatiannya!!!!
Terima kasih!Dengan kalian melakukan Vote dan komen, it sudah lebih dari cukup untuk menjadi penyemangat bagiku.
So, yang merasa belum Vote dan komen, tolong yaa:)
Papay!
See you and enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓕𝓲𝓷𝓭 𝓜𝓮! - [Choosing Season 2]
Fanfic"Aku percaya bahwa mereka akan menemukanku." -Raib. [Choosing Season 2] . ^Ini hanya fanfiction dari cerita Serial Bumi Tereliye. ^Diwajibkan untuk membaca buku Bumi-Nebula terlebih dahulu untuk memahami alur ceritanya. . ^Baper? Boleh. ^Baperan? J...